Berita Terkini
BAZNAS DIY Perkuat Respons Bencana Lewat Penghimpunan Donasi untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar
Terima Kasih kepada “Aliansi Mahasiswa Bantul” yang telah menunaikan sedekah terbaik untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.Dukungan Anda menjadi harapan bagi mereka untuk bangkit kembali."Semoga Allah memberikan pahala kepada para munfik atas apa yang telah diberikan (diinfakkan), dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisaDan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagi para munfik."Mari langitkan doa dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana dengan bersedekah melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS DIY dengan transfer melalui:CIMB Niaga Syari'ah: 8600 0462 3500an.Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa YogyakartaBPD DIY 006-111-000800an. BAZNAS DIYAtau kunjungi kantor digital kami https://diy.baznas.go.id/sedekahTambahkan kode unik (095) dibelakang nominal transfer untuk memudahkan verifikasi.Layanan BAZNAS DIY0852 2122 2616
03/12/2025 | admin
BAZNAS DIY Perkuat Respons Bencana Lewat Penghimpunan Donasi untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar
Terima Kasih kepada “Pengajian Ibu2 Malam Jum'at Babadan Gedong Kuning Banguntapan dan Pengajian Nurul Qolbi” yang telah menunaikan sedekah terbaik untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.Dukungan Anda menjadi harapan bagi mereka untuk bangkit kembali."Semoga Allah memberikan pahala kepada para munfik atas apa yang telah diberikan (diinfakkan), dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisaDan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagi para munfik."Mari langitkan doa dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana dengan bersedekah melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS DIY dengan transfer melalui:CIMB Niaga Syari'ah: 8600 0462 3500an.Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa YogyakartaBPD DIY 006-111-000800an. BAZNAS DIYAtau kunjungi kantor digital kami https://diy.baznas.go.id/sedekahTambahkan kode unik (095) dibelakang nominal transfer untuk memudahkan verifikasi.Layanan BAZNAS DIY0852 2122 2616
03/12/2025 | admin
Hari Disabilitas Internasional, BAZNAS DIY Teguhkan Komitmen Inklusi dan Berikan Bantuan untuk Penyandang Disabilitas
Yogyakarta — Peringatan Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama untuk hidup, berkembang, dan berkontribusi tanpa batas. Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang mampu memajukan masyarakat secara bersama.Mengusung tema “Setara Berkarya, Berdaya Tanpa Batas”, peringatan tahun ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membuka ruang kesempatan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Melalui dukungan yang tepat, aksesibilitas yang adil, serta penghormatan atas hak-hak setara, setiap individu dapat menunjukkan kemampuan, bakat, dan karya terbaiknya.Sebagai wujud kepedulian dan komitmen dalam menguatkan pemberdayaan penyandang disabilitas, BAZNAS DIY hadir memberikan bantuan modal usaha, alat usaha, serta kursi roda kepada penerima manfaat dalam acara tersebut. Bantuan ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus meningkatkan mobilitas penerima manfaat.Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si, menyampaikan bahwa dukungan terhadap penyandang disabilitas bukan sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga membuka jalan bagi terciptanya kesetaraan yang sesungguhnya. “Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara penyandang disabilitas memiliki ruang yang sama untuk berkembang. Bantuan ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk mendukung kemandirian dan produktivitas mereka,” ujarnya.Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini menjadi pengingat bahwa tidak ada batas yang dapat menghentikan langkah seseorang ketika akses, dukungan, dan penghormatan terhadap hak-hak setara benar-benar diwujudkan. BAZNAS DIY menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program-program yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak bagi penyandang disabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.
03/12/2025 | admin
Agenda Pimpinan

Wakil Ketua I BAZNAS DIY Dampingi Penyerahan Beasiswa UPZ Dikpora DIY Senilai Rp450 Juta
Wakil Ketua I BAZNAS DIY, Dr. H. Munjahid, M.Ag, menghadiri kegiatan Pentasarufan Beasiswa UPZ Dikpora DIY yang digelar di Gedung Graha Wana Bhakti Yasa. Pada kegiatan ini, disalurkan beasiswa pendidikan dengan nilai mencapai Rp450 juta, yang diberikan kepada lebih dari 370 siswa tingkat SD hingga SMA/Sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyaluran beasiswa ini merupakan upaya UPZ Dikpora DIY dalam memperkuat akses pendidikan bagi pelajar dari keluarga yang membutuhkan, serta mendorong lahirnya generasi muda berdaya saing dan berprestasi. Kehadiran BAZNAS DIY dalam kegiatan tersebut menjadi bentuk dukungan penuh terhadap program pendidikan berbasis zakat yang berorientasi pada keberlanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
BAZNAS DIY berharap bantuan ini dapat menjadi pemantik semangat belajar para siswa, sekaligus memperluas manfaat zakat bagi pembangunan pendidikan di DIY. Program beasiswa ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi pengelolaan ZIS yang tepat sasaran, transparan, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
26-11-2025 | admin

Riset Akbar Literatur Zakat Nusantara, Dra. Hj. Puji Astuti dan H. Ahmad Lutfi Wakili BAZNAS DIY
BAZNAS RI berkolaborasi dengan Shafiec Research Center UNU Yogyakarta, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, serta Pascasarjana UIN Jakarta dalam riset dan tahqiq kitab zakat karya ulama Nusantara, Syekh Nawawi Majene. Program dengan tajuk “Jejak Ulama: Merawat Ilmu dalam Manuskrip” ini resmi dimulai melalui Kick-Off dan Seminar di Kampus UNU Yogyakarta, Sabtu (22/11/2025), disertai FGD ahli dan peluncuran publik.
Penelitian ini menelaah kitab Fiqh al-Zakat setebal 10 jilid (±6.000 halaman), dianggap sebagai salah satu karya terlengkap mengenai zakat di Asia Tenggara. Langkah ini bertujuan menghidupkan kembali khazanah keilmuan Islam Nusantara sekaligus memperkuat dasar epistemologis tata kelola zakat nasional.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyebut rekonstruksi kitab ini penting untuk menggali rujukan fikih zakat demi kemaslahatan umat, mengingat potensi zakat nasional diperkirakan mencapai Rp327 triliun. Sementara Pimpinan BAZNAS RI, Hj. Saidah Sakwan, MA menegaskan riset ini diperlukan agar pengelolaan zakat memiliki landasan ilmiah yang kuat dan relevan dengan konteks kekinian.
Acara turut menghadirkan keynote Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur (Dirzawa Kemenag RI) serta dihadiri pula oleh Ketua BAZNAS DIY Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si dan Wakil Ketua IV H. Ahmad Lutfi SS., MA.
Melalui kolaborasi ini, BAZNAS dan perguruan tinggi berharap karya monumental Syekh Nawawi dapat diterbitkan kembali, dikontekstualisasikan, dan menjadi rujukan utama pengembangan filantropi Islam modern.
26-11-2025 | admin

Tasyakuran Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
Dalam momentum Tasyakuran Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Wakil Ketua II BAZNAS DIY H. Jazilus Sakhok, M.A., Ph.D., turut hadir memberikan dukungan dan doa untuk semakin kuatnya pelayanan kepada masyarakat.
19-11-2025 | admin
Berita Pendistribusian

BAZNAS DIY Memeriahkan Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025
Yogyakarta – BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta turut memeriahkan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 yang berlangsung meriah dan penuh antusias. Ratusan peserta dari berbagai komunitas disabilitas, OPD, organisasi penyandang disabilitas, relawan, mitra Dinas Sosial DIY, hingga masyarakat umum hadir dan menyemarakkan kegiatan tersebut.
Peringatan HDI 2025 ini menjadi ruang apresiasi, edukasi, dan penguatan peran penyandang disabilitas dalam aspek sosial dan ekonomi, sekaligus momentum mempertegas komitmen bersama menuju kehidupan yang lebih inklusif, humanis, dan berkeadilan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam amanatnya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyuarakan nilai kemanusiaan universal bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk hadir, berkembang, dan dihargai tanpa batas.
“Setiap orang berhak hadir, berkembang, dan dihargai tanpa batas. Mari bergandeng tangan memperkuat upaya menjadikan Yogyakarta sebagai rumah yang semakin inklusif, humanis, dan berkeadilan bagi semua,” tegas Sri Paduka dalam puncak peringatan yang dilaksanakan pada Rabu (03/12) di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, BAZNAS DIY menyerahkan bantuan modal usaha, alat usaha, serta kursi roda kepada penerima manfaat penyandang disabilitas. Bantuan modal dan alat usaha diberikan untuk mendukung usaha mandiri seperti kerajinan, jasa, hingga perdagangan kecil, sedangkan bantuan kursi roda diprioritaskan bagi penyandang disabilitas fisik guna menunjang mobilitas dan kualitas hidup sehari-hari.
Program bantuan ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan serta bentuk keberpihakan BAZNAS DIY kepada penyandang disabilitas agar mampu lebih produktif, mandiri, serta berperan aktif dalam lingkungan sosial dan ekonomi.
Melalui momentum Hari Disabilitas Internasional 2025, diharapkan sinergi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, komunitas disabilitas, dan masyarakat dapat terus diperkuat dalam memperjuangkan hak, aksesibilitas, ruang berkarya, serta peluang yang setara bagi penyandang disabilitas di DIY.
03/12/2025 | Admin

BAZNAS DIY Salurkan Paket Logistik Lansia di Kabupaten Gunungkidul
Gunungkidul – BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta melalui program pendistribusian dan pendayagunaan zakat kembali melaksanakan kegiatan sosial berupa penyaluran paket logistik untuk para lansia di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada para lanjut usia yang membutuhkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Penyaluran paket logistik ini menyasar para lansia yang berasal dari keluarga kurang mampu serta masuk dalam kategori mustahik. Paket yang diberikan berisi kebutuhan pokok seperti beras, bahan pangan, serta kebutuhan harian lainnya yang dapat membantu meringankan beban ekonomi penerima manfaat.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dan sambutan hangat dari masyarakat setempat. Para lansia penerima bantuan mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh BAZNAS DIY.
BAZNAS DIY berharap melalui penyaluran bantuan ini, para lansia dapat merasakan manfaat kehadiran zakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di masyarakat.
Sebagai lembaga pengelola zakat, BAZNAS DIY akan terus memperluas jangkauan program kemanusiaan dan pemberdayaan agar manfaat zakat semakin dirasakan oleh mereka yang membutuhkan, khususnya para lansia dan kelompok rentan lainnya
02/12/2025 | Admin

BAZNAS DIY Salurkan Paket Logistik Lansia di Kabupaten Bantul
Bantul – BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada kelompok rentan dengan menyalurkan paket logistik untuk para lansia di Kabupaten Bantul. Bantuan ini diperuntukkan bagi lansia mustahik yang membutuhkan dukungan dalam pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari.
Paket logistik yang disalurkan berisi sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, bahan makanan, serta perlengkapan harian lainnya. Melalui program ini, BAZNAS DIY berharap dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga lansia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap.
Penyaluran bantuan disambut dengan penuh rasa syukur oleh para penerima manfaat. Mereka menyampaikan apresiasi atas kepedulian BAZNAS DIY yang terus menghadirkan manfaat zakat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BAZNAS DIY dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi kelompok rentan, khususnya lanjut usia. Ke depan, BAZNAS DIY akan terus memperkuat pendistribusian zakat agar manfaatnya semakin meluas dan tepat sasaran di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
01/12/2025 | Admin
Artikel Terbaru
Cara Mengajarkan Perilaku Ikhlas pada Diri Sendiri Setiap Hari
Ikhlas adalah salah satu tanda kemurnian hati seorang muslim. Bukan hanya dalam ibadah, tetapi dalam setiap langkah kehidupan. Memahami cara mengajarkan perilaku ikhlas menjadi kebutuhan agar seorang muslim dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, lapang, dan penuh keberkahan. Ikhlas bukan sekadar menerima keadaan, melainkan menata niat, memperbaiki hati, dan menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan melatih keikhlasan, seorang muslim dapat menghadapi setiap ujian hidup dengan lebih kuat dan bijak.
1. Memahami Makna Ikhlas Secara Menyeluruh dalam Kehidupan
Memahami makna ikhlas adalah fondasi utama dalam memulai cara mengajarkan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang memahami bahwa ikhlas berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT, ia akan lebih mudah mengarahkan seluruh langkahnya menuju kebaikan yang tulus.
Untuk mampu menerapkan cara mengajarkan perilaku ikhlas, seseorang harus mengenali faktor-faktor yang menghalanginya menjadi ikhlas. Keinginan untuk dipuji, kekhawatiran akan kehilangan sesuatu, atau ketergantungan pada hasil sering kali membuat hati tidak stabil. Kesadaran ini penting agar seseorang bisa memperbaiki niatnya.
Ikhlas juga berarti menyerahkan sepenuhnya hasil ikhtiar kepada Allah. Dengan memahami cara mengajarkan perilaku ikhlas dari sisi ini, hati akan lebih siap menerima apa pun ketentuan-Nya. Ketenangan lahir dari keyakinan bahwa Allah Mahatahu usaha setiap hamba.
Dalam perjalanan hidup, tidak semua keinginan akan terpenuhi. Di sinilah seseorang perlu mempelajari cara mengajarkan perilaku ikhlas dengan menerima segala takdir tanpa keluhan. Kalimat “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” adalah latihan hati yang sangat bermakna.
Pemahaman yang benar tentang ikhlas akan membantu seseorang menerapkannya secara konsisten. Ini merupakan pondasi agar cara mengajarkan perilaku ikhlas bisa berjalan alami setiap hari, tanpa merasa dipaksa.
2. Melatih Hati dengan Niat yang Benar dalam Setiap Aktivitas
Niat adalah inti dari setiap amal. Menata niat sebelum melakukan apa pun merupakan salah satu cara mengajarkan perilaku ikhlas yang paling mudah namun paling penting. Ketika niat sudah benar, amal menjadi lebih ringan dijalani.
Tantangan biasanya muncul ketika niat berubah di tengah jalan. Kadang seseorang memulai dengan tulus, lalu menjadi tergoda oleh pujian atau ekspektasi manusia. Inilah sebabnya cara mengajarkan perilaku ikhlas harus disertai kesadaran untuk terus memperbarui niat.
Mengucapkan “Bismillah, aku melakukan ini karena Allah” sebelum memulai aktivitas adalah latihan sederhana yang memperkuat keikhlasan. Cara mengajarkan perilaku ikhlas bisa dimulai dari hal kecil seperti ini.
Dengan niat yang benar, kegiatan sehari-hari seperti bekerja, makan, atau beristirahat berubah menjadi ibadah. Pemahaman ini sangat membantu seseorang menerapkan cara mengajarkan perilaku ikhlas tanpa merasa berat.
Latihan memperbaiki niat adalah proses sepanjang hayat. Semakin sering dilakukan, semakin mudah hati mengarah kepada Allah. Inilah tujuan utama dari cara mengajarkan perilaku ikhlas dalam hidup seorang muslim.
3. Menerapkan Kesabaran sebagai Penopang Keikhlasan
Kesabaran dan keikhlasan adalah dua sifat yang saling menguatkan. Seseorang tidak akan bisa ikhlas tanpa kesabaran yang baik. Itulah sebabnya cara mengajarkan perilaku ikhlas harus dimulai dengan melatih kesabaran dalam setiap keadaan.
Kesabaran membantu seseorang tidak terburu-buru kecewa ketika kenyataan tidak sesuai keinginan. Dengan sabar, seseorang dapat tetap teguh menerapkan cara mengajarkan perilaku ikhlas tanpa rasa gelisah yang berlebihan.
Terkadang, hasil dari kebaikan tidak terlihat secara langsung. Di sinilah seseorang harus melatih kesabaran sebagai bagian dari cara mengajarkan perilaku ikhlas. Ilah-lah yang akan membalas setiap kebaikan, meski manusia tidak melihatnya.
Ketika menghadapi kritik atau perlakuan tidak adil, kesabaran sangat dibutuhkan. Sikap sabar ini membuat seseorang tetap menjalani cara mengajarkan perilaku ikhlas tanpa terpengaruh oleh hal-hal negatif di luar dirinya.
Ketika sabar sudah menjadi karakter, ikhlas akan lebih mudah muncul. Kesabaran membuka pintu kebaikan dan menenangkan hati. Itulah buah dari menerapkan cara mengajarkan perilaku ikhlas setiap hari.
4. Mengurangi Ketergantungan pada Pujian dan Pengakuan Manusia
Keinginan untuk mendapat pujian sering menjadi penghalang keikhlasan. Oleh karena itu, cara mengajarkan perilaku ikhlas harus dimulai dengan mengurangi harapan terhadap apresiasi manusia. Pujian boleh diterima, tetapi hati tidak boleh bergantung padanya.
Ketika seseorang membiasakan diri mengukur keberhasilan dari pujian, ia akan sulit tulus dalam beramal. Maka cara mengajarkan perilaku ikhlas harus memuat tekad bahwa balasan dari Allah lebih penting daripada ucapan manusia.
Menghindari pembicaraan tentang kebaikan yang telah dilakukan adalah salah satu cara efektif melatih hati. Inilah bagian dari cara mengajarkan perilaku ikhlas yang menjaga diri dari riya maupun sombong.
Mengurangi ketergantungan pada pengakuan manusia bukan berarti menolak apresiasi, tetapi menata hati agar tidak menjadikannya tujuan. Inilah inti dari cara mengajarkan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika seseorang tidak lagi berharap dipuji, hatinya akan lebih bebas dan tenang. Inilah hasil dari menerapkan cara mengajarkan perilaku ikhlas secara konsisten. Hati menjadi lebih kuat, tidak mudah kecewa, dan lebih dekat dengan Allah.
5. Membiasakan Diri Melakukan Kebaikan Secara Sembunyi-sembunyi
Melakukan kebaikan secara diam-diam adalah cara mengajarkan perilaku ikhlas yang sangat efektif. Kebaikan yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain lebih murni, karena tidak bercampur dengan keinginan untuk dilihat.
Dalam Islam, sedekah secara sembunyi-sembunyi sangat dianjurkan. Ini bukan sekadar tindakan baik, tetapi latihan spiritual yang memperkuat cara mengajarkan perilaku ikhlas karena hanya Allah yang menjadi saksi.
Amalan tersembunyi menjadikan hati lebih rendah dan jauh dari sifat ujub. Hal ini sangat berhubungan dengan cara mengajarkan perilaku ikhlas karena hati dijaga agar tetap lembut dan bersih.
Tidak semua kebaikan harus disembunyikan, tetapi memiliki sebagian amal yang hanya diketahui Allah adalah sebuah keistimewaan. Ini menjadi bukti bahwa cara mengajarkan perilaku ikhlas benar-benar dipraktikkan dengan sungguh-sungguh.
Semakin sering seseorang melakukan kebaikan tanpa publikasi, semakin tulus hatinya. Inilah tujuan akhir dari cara mengajarkan perilaku ikhlas: hati yang jernih, damai, dan hanya bergantung pada ridha Allah SWT.
Ikhlas Adalah Latihan Berkelanjutan Sepanjang Hidup
Ikhlas adalah perjalanan panjang yang tidak berhenti pada satu titik. Karena itu, memahami cara mengajarkan perilaku ikhlas adalah proses harian yang harus terus dilatih. Mulai dari memahami maknanya, memperbaiki niat, melatih kesabaran, mengurangi ketergantungan pada pujian, hingga melakukan kebaikan secara sembunyi-sembunyi, semua itu adalah langkah-langkah yang membentuk hati yang bersih. Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang ikhlas dalam setiap langkah, niat, dan amalan.
27/11/2025 | admin
Membiasakan Diri Beramal dengan Ikhlas: 5 Teknik Membersihkan Niat
Dalam kehidupan seorang muslim, kemampuan beramal dengan ikhlas merupakan fondasi utama diterimanya ibadah. Banyak orang melakukan kebaikan yang tampak besar, namun nilainya kecil karena hati tidak benar-benar tertuju pada Allah. Sebaliknya, amal yang terlihat sederhana justru bisa memiliki nilai luar biasa ketika dilakukan dengan hati yang tulus. Di era media sosial, ketika hampir setiap aktivitas dapat dipublikasikan, menjaga niat agar tetap murni saat beramal dengan ikhlas menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang.
Keikhlasan bukanlah sekadar ucapan atau niat yang dilafalkan sekali. Keikhlasan adalah perjalanan batin, sesuatu yang harus dibangun dan dijaga dari waktu ke waktu. Ketika seorang muslim memahami bahwa beramal dengan ikhlas merupakan bentuk penghambaan yang sangat dicintai Allah, ia akan lebih berhati-hati dalam setiap amalnya. Itulah sebabnya ulama mengatakan bahwa keikhlasan adalah ibadah yang paling sulit, karena musuhnya adalah hati yang mudah dipengaruhi keinginan dipuji, dihargai, atau dianggap baik oleh orang lain.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima teknik yang dapat membantu seseorang agar lebih konsisten beramal dengan ikhlas. Teknik-teknik ini bukanlah teori semata, melainkan praktik yang telah diajarkan oleh para ulama terdahulu dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern.
1. Meluruskan Tujuan Sebelum Memulai Amal
Melatih diri untuk beramal dengan ikhlas dimulai dari langkah paling awal, yaitu meluruskan tujuan sebelum memulai setiap amal. Banyak orang melakukan kebaikan tanpa memeriksa niat mereka terlebih dahulu. Padahal, niat dapat berubah seiring waktu, terutama ketika amal tersebut terlihat oleh orang lain atau mendapat apresiasi. Karena itu, penting untuk berhenti sejenak dan bertanya kepada diri sendiri: “Untuk siapa aku melakukan ini?” Dengan melakukan evaluasi kecil ini, hati akan lebih siap untuk beramal dengan ikhlas.
Dalam proses meluruskan tujuan, seseorang akan menyadari bahwa hanya Allah yang layak menjadi tujuan utama dari segala amal. Ketika hati mulai condong kepada keinginan duniawi, ia perlu segera mengembalikannya kepada Allah agar tetap dapat beramal dengan ikhlas. Latihan ini sederhana namun sangat penting karena hati manusia mudah berubah. Dengan kesadaran penuh, seseorang bisa menjaga nilai spiritual dari setiap amalnya.
Selain itu, meluruskan tujuan akan membuat seseorang lebih tenang. Ketika ia yakin bahwa amalnya ditujukan kepada Allah semata, ia tidak lagi terikat pada penilaian manusia. Tidak peduli apakah orang lain melihatnya atau tidak, amal tersebut tetap dilakukan dengan semangat beramal dengan ikhlas. Keadaan ini memberikan kebebasan batin yang sangat berharga.
Dalam praktik sehari-hari, seseorang dapat memulai niat dengan doa sederhana, memohon agar Allah menjadikan amalnya murni. Doa semacam ini akan membantu menenangkan hati sebelum memulai amal. Dengan demikian, seluruh aktivitas, baik besar maupun kecil, dapat menjadi sarana beramal dengan ikhlas jika diawali dengan niat yang benar.
Ketika seseorang terbiasa meluruskan niat setiap kali melakukan kebaikan, ia akan terbiasa berada dalam kondisi hati yang jernih. Kebiasaan ini menjadikan setiap langkah hidupnya dipenuhi keberkahan. Konsistensi menjadi lebih mudah karena ia memahami bahwa nilai terbesar dari amal terletak pada keikhlasannya.
2. Membiasakan Menyembunyikan Amal Saleh
Salah satu teknik penting untuk menjaga hati tetap beramal dengan ikhlas adalah dengan membiasakan menyembunyikan amal saleh. Ketika seseorang melakukan amal tanpa diketahui orang lain, ia sedang melatih hatinya agar tidak bergantung pada pujian manusia. Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan amal tersembunyi, termasuk sedekah yang dilakukan dengan sangat rahasia hingga tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanan. Gambaran ini menunjukkan betapa tinggi nilai amal yang tersembunyi.
Menyembunyikan amal melatih seseorang untuk menikmati hubungan spiritualnya dengan Allah secara pribadi. Dalam kondisi seperti itu, seseorang dapat merasakan kelezatan beramal dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari makhluk. Keadaan ini membuat hatinya lebih ringan dan jauh dari perasaan ingin dipuji. Amal yang dilakukan pun terasa lebih murni.
Pada kenyataannya, tidak semua amal dapat disembunyikan. Ada amal-amal yang memang harus tampak demi memberi contoh kepada orang lain. Namun, meski tampak, tetap ada ruang di hati untuk menjaga niat. Ketika seseorang tetap memprioritaskan Allah meskipun amalnya terlihat orang lain, ia tetap dapat beramal dengan ikhlas. Hati tetap harus dipantau agar tidak terpeleset ke dalam riya.
Untuk melatih diri, seseorang dapat menetapkan beberapa amal rahasia yang hanya diketahui oleh dirinya dan Allah. Misalnya, sedekah tertentu, shalat malam, atau membantu seseorang tanpa menyebutkan nama. Kebiasaan ini akan membuatnya mudah beramal dengan ikhlas karena ia terbiasa melakukan kebaikan tanpa saksi. Semakin sering ia melakukannya, semakin kuat pula karakter keikhlasan yang tertanam dalam dirinya.
Dengan membiasakan amal-amal tersembunyi, seorang muslim membangun benteng bagi hatinya. Amal tersebut akan menjadi simpanan berharga yang tidak terpengaruh penilaian manusia. Dan ketika hati terbiasa dengan amal rahasia, ia akan lebih mudah menjaga niat dalam amal-amal yang harus dilakukan secara terbuka.
3. Menjaga Hati dari Pujian yang Bisa Merusak Keikhlasan
Pujian sering kali menjadi ujian terbesar dalam beramal dengan ikhlas. Kadang seseorang memulai amal dengan niat yang benar, namun setelah dipuji, hatinya menjadi condong kepada rasa bangga atau ingin mendapat pujian lebih banyak lagi. Kondisi seperti ini dapat merusak kualitas amal dan mengurangi keikhlasan. Karena itulah para ulama mengajarkan adab dalam menerima pujian agar hati tetap terjaga.
Ketika menerima pujian, seseorang dianjurkan untuk merespons dengan doa, misalnya “Semoga Allah menjadikanmu lebih baik dari yang engkau kira.” Dengan respons seperti ini, seseorang mengingatkan dirinya bahwa segala kebaikan datang dari Allah, bukan kehebatan pribadinya. Sikap ini adalah bentuk nyata dari usaha untuk tetap beramal dengan ikhlas meskipun mendapat sanjungan.
Selain merespons secara verbal, yang lebih penting adalah menjaga hati. Seseorang harus meyakinkan dirinya bahwa pujian manusia tidak menambah atau mengurangi nilai amal di sisi Allah. Ketika hati tetap stabil, ia dapat tetap beramal dengan ikhlas tanpa terpengaruh oleh sanjungan. Latihan menjaga hati ini sangat penting karena riya dapat masuk melalui celah kecil.
Menghindari ketergantungan pada pujian juga membantu seseorang membangun mental yang kuat. Ia tidak lagi bergantung pada apresiasi eksternal. Amal dilakukan bukan karena ingin dilihat baik oleh manusia, tetapi semata-mata ingin dekat dengan Allah. Inilah inti dari beramal dengan ikhlas, yaitu menjaga fokus agar tetap pada tujuan akhirat.
Dengan melatih diri untuk tidak terpengaruh pujian, seseorang dapat mengembangkan karakter rendah hati. Ia menyadari bahwa tugasnya adalah melakukan usaha terbaik, sementara penilaian sepenuhnya milik Allah. Sikap ini membuatnya konsisten dalam beramal dengan ikhlas di setiap kesempatan.
4. Menata Hati dengan Memperbanyak Dzikir
Dzikir adalah salah satu cara paling efektif untuk menata hati agar mampu beramal dengan ikhlas. Ketika hati sering mengingat Allah, ia menjadi lembut dan mudah diarahkan kepada kebaikan. Dzikir membersihkan hati dari penyakit riya, ujub, dan takabur yang dapat merusak amal. Dengan kondisi hati yang lebih tenang, seseorang dapat mengarahkan niatnya dengan lebih mudah.
Dalam setiap hembusan dzikir, seseorang diingatkan bahwa seluruh kapasitas beramal adalah karunia Allah. Kesadaran ini membuat seseorang tidak mudah merasa hebat atas amal yang ia lakukan. Ia menyadari bahwa kemampuannya untuk beramal dengan ikhlas adalah bentuk pertolongan Allah. Sebaliknya, jika tidak mendapat taufik dari Allah, ia tidak akan mampu mengerjakan apa pun.
Dzikir pagi dan petang dapat menjadi momen khusus bagi seseorang untuk menata kembali niatnya. Ketika hati jernih, ia lebih mudah mengarahkan tujuan hidupnya. Dengan rutinitas dzikir yang kuat, seseorang dapat menjaga kestabilan spiritual sehingga lebih siap beramal dengan ikhlas dalam berbagai aktivitas sepanjang hari.
Selain itu, dzikir juga menumbuhkan rasa cinta kepada Allah. Ketika seseorang mencintai Allah, ia tidak ingin amalnya tercampur oleh motivasi selain-Nya. Cinta itu membuatnya ingin bersih, ingin lurus, ingin murni. Pada titik inilah beramal dengan ikhlas menjadi lebih mudah, karena hati sudah terikat kuat kepada Allah.
Dengan konsistensi dzikir, hati menjadi tempat yang bersih dan terang. Dan ketika hati bersih, segala amal yang dilakukan pun menjadi lebih berkualitas. Keadaan ini membantu seseorang menjaga niat agar tetap tulus dalam setiap aspek kehidupannya.
5. Mengingat Akhirat dan Sementara-nya Penilaian Manusia
Teknik terakhir untuk membiasakan diri beramal dengan ikhlas adalah dengan terus mengingat akhirat. Dunia adalah tempat ujian, sedangkan akhirat adalah tempat balasan. Penilaian manusia sifatnya sementara, namun penilaian Allah bersifat kekal. Dengan pemahaman ini, seseorang akan lebih fokus menjaga kualitas amalnya daripada mencari pujian yang cepat hilang.
Mengingat akhirat membuat seseorang sadar bahwa amal yang ia lakukan adalah bekal saat kembali kepada Allah. Kesadaran ini membuatnya lebih berhati-hati dalam menjaga niat. Ia ingin amalnya diterima, bukan sekadar terlihat baik. Dengan demikian, ia lebih mudah beramal dengan ikhlas, karena orientasinya adalah balasan yang jauh lebih besar daripada penghargaan dunia.
Selain itu, mengingat kematian juga membantu seseorang menyadari keterbatasan waktu. Jika hidup sangat singkat, maka sia-sia jika amal yang seharusnya bernilai tinggi rusak oleh riya. Dengan merenungkan hal ini, seseorang dapat menjaga fokusnya agar tetap beramal dengan ikhlas di setiap kesempatan.
Hari hisab adalah momen di mana setiap amal akan dibuka dan dinilai tanpa ada satu pun yang tersembunyi. Pemahaman ini membuat hati lebih serius dalam menjaga niat. Seseorang ingin memastikan bahwa amalnya tetap murni. Ia tidak ingin kehilangan pahala akibat keinginan dipuji oleh manusia, yang pada hakikatnya tidak bisa memberi manfaat apa pun. Karena itu, mengingat akhirat menjadi dorongan kuat untuk tetap beramal dengan ikhlas.
Dengan terus mengingat bahwa Allah Maha Mengetahui isi hati, seseorang akan merasa termotivasi untuk berbuat kebaikan tanpa pamrih. Setiap amal menjadi lebih ringan karena dilakukan dengan harapan akhirat yang besar. Dan pada akhirnya, kebiasaan beramal dengan ikhlas akan tumbuh kuat dalam diri setiap muslim yang selalu mengingat bahwa penilaian Allah adalah segalanya.
Membiasakan diri beramal dengan ikhlas adalah perjalanan panjang yang membutuhkan latihan harian. Keikhlasan tidak datang dalam sekejap, tetapi tumbuh melalui kebiasaan menjaga niat, menyembunyikan amal, menolak pujian, memperbanyak dzikir, dan mengingat akhirat. Ketika seorang muslim mampu menguasai teknik-teknik ini, amalnya akan lebih berkualitas dan kehidupannya akan dipenuhi ketenangan.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu beramal dengan ikhlas, sehingga setiap langkah hidup bernilai ibadah dan mendekatkan kita kepada-Nya.
27/11/2025 | admin
Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas: 5 Hal yang Langsung Terasa
Ikhlas adalah kunci ketenangan batin yang sering kali kita lupakan. Banyak orang mengejar kebahagiaan dengan berbagai cara, tetapi lupa bahwa rahasia hidup lebih damai justru terletak pada ketulusan hati. Dalam Islam, keikhlasan bukan hanya ibadah hati, tetapi fondasi kualitas hidup yang dapat dirasakan langsung. Ketika seseorang berusaha menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, maka Allah memberikan ketenangan yang tak bisa dibeli dengan apa pun. Artikel ini membahas bagaimana lima hal dapat langsung terasa ketika seorang muslim belajar mengikhlaskan hati.
1. Ikhlas Membuat Hati Lebih Ringan dan Bebas dari Beban
Dalam kehidupan sehari-hari, tekanan pikiran sering muncul karena kita terlalu memaksakan keinginan, hasil, atau pendapat orang lain. Dengan belajar hidup lebih damai dengan ikhlas, seseorang akan lebih mudah merasakan hati yang ringan karena tidak semua hal dianggap sebagai beban. Ini adalah prinsip dasar yang juga diajarkan Rasulullah SAW agar umatnya tidak berlebihan dalam memikirkan dunia.
Saat seseorang memilih untuk menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, hati perlahan-lahan terbiasa melepaskan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Ketika ada kejadian yang tidak sesuai keinginan, kita tidak lagi mudah kecewa karena memahami bahwa segala sesuatu berada dalam ketetapan Allah. Prinsip ini membuat hati lebih lapang dan menerima takdir dengan penuh kesadaran.
Selain itu, proses hidup lebih damai dengan ikhlas mengajarkan seseorang untuk tidak menyimpan dendam atau sakit hati. Melepaskan amarah bukan berarti kalah, tetapi menunjukkan kekuatan hati. Orang yang ikhlas justru lebih tahan uji karena tidak terbebani oleh emosi negatif yang menggerogoti jiwa.
Hati yang ikhlas juga membuat seseorang mampu menerima perubahan tanpa banyak keluhan. Dengan menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, kita belajar bahwa tidak semua yang hilang adalah kerugian. Terkadang, Allah mengambil sesuatu untuk memberi sesuatu yang lebih baik. Dengan keyakinan ini, hidup terasa lebih ringan dijalani.
Akhirnya, seseorang yang menempuh jalan hidup lebih damai dengan ikhlas akan mendapati bahwa pikiran dan emosinya jauh lebih seimbang. Ia tidak terburu-buru, tidak panik, dan tidak terlalu kecewa atas hal-hal yang tidak bisa diraih. Ini adalah tanda hati telah dilatih untuk mencari ridha Allah, bukan hanya kepuasan dunia.
2. Ikhlas Menjadikan Ibadah Lebih Khusyuk dan Bermakna
Ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan hanya akan menjadi rutinitas kosong. Sebaliknya, dengan menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, kualitas ibadah meningkat drastis karena tumbuh dari hati yang ingin dekat kepada Allah, bukan ingin dilihat manusia. Ikhlas adalah inti dari seluruh amalan muslim, dan karenanya sangat mempengaruhi ketenangan spiritual.
Saat seseorang berusaha menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, ia akan lebih mudah fokus dalam salat, dzikir, atau membaca Al-Qur’an. Tidak ada lagi pikiran yang melayang, tidak ada niat lain selain berharap pahala dan rahmat dari Allah. Ini membuat ibadah terasa lebih mendalam dan menenangkan.
Keikhlasan juga membuat seseorang tidak mudah lelah dalam beribadah. Dengan prinsip hidup lebih damai dengan ikhlas, seorang muslim memahami bahwa setiap ibadah adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Maka, meski sibuk atau lelah, seseorang tetap merasa senang melakukannya karena merasakan kedamaian batin.
Selain itu, hidup yang dipenuhi keikhlasan membantu seseorang terhindar dari sifat riya’. Seorang hamba yang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas tidak mencari pujian atau apresiasi manusia. Ia hanya ingin Allah melihat amalnya dan menerimanya. Sikap ini membuat hati tetap suci dan jauh dari penyakit hati.
Akhirnya, dengan menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, ibadah tidak lagi terasa berat atau membosankan. Justru menjadi sumber energi hati. Orang yang ikhlas selalu merindukan momen mendekat kepada Tuhannya, karena di situlah ia merasakan ketenangan yang tak mungkin diberikan dunia.
3. Ikhlas Memperbaiki Hubungan Sosial dan Menghilangkan Banyak Konflik
Tidak sedikit konflik antar manusia muncul dari hati yang penuh ego, ambisi, atau kekecewaan. Dengan menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, seseorang belajar menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak. Ini adalah karakter mulia yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam setiap interaksi sosialnya.
Saat seseorang berlatih hidup lebih damai dengan ikhlas, ia menjadi lebih mudah memaafkan. Kesalahan kecil tidak lagi diperbesar, dan perbedaan pendapat tidak dijadikan alasan permusuhan. Hatinya lebih tenang karena tidak terbebani oleh keinginan untuk selalu menang atau terlihat benar.
Keikhlasan juga membuat seseorang menjadi lebih dermawan dan tidak hitung-hitungan. Dalam kehidupan sosial, seseorang yang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas tidak mengungkit kebaikan yang telah ia lakukan. Ia memberi tanpa berharap imbalan, dan itulah yang membuat hubungan antar manusia menjadi hangat dan tulus.
Selain itu, menjalani hidup dengan penuh keikhlasan membuat seseorang mampu menahan diri dari ghibah dan prasangka buruk. Dengan menerapkan prinsip hidup lebih damai dengan ikhlas, ia menjaga lisannya karena menyadari bahwa setiap kata akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Ini membuat suasana sosial menjadi lebih aman dan harmonis.
Pada akhirnya, seseorang yang mengutamakan hidup lebih damai dengan ikhlas akan menjadi pribadi yang menyenangkan. Banyak orang merasa nyaman mendekat karena ia tidak menyimpan kebencian, tidak iri, dan tidak mudah tersinggung. Keikhlasan menjadikannya sumber kedamaian bagi lingkungannya.
4. Ikhlas Mengurangi Stres dan Menjaga Kesehatan Mental
Kesehatan mental menjadi isu besar di zaman modern. Banyak orang merasa tertekan, cemas, dan mudah depresi. Namun, dalam Islam, ketenangan jiwa sangat berkaitan dengan keikhlasan. Ketika seseorang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, ia tidak membiarkan pikirannya terus-menerus terseret oleh ambisi dunia yang melelahkan.
Orang yang berusaha hidup dengan ikhlas memiliki kemampuan menerima kegagalan dengan lebih lapang. Dengan prinsip hidup lebih damai dengan ikhlas, seseorang tidak menyalahkan diri secara berlebihan. Ia mampu melihat masalah sebagai ujian, bukan hukuman, sehingga stres berkurang secara alami.
Selain itu, menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas membuat seseorang tidak terlalu memikirkan penilaian orang lain. Banyak tekanan mental muncul karena kita takut dicela atau dinilai kurang. Padahal, orang yang ikhlas hanya berusaha mencari ridha Allah. Sikap ini membuat hati lebih bebas dan tenang.
Keikhlasan juga menumbuhkan rasa syukur. Seseorang yang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas lebih mudah melihat nikmat kecil sebagai sesuatu yang besar. Syukur adalah penawar stres yang paling kuat, karena membuat hati merasa cukup dan tidak selalu menuntut lebih.
Akhirnya, seseorang yang mengutamakan keikhlasan akan lebih jarang mengalami konflik batin. Dengan terus melatih hidup lebih damai dengan ikhlas, ia mampu menjaga kestabilan emosinya sehingga kesehatan mental lebih terjaga. Islam mengajarkan bahwa hati yang ikhlas adalah hati yang sehat.
5. Ikhlas Membuka Jalan Rezeki dan Memudahkan Urusan
Rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga kemudahan hidup. Dalam ajaran Islam, keikhlasan adalah pintu dibukanya pertolongan Allah. Seseorang yang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas akan melihat bagaimana Allah mudahkan urusannya satu per satu.
Orang yang ikhlas tidak mencari keuntungan dengan cara curang. Dengan prinsip hidup lebih damai dengan ikhlas, seseorang bekerja dengan tenang tanpa memaksakan hasil. Ia percaya bahwa rezekinya sudah ditetapkan dan tidak akan tertukar. Keyakinan ini membuat hidup lebih damai.
Selanjutnya, dengan menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas, seseorang lebih mudah menolong orang lain tanpa mengharapkan balasan. Kebaikan seperti ini sering kali menjadi jalan datangnya keberkahan. Allah mengganti setiap ikhlas dengan rezeki yang tidak disangka-sangka.
Orang yang ikhlas juga cenderung disiplin dan tidak mudah menyerah. Dalam proses hidup lebih damai dengan ikhlas, ia menjalani usaha dengan hati yang tenang. Ketika tidak ditekan oleh ambisi dunia, seseorang menjadi lebih jernih dalam mengambil keputusan, sehingga Allah lebih mudah membukakan jalan-jalan kebaikan baginya.
Terakhir, seseorang yang menjalani hidup lebih damai dengan ikhlas akan merasa bahwa setiap kemudahan yang datang adalah bentuk kasih sayang Allah. Ia tidak sombong atas keberhasilannya, dan tidak putus asa atas kegagalannya. Inilah rezeki batin yang jauh lebih berharga daripada materi.
Pada akhirnya, hidup lebih damai dengan ikhlas bukan hanya konsep spiritual, tetapi gaya hidup yang memberikan dampak nyata. Keikhlasan menjadikan hati lebih ringan, ibadah lebih khusyuk, hubungan sosial lebih baik, stres berkurang, dan rezeki lebih lancar. Islam mengajarkan bahwa ketenangan sejati muncul ketika seseorang menyerahkan hasil terbaik kepada Allah. Dengan terus melatih keikhlasan, siapa pun dapat merasakan kedamaian yang tidak bisa diberikan dunia.
26/11/2025 | admin
BAZNAS TV
ZAKAT INVESTASI DUNIA AKHIRAT
Penulis: admin













