BAZNASDIY

9 Keutamaan dan Manfaat Zakat di Bulan Ramadhan

07/03/2025 | admin

Bulan Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia untuk memperbanyak amal kebaikan, lebih dari bulan-bulan Hijriah lainnya. Keistimewaan bulan ini ditandai dengan adanya ibadah puasa wajib dan berlipat gandanya pahala setiap kebaikan. Di samping itu, Ramadhan juga menjadi waktu diwajibkannya penunaian zakat.

 

Zakat, sebagaimana umumnya dipahami umat Islam, dapat dibayarkan dalam bentuk bahan pangan pokok (sembako) atau uang tunai. Seiring perkembangan zaman, instrumen harta semakin beragam, sehingga memberikan lebih banyak alternatif dalam menunaikan zakat setelah mencapai nisab.

 

Berdasarkan sejarahnya, perintah untuk berzakat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu :

 

A. Fase Pertama

 

Perintah zakat telah ada dari semenjak masa Rasulullah saw masih di Makkah. Hanya saja, belum ada ketentuan spesifik terkait dengan waktu dan waktu kadarnya. Penjelasan ini bisa dilihat pada tafsir Ibnu Katsir pada ayat 20 surah Al-Muzzammil.

 

B. Fase Kedua

 

Zakat fitrah diperintahkan pada tahun kedua Hijriah setelah perintah puasa. Hal ini berdasarkan pada hadits, “Rasulullah saw memerintahkan kepada kami untuk mengeluarkan (zakat fitrah) sebelum perintah zakat (zakat harta).” (HR Nasa’i)

 

C. Fase Ketiga

 

Perintah zakat harta ditetapkan sebagai tambahan dari zakat fitrah yang telah diwajibkan sebelumnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa perintah ini turun pada tahun kedua Hijriyah. Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa kata haqqahu (haknya) dalam QS Al-An'am ayat 141 diartikan sebagai zakat wajib.

 

Hadirnya zakat menjadi salah satu pilar penting dalam ekonomi syariah yang memberikan dampak positif, baik dari segi keagamaan maupun sosial. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menunaikan zakat:

 

Menghapus Dosa

 

Berzakat adalah bentuk kebaikan yang dapat menambah pahala dan menghapus dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

 

Sebagai Tanda Keimanan dan Ketaatan

 

Menunaikan zakat menunjukkan keimanan dan ketaatan kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan berzakat, seorang Muslim mengutamakan ridha Allah SWT di atas kecintaan terhadap harta duniawi.

 

Membersihkan Hati dan Jiwa

 

Dengan berzakat, muslim telah masuk ke dalam kelompok orang dermawan dan memisahkan diri dari kelompok orang-orang kikir. Berzakat melatih umat Muslim untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, zakat bermanfaat melatih kita menjadi pribadi yang tulus melakukan kebajikan bagi orang lain.

 

Menyempurnakan Keimanan

 

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim menyempurnakan keimanannya dan melaksanakan kewajiban syariat.

 

Menumbuhkan Kepedulian Sosial

 

Zakat mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim dan menumbuhkan rasa empati. Dengan berzakat, seorang Muslim turut membantu meringankan beban saudaranya yang membutuhkan.

 

Menumbuhkan Sifat Rendah Hati

 

Menunaikan zakat secara diam-diam dapat menjauhkan diri dari sifat riya dan takabur. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Amal yang diberikan secara rahasia dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

 

Membersihkan Harta

 

Zakat membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 60, zakat diperuntukkan bagi mereka yang berhak menerimanya.

 

Memperluas Peredaran Harta

 

Harta yang dizakatkan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

 

Membuka Pintu Rezeki:

 

Zakat membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup. Dengan berzakat, seorang Muslim menjauhkan diri dari sifat kikir yang dapat menghambat rezeki.

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12