WhatsApp Icon
Berbondong-Bondong Bantu Sumatera Melalui BAZNAS DIY

Terima Kasih kepada “Ibu2 Jamaah Pengajian Malam Jum'at dan Ibu2 Dasawisma RT.06 Glugo Panggungharjo Sewon Bantul” yang telah menunaikan sedekah terbaik untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dukungan Anda menjadi harapan bagi mereka untuk bangkit kembali.

?????????? ????? ??????? ???????????? ????????? ??????? ???????????? ?????????? ?????? ?????????

"Semoga Allah memberikan pahala kepada para munfik atas apa yang telah diberikan (diinfakkan), dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisa
Dan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagi para munfik."

Mari langitkan doa dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana dengan bersedekah melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS DIY dengan transfer melalui:

CIMB Niaga Syari'ah: 8600 0462 3500
an.Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta

BPD DIY 006-111-000800
an. BAZNAS DIY

Atau kunjungi kantor digital kami https://diy.baznas.go.id/sedekah

Tambahkan kode unik (095) dibelakang nominal transfer untuk memudahkan verifikasi.

Layanan BAZNAS DIY
0852 2122 2616

19/12/2025 | Kontributor: admin
Berbondong-Bondong Bantu Sumatera Melalui BAZNAS DIY

Terima Kasih kepada “Warga RT.03 Janganan Glugo Panggungharjo Sewon Bantul” yang telah menunaikan sedekah terbaik untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dukungan Anda menjadi harapan bagi mereka untuk bangkit kembali.

?????????? ????? ??????? ???????????? ????????? ??????? ???????????? ?????????? ?????? ?????????

"Semoga Allah memberikan pahala kepada para munfik atas apa yang telah diberikan (diinfakkan), dan semoga Allah memberkahi harta yang masih tersisa
Dan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagi para munfik."

Mari langitkan doa dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana dengan bersedekah melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS DIY dengan transfer melalui:

CIMB Niaga Syari'ah: 8600 0462 3500
an.Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta

BPD DIY 006-111-000800
an. BAZNAS DIY

Atau kunjungi kantor digital kami https://diy.baznas.go.id/sedekah

Tambahkan kode unik (095) dibelakang nominal transfer untuk memudahkan verifikasi.

Layanan BAZNAS DIY
0852 2122 2616

19/12/2025 | Kontributor: admin
BAZNAS Se-DIY Gelar Rakorda di Kulon Progo, Dorong Kolaborasi Program ZIS

Kulon Progo — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kulon Progo menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan pada Selasa, 17 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pimpinan dan amil BAZNAS dari seluruh kabupaten/kota se-DIY.

 

Rakorda tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi program antar BAZNAS se-DIY, sekaligus menjadi forum koordinasi dalam menyamakan arah kebijakan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di wilayah DIY.

 

Berbagai agenda strategis dibahas dalam rapat ini, di antaranya penguatan kolaborasi program pendayagunaan, peningkatan efektivitas penghimpunan ZIS, optimalisasi program pemberdayaan mustahik, serta evaluasi pelaksanaan program yang telah berjalan. Selain itu, Rakorda juga menjadi wadah berbagi praktik baik (best practice) antar BAZNAS daerah guna meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

 

Melalui Rakorda ini, diharapkan terbangun koordinasi yang semakin solid antar BAZNAS se-DIY sehingga pelaksanaan program dapat berjalan lebih terintegrasi, tepat sasaran, dan memberikan dampak yang lebih luas bagi kesejahteraan umat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

17/12/2025 | Kontributor: admin
Transparansi Zakat, BAZNAS DIY Paparkan Laporan ZIS–DSKL November di Istana Kepresidenan

Alhamdulillah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan laporan penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS–DSKL) bulan November 2025. Acara tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan Yogyakarta 16/12/2025. Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua IV BAZNAS DIY, H. Ahmad Lutfi, S.S., M.A., hadir dan menjadi perwakilan BAZNAS DIY dalam penyampaian laporan.

  

Berdasarkan neraca (on balance sheet), total penerimaan yang berhasil dihimpun mencapai Rp588.335.371. Adapun rincian penerimaan tersebut meliputi zakat perorangan sebesar Rp445.435.510, zakat badan Rp5.000.000, infak Rp63.342.289, infak terikat Rp69.557.572, natura Rp1.860.000, serta DSKL sebesar Rp5.000.000. Selain itu, penerimaan non-neraca (off balance sheet) tercatat sebesar Rp17.501.000, sehingga total penghimpunan ZIS–DSKL BAZNAS DIY pada bulan November 2025 mencapai Rp605.836.371.

 

Dalam kesempatan yang sama, BAZNAS DIY juga melaporkan penghimpunan donasi kemanusiaan untuk membantu saudara-saudara yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, total donasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat, instansi pemerintah, serta perusahaan tercatat sebesar Rp930.417.989. Dana tersebut akan disalurkan secara amanah dan tepat sasaran kepada para penyintas bencana.

 

Dana ZIS–DSKL yang telah dihimpun selanjutnya didistribusikan kepada para penerima manfaat sesuai dengan ketentuan asnaf melalui lima program strategis BAZNAS DIY, yaitu bidang ketakwaan, kesehatan, kesejahteraan, kemanusiaan, dan pendidikan. Melalui berbagai program pendistribusian dan pemberdayaan ekonomi, BAZNAS DIY terus menebar kebermanfaatan dan menumbuhkan kemandirian umat.

 

Salah satu upaya pemberdayaan ekonomi tersebut diwujudkan melalui Program Z-Coffee, berupa bantuan alat-alat usaha coffee shop seperti booth kontainer, perlengkapan, dan peralatan pendukung, guna mendorong kemandirian usaha serta meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat. Selain itu, BAZNAS DIY juga menyalurkan bantuan modal usaha kepada mustahik pemilik bengkel motor di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, sebagai upaya penguatan usaha mikro dan peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat.

 

Dengan semangat kepedulian dan pemberdayaan, BAZNAS DIY terus hadir menjadi sahabat perubahan bagi umat. BAZNAS DIY mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam menggerakkan sosialisasi cinta zakat kepada seluruh lapisan masyarakat melalui pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), layanan konsultasi ZIS, serta pemanfaatan kemudahan pembayaran zakat melalui kantor digital BAZNAS DIY di www.diy.baznas.go.id dan kanal media sosial resmi BAZNAS DIY.

 

BAZNAS DIY menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh muzaki dan munfiq yang telah menunaikan ZIS–DSKL melalui BAZNAS DIY. Semoga Allah SWT memberikan pahala dan keberkahan atas harta yang disalurkan, menjadikan harta yang tersisa bersih dan suci.

 

Aajarokumullahu fiimaa a’thoitum, wabaaroka fiimaa abqoitum, waja’alahu lakum thohuuron.
Semoga Allah membalas kebaikan atas apa yang telah dizakatkan, memberkahi harta yang tersisa, serta menjadikannya sebagai penyuci bagi para muzaki.

 

16/12/2025 | Kontributor: admin
BAZNAS DIY Terima Kunjungan RS Nurul Hidayah, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Program 

 

Yogyakarta — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima kunjungan silaturahmi dari Rumah Sakit Nurul Hidayah yang dipimpin oleh dr. dr. Sagiran, Sp.B(K)KL, M.Kes, BES, beserta jajaran. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Ketua BAZNAS DIY Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si, didampingi Wakil Ketua IV BAZNAS DIY H. Ahmad Lutfi, S.S., M.A, di Kantor BAZNAS DIY.

Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam rangka memperkuat sinergi kelembagaan serta membahas peluang kolaborasi program, khususnya di bidang kesehatan dan kemanusiaan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi mengenai potensi kerja sama yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi mustahik dan kelompok rentan.

Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, menyampaikan apresiasi atas kunjungan RS Nurul Hidayah dan menyambut baik komitmen kolaborasi yang dibangun. Menurutnya, sinergi antara BAZNAS dan institusi layanan kesehatan sangat strategis dalam mendukung program-program pendayagunaan ZIS yang berorientasi pada kebermanfaatan dan keberlanjutan.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua IV BAZNAS DIY, H. Ahmad Lutfi, S.S., M.A, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kualitas program. Melalui penguatan sinergi ini, diharapkan berbagai program kesehatan yang diinisiasi dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

Sementara itu, dr. dr. Sagiran menyampaikan kesiapan RS Nurul Hidayah untuk berkolaborasi dengan BAZNAS DIY dalam berbagai program sosial dan kesehatan. Ia berharap kerja sama yang terjalin dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.

 

Melalui pertemuan ini, BAZNAS DIY dan RS Nurul Hidayah berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama berkelanjutan sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam menghadirkan pelayanan terbaik dan menebar manfaat yang lebih luas bagi umat.

16/12/2025 | Kontributor: admin

Berita Terbaru

Meningkatkan Sinergi Sosial: Kunjungan Silaturahmi BAPAS Kelas I Yogyakarta ke BAZNAS DIY
Meningkatkan Sinergi Sosial: Kunjungan Silaturahmi BAPAS Kelas I Yogyakarta ke BAZNAS DIY
Yogyakarta, 20 Februari 2025 – Dalam rangka mempererat kerja sama dan memperkuat hubungan antar lembaga, BAPAS Kelas I Yogyakarta melakukan kunjungan silaturahmi ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY pada hari Rabu (20/02/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai potensi kolaborasi dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui zakat. Rombongan BAPAS Kelas I Yogyakarta, disambut dengan hangat oleh Ketua BAZNAS DIY Dra. Hj. Puji Astuti M.Si, Wakil Ketua I BAZNAS DIY Dr. H. Munjahid M.Ag. dan jajaran pengurus. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling bertukar informasi mengenai program-program yang telah dilaksanakan, serta merencanakan langkah-langkah strategis ke depan yang dapat melibatkan sinergi antara keduanya. Perwakilan BAPAS Kelas I Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan, "Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat jalinan kerja sama antara BAPAS dan BAZNAS, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih." Sementara itu, Ketua BAZNAS DIY menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan lembaga zakat dalam menangani masalah sosial. “Zakat memiliki potensi yang besar untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dan dengan adanya kolaborasi ini, kita berharap dapat lebih banyak memberikan manfaat kepada yang membutuhkan,” ujar Ketua BAZNAS DIY Dra. Hj. Puji Astuti M.Si. Selama kunjungan, kedua pihak juga mendiskusikan beberapa program yang dapat dijalankan bersama, seperti pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, serta bantuan langsung kepada klien BAPAS. Dengan adanya kolaborasi yang semakin erat antara BAPAS Kelas I Yogyakarta dan BAZNAS DIY, diharapkan keduanya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
BERITA20/02/2025 | admin
Silaturahmi BAZNAS DIY KE SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada
Silaturahmi BAZNAS DIY KE SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada
Yogyakarta, 17 Februari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan silaturahmi ke SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta terkait pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan membangun kesadaran di kalangan akademika mengenai pentingnya pengelolaan zakat secara tepat dan profesional di lingkungan sekolah. Acara yang berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025 di SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta, ini dihadiri oleh Wakil Ketua I BAZNAS DIY Dr. H. Munjahid. M.Ag, beserta staf, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Wijayanta, S.Pd.Si., beserta perwakilan guru. Dalam sosialisasi tersebut, BAZNAS DIY menjelaskan konsep dan manfaat dari pembentukan UPZ, serta bagaimana zakat, infaq, dan sedekah dapat dikelola secara lebih efektif untuk membantu sesama, terutama bagi siswa yang membutuhkan bantuan. Dr. H. Munjahid. M.Ag, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pembentukan UPZ di setiap sekolah, terutama di lembaga pendidikan seperti SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada, merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan potensi zakat yang ada di lingkungan sekolah. “Dengan adanya UPZ di sekolah, kami berharap siswa, guru, dan seluruh pihak yang terlibat dapat saling berkolaborasi dalam menghimpun zakat maupun sedekah dan menyasar program-program sosial yang bermanfaat, seperti bantuan pendidikan, kemanusiaan, keagamaan, kesehatan maupun bantuan perekonomian. Ini juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan,” jelas Dr. H. Munjahid. M.Ag, Dalam kesempatan ini, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Wijayanta, S.Pd.Si., menyambut baik sosialisasi tentang UPZ Sekolah ini. Kepala Sekolah menyatakan bahwa dengan adanya sosialisasi ini, sekolah akan memberikan manfaat langsung kepada siswa-siswi yang kurang mampu. “Kami mendukung penuh pembentukan UPZ di sekolah kami. Ini bukan hanya soal kewajiban membayar zakat, tetapi juga sebagai upaya mendidik para siswa untuk lebih peduli terhadap sesama dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik,” ungkap Kepala SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada. Diharapkan dengan adanya UPZ di SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada, program zakat yang dijalankan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan keluarga besar sekolah, serta memperkuat semangat gotong-royong dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan berbagi.
BERITA17/02/2025 | admin
Koordinasi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Se-DIY
Koordinasi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Se-DIY
Yogyakarta, 13 Februari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY menggelar pertemuan koordinasi antar pengurus BAZNAS se-DIY yang membahas program-program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infaq, dan sedekah. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar wilayah dan memastikan distribusi zakat tepat sasaran, serta meningkatkan pendayagunaan zakat bagi masyarakat yang membutuhkan. Pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan dan staf BAZNAS kabupaten/kota di DIY. Koordinasi yang digelar di kantor BAZNAS DIY ini, membahas berbagai tantangan dalam pendistribusian zakat yang sering kali terkendala oleh faktor geografis serta potensi pendayagunaan yang belum sepenuhnya dimaksimalkan. Pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara seluruh pihak terkait agar penyaluran zakat dapat lebih efektif dan bermanfaat. Melalui koordinasi ini, BAZNAS Se-DIY memastikan bahwa zakat yang dikumpulkan akan sampai kepada yang berhak, serta digunakan dengan tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain pendistribusian, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya program-program pendayagunaan zakat untuk memberdayakan mustahik (penerima zakat). Beberapa program unggulan yang dibahas antara lain pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, pendidikan, serta dukungan bagi korban bencana alam. Pendayagunaan zakat yang lebih terstruktur akan membuka peluang bagi mustahik untuk mandiri dan tidak hanya bergantung pada bantuan finansial semata. BAZNAS DIY mengajak masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui lembaga ini guna mempercepat penanganan kemiskinan dan ketimpangan sosial di DIY. Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan BAZNAS dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
BERITA13/02/2025 | admin
Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi
Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) guna memperkuat penelitian serta inovasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan potensi penghimpunan zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun. Kerja sama ini diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mencakup aspek pengelolaan ZIS, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pemberdayaan ekonomi di lingkungan UCY. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium UCY baru-baru ini dan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor UCY. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa kerja sama ini membawa manfaat luas bagi kedua institusi, termasuk dalam penguatan edukasi zakat dan pengembangan riset di bidang ZIS. "Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor. Selain itu, ia juga menyoroti peran perguruan tinggi sebagai pusat keilmuan yang dapat berkontribusi dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat. "Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat," jelasnya. Kiai Noor juga menegaskan, dengan integrasi nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan menghadirkan program-program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan. "Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan Tema "Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan". Pada kesempatan yang sama, Rektor UCY menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dan berharap implementasi kerja sama ini dapat berjalan optimal, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi. "Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY," harapnya. Dan acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk perwakilan dari BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BAZNAS Kota Yogyakarta. Kontributor : Najwa Najihah Editor : YMK
BERITA12/02/2025 | admin
Koordinasi Bidang Pengumpulan BAZNAS Se-DIY
Koordinasi Bidang Pengumpulan BAZNAS Se-DIY
Rabu, 12 Februari 2025 – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446H Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Se-DIY berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada umat, terutama dalam hal pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang diberikan oleh masyarakat. Sebagai organisasi yang memiliki tanggung jawab besar dalam menyalurkan dana-dana tersebut kepada yang berhak, pengumpulan dana zakat menjadi salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan mulia tersebut. Dalam pertemuan yang diadakan di kantor BAZNAS DIY dihadiri oleh semua Pimpinan dan Staf Bidang I BAZNAS Kabupaten/kota yang ada di DIY. Koordinasi Bidang Pengumpulan BAZNAS Se-DIY bertujuan untuk menyinergikan langkah-langkah strategis dalam pengelolaan zakat, baik itu melalui lembaga amil zakat, instansi pemerintah, maupun masyarakat umum. Dalam setiap kesempatan, BAZNAS Se-DIY berupaya agar pengumpulan dana zakat dapat dilakukan secara terorganisir, transparan, dan sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini mencakup perencanaan dan pelaksanaan program-program pengumpulan zakat yang inovatif, seperti penerapan sistem pembayaran digital, peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye sosial, serta kolaborasi dengan perusahaan dan lembaga keagamaan. Untuk itu, BAZNAS Se-DIY terus melakukan inovasi dan penguatan melalui berbagai metode, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membayar zakat, hingga memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat. BAZNAS Se-DIY juga berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi dan lembaga di seluruh daerah DIY, guna menciptakan sistem pengumpulan zakat yang lebih efektif, efisien, dan transparan. Dengan penguatan ini, BAZNAS Se-DIY berharap semakin banyak umat yang sadar akan pentingnya zakat sebagai salah satu pilar dalam menegakkan kesejahteraan sosial. Semoga, pengumpulan zakat yang optimal ini dapat membawa manfaat yang lebih besar, tidak hanya untuk para mustahik, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program ini, demi tercapainya kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah DIY.
BERITA12/02/2025 | admin
Hadist Mengenai Malam Nisfu Syakban: Fakta dan Keutamaannya
Hadist Mengenai Malam Nisfu Syakban: Fakta dan Keutamaannya
Malam Nisfu Sya'ban adalah malam ke-15 dari bulan Sya'ban dalam kalender Hijriyah. Dalam sejarah Islam, malam ini dikenal sebagai malam penuh rahmat dan ampunan. Banyak hadist yang menyebutkan keistimewaan malam ini, meskipun sebagian ulama berbeda pendapat tentang kekuatan sanadnya. Namun, secara umum, umat Islam memanfaatkan malam Nisfu Sya'ban untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca Surah Yasin dan memanjatkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban. Beberapa riwayat hadist menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, Allah membuka pintu pengampunan dan melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.'" (HR Ibnu Majah no 1390. Oleh Syaikh al-Albani, dihukumi hasan). Amalan seperti membaca Surah Yasin dan melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban menjadi tradisi yang dianut oleh banyak umat Islam karena diyakini dapat mendekatkan diri kepada Allah. Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Perspektif Islam Keutamaan malam Nisfu Sya'ban telah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat, meskipun beberapa di antaranya dianggap lemah oleh sebagian ulama. Namun, amalan yang dilakukan pada malam ini tetap relevan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Berikut adalah beberapa keutamaan malam Nisfu Sya'ban: 1. Malam Pengampunan Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Allah memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Hibban). Membaca Surah Yasin dan melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban menjadi salah satu cara memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. 2. Malam Ditulisnya Takdir Tahunan Sebagian ulama menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, takdir tahunan seseorang dicatat oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, termasuk doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban, agar mendapatkan takdir yang baik dalam hidupnya. 3. Malam yang Penuh Rahmat Malam Nisfu Sya'ban disebut sebagai malam turunnya rahmat Allah kepada umat manusia. Dengan membaca Surah Yasin dan mengamalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban, umat Islam berharap memperoleh keberkahan dan kasih sayang dari Allah. 4. Malam Persiapan Menjelang Ramadan Nisfu Sya'ban sering dianggap sebagai momen persiapan menyambut bulan suci Ramadan. Dengan memperbanyak ibadah, seperti membaca Yasin dan berdoa, termasuk doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dapat mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalani Ramadan. 5. Malam Mendekatkan Diri kepada Allah Melalui ibadah seperti membaca Surah Yasin dan melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Sya'ban Ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Amalan-amalan ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memanfaatkan keutamaan malam ini: 1. Membaca Surah Yasin Membaca Surah Yasin adalah amalan yang umum dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Setelah membacanya, umat Islam biasanya melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban sebagai bentuk permohonan kepada Allah. 2. Shalat Sunnah Shalat sunnah, seperti shalat hajat atau tahajud, juga dianjurkan pada malam ini. Setelah shalat, umat Islam dapat melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban untuk memohon keberkahan dan ampunan. 3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar Selain membaca Yasin, memperbanyak dzikir dan istighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan. Dzikir ini dapat diiringi dengan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban untuk mendekatkan diri kepada Allah. 4. Bersedekah Sedekah juga merupakan amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya'ban. Amalan ini menunjukkan rasa syukur atas nikmat Allah dan keinginan untuk berbagi kepada sesama. 5. Berdoa dengan Tulus Berdoa dengan penuh ketulusan, termasuk melafalkan doa sesudah baca Yasin di malam Nisfu Sya'ban, menjadi inti dari ibadah pada malam ini.
BERITA11/02/2025 | admin
Hadist Sahih Keutamaan Malam Nisfu Syakban yang Harus Anda Ketahui
Hadist Sahih Keutamaan Malam Nisfu Syakban yang Harus Anda Ketahui
Malam Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban, salah satu bulan mulia dalam kalender Islam. Dalam sejarah Islam, malam ini dikenal sebagai malam pengampunan dan malam turunnya rahmat Allah. Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, Allah memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan, kecuali mereka yang menyekutukan Allah atau bermusuhan dengan sesama. Sebuah riwayat dari Abu Musa Al-Asy'ari menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah melihat pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah). Hadist ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam ini, berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Berdasarkan Hadist Sahih Banyak hadist yang menyebutkan keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Beberapa di antaranya memiliki status sahih, yang menjadi rujukan utama bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan malam Nisfu Sya'ban berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban: 1. Malam Pengampunan Dosa Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:“Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah mengampuni dosa-dosa seluruh makhluk kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.”Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, malam ini menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. 2. Malam Ditulisnya Takdir Tahunan Menurut sebagian ulama, malam Nisfu Sya'ban adalah malam di mana catatan takdir tahunan manusia disusun. Dalam riwayat yang dikutip dari Al-Baihaqi, disebutkan bahwa pada malam ini, rezeki, kematian, dan takdir lainnya ditentukan. Oleh karena itu, berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amal saleh. 3. Malam yang Penuh Rahmat Dalam riwayat lain yang dinyatakan sahih oleh para ulama, disebutkan bahwa malam Nisfu Sya'ban adalah malam penuh rahmat dan kasih sayang dari Allah. Umat Islam yang memanfaatkan malam ini dengan ibadah akan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah. 4. Persiapan Menyambut Ramadan Malam Nisfu Sya'ban sering dianggap sebagai momen persiapan spiritual menjelang bulan suci Ramadan. Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dapat membersihkan hati dan memperbanyak amal saleh untuk menyambut bulan suci. 5. Malam untuk Memperbanyak Doa Salah satu keutamaan malam Nisfu Sya'ban adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalam hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, disebutkan bahwa Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang memohon dengan tulus pada malam ini. Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Sya'ban Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam ini. Amalan-amalan tersebut antara lain: 1. Membaca Surah Yasin Membaca Surah Yasin pada malam Nisfu Sya'ban adalah tradisi yang dilakukan oleh banyak umat Islam. Setelah membacanya, umat Islam dianjurkan untuk berdoa memohon keberkahan dan ampunan. 2. Shalat Sunnah Shalat sunnah, seperti tahajud atau hajat, adalah salah satu amalan utama pada malam Nisfu Sya'ban. Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, shalat sunnah dapat mendekatkan diri kepada Allah. 3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar Malam Nisfu Sya'ban adalah waktu yang baik untuk berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Dzikir ini dapat dilakukan dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil. 4. Berpuasa pada Siang Harinya Sebagian ulama menganjurkan puasa sunnah pada hari Nisfu Sya'ban sebagai pelengkap ibadah malam sebelumnya. 5. Bersedekah Berdasarkan hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, bersedekah pada malam ini dapat mendatangkan keberkahan dan pahala yang besar. Pentingnya Memahami Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Malam Nisfu Sya'ban adalah momen istimewa yang hanya datang sekali dalam setahun. Dengan memahami hadist sahih keutamaan malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dapat memanfaatkan malam ini untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Selain itu, malam Nisfu Sya'ban juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup, memohon ampunan, dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Ibadah yang dilakukan pada malam ini, seperti membaca Surah Yasin, berdoa, dan berdzikir, dapat menjadi bekal spiritual yang berharga.
BERITA11/02/2025 | admin
Hadist Sahih Tentang Bulan Syakban dan Amal yang Dianjurkan
Hadist Sahih Tentang Bulan Syakban dan Amal yang Dianjurkan
Bulan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah, yang memiliki banyak keutamaan. Dalam Islam, bulan ini sering dijadikan waktu untuk meningkatkan ibadah sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan. Rasulullah SAW sendiri memberikan perhatian khusus terhadap bulan ini, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadist sahih tentang bulan Sya'ban. Artikel ini akan mengupas keutamaan bulan Sya'ban dan amalan-amalan yang dianjurkan berdasarkan hadist sahih. Keutamaan Bulan Sya'ban dalam Hadist Sahih Bulan Sya'ban memiliki posisi istimewa dalam Islam. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, Rasulullah SAW bersabda: "Bulan Sya'ban adalah bulan di antara Rajab dan Ramadan, di mana banyak manusia yang lalai. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah Rabb semesta alam, dan aku ingin ketika amalku diangkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasa'i). Hadist sahih tentang bulan Sya'ban ini menunjukkan bahwa bulan Sya'ban adalah momen penting untuk meningkatkan amal ibadah. Rasulullah SAW juga memperbanyak puasa pada bulan ini, sebagai persiapan spiritual untuk menyambut bulan suci Ramadan. 1. Malam Nisfu Sya'ban Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah adanya malam Nisfu Sya'ban, yaitu malam ke-15 Sya'ban. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, malam ini disebut sebagai malam pengampunan, di mana Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. 2. Bulan Persiapan Menuju Ramadan Bulan Sya'ban adalah waktu terbaik untuk melatih diri agar siap menghadapi Ramadan. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, Rasulullah SAW bersabda bahwa bulan ini adalah momen untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. 3. Bulan Diangkatnya Amal Dalam sebuah riwayat dari An-Nasa’i, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa amal-amal manusia diangkat kepada Allah pada bulan Sya'ban. Oleh karena itu, berdasarkan hadist sahih tentang bulan Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan memohon ampunan. 4. Perhatian Khusus Rasulullah pada Bulan Sya'ban Dalam riwayat lain, Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah memperbanyak puasa di bulan lain seperti di bulan Sya'ban, kecuali Ramadan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya'ban dalam perspektif Rasulullah, sebagaimana disebutkan dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban. 5. Bulan Pengampunan dan Rahmat Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa bulan Sya'ban adalah waktu untuk memohon ampunan kepada Allah. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, disebutkan bahwa Allah mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang bertobat dengan tulus pada bulan ini. Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Sya'ban Berdasarkan hadist sahih tentang bulan Sya'ban, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan ini. Amalan-amalan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 1. Puasa Sunnah Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya'ban. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa pada bulan ini menjadi bentuk persiapan fisik dan spiritual menjelang Ramadan. 2. Meningkatkan Dzikir dan Istighfar Bulan Sya'ban adalah waktu yang baik untuk memperbanyak dzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Berdasarkan hadist sahih tentang bulan Sya'ban, Allah membuka pintu pengampunan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat. 3. Membaca Al-Qur'an Membaca Al-Qur'an adalah salah satu amalan utama yang dianjurkan pada bulan Sya'ban. Dalam banyak hadist sahih tentang bulan Sya'ban, Rasulullah SAW memperbanyak ibadah, termasuk membaca Al-Qur'an, sebagai persiapan menyambut Ramadan. 4. Malam Nisfu Sya'ban Malam Nisfu Sya'ban menjadi waktu khusus untuk berdoa, berdzikir, dan membaca Al-Qur'an. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, malam ini disebut sebagai waktu di mana Allah memberikan pengampunan kepada hamba-hamba-Nya. 5. Bersedekah dan Berbuat Baik Bersedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Sya'ban. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, disebutkan bahwa amal kebaikan pada bulan ini akan dicatat sebagai persiapan menuju Ramadan. Pentingnya Memahami Keutamaan Bulan Sya'ban Dengan memahami hadist sahih tentang bulan Sya'ban, umat Islam dapat memanfaatkan bulan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Bulan Sya'ban adalah momen untuk memperbaiki diri, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, bulan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dalam hadist sahih tentang bulan Sya'ban, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menghindari permusuhan dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.
BERITA11/02/2025 | admin
Hukum Puasa di Bulan Rajab dan Syakban: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim
Hukum Puasa di Bulan Rajab dan Syakban: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim
Dalam kalender Hijriyah, bulan Rajab dan Sya'ban merupakan dua bulan yang memiliki keutamaan khusus sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Banyak umat Muslim yang bertanya tentang hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, apakah diperbolehkan, dianjurkan, atau ada aturan tertentu yang harus diperhatikan? Artikel ini akan mengupas tuntas hukum dan panduan berpuasa di kedua bulan ini berdasarkan hadist-hadist shahih serta pandangan ulama. Keutamaan Bulan Rajab dan Sya'ban dalam Islam Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Sedangkan bulan Sya'ban adalah bulan kedelapan yang menjadi waktu persiapan menuju Ramadan. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, kedua bulan ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. 1. Keutamaan Bulan Rajab Dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan... di antaranya empat bulan haram...” Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan haram tersebut. Oleh karena itu, amalan baik yang dilakukan pada bulan ini memiliki nilai pahala yang lebih besar. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa sunnah di bulan Rajab diperbolehkan sebagai bentuk ibadah tambahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 2. Keutamaan Bulan Sya'ban Bulan Sya'ban dikenal sebagai bulan di mana amal-amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Bulan Sya'ban adalah bulan di mana amal manusia diangkat kepada Allah, dan aku ingin saat amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasa’i). Dalam hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa sunnah pada bulan Sya'ban dianjurkan sebagai persiapan fisik dan spiritual menjelang Ramadan. Hukum Puasa di Bulan Rajab Terkait hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, banyak ulama sepakat bahwa puasa di bulan Rajab diperbolehkan sebagai bagian dari ibadah sunnah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Tidak Ada Puasa Khusus di Bulan Rajab Rasulullah SAW tidak pernah secara khusus menganjurkan puasa di bulan Rajab. Dalam sebuah hadist riwayat Abu Dawud, Ibnu Umar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada puasa khusus di bulan Rajab, namun puasa sunnah tetap diperbolehkan.” Dengan demikian, hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban menunjukkan bahwa puasa di bulan Rajab tidak dilarang, namun tidak memiliki keutamaan khusus dibanding puasa sunnah lainnya. 2. Puasa Senin-Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh Puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (puasa tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah) tetap dianjurkan pada bulan Rajab. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa ini dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala tambahan. 3. Menghindari Keyakinan yang Tidak Berdasar Beberapa orang mengkhususkan puasa di bulan Rajab dengan keyakinan tertentu yang tidak memiliki dasar dalam syariat. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, keyakinan seperti ini perlu dihindari agar ibadah tetap sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. 4. Menggabungkan Puasa dengan Amalan Lain Selain puasa, umat Muslim dapat mengisi bulan Rajab dengan amal kebaikan lainnya, seperti shalat sunnah, dzikir, dan membaca Al-Qur'an. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, amal-amal ini dapat meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT. 5. Pandangan Ulama tentang Puasa di Bulan Rajab Ulama seperti Imam Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani sepakat bahwa hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban adalah mubah (diperbolehkan) selama tidak disertai keyakinan yang bertentangan dengan syariat. Hukum Puasa di Bulan Sya'ban Bulan Sya'ban memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa di bulan Sya'ban sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW memperbanyak puasa pada bulan ini. 1. Anjuran Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak di bulan lain selain bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban menunjukkan bahwa puasa sunnah di bulan Sya'ban adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. 2. Persiapan Menyambut Ramadan Puasa di bulan Sya'ban menjadi persiapan fisik dan spiritual untuk menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan. Dalam hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa ini membantu umat Muslim melatih diri sebelum menghadapi Ramadan. 3. Larangan Puasa Mendekati Ramadan Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi mereka yang memiliki kebiasaan puasa sunnah. Hal ini menjadi salah satu aspek penting dalam memahami hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban. 4. Puasa Nisfu Sya'ban Malam Nisfu Sya'ban (malam ke-15 Sya'ban) dikenal sebagai malam pengampunan. Berdasarkan hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban, puasa pada hari ke-15 Sya'ban diperbolehkan sebagai bentuk ibadah sunnah. 5. Pandangan Ulama tentang Puasa di Bulan Sya'ban Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum puasa di bulan Rajab dan Sya'ban adalah sunnah, terutama pada bulan Sya'ban, karena Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan ini. Demikian artikel mengenai Hukum Puasa di Bulan Rajab dan Syakban. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.
BERITA11/02/2025 | admin
Hukum Puasa Akhir Syakban: Bolehkah Dilakukan
Hukum Puasa Akhir Syakban: Bolehkah Dilakukan
Puasa di bulan Sya'ban merupakan salah satu ibadah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Islam mengenai hukum puasa akhir Sya'ban, yaitu puasa yang dilakukan mendekati awal Ramadan. Apakah hal tersebut diperbolehkan, atau justru dilarang? Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan syariat Islam berdasarkan hadist dan pendapat ulama tentang puasa di akhir bulan Sya'ban. Keutamaan Puasa di Bulan Sya'ban Bulan Sya'ban adalah bulan mulia yang datang sebelum bulan suci Ramadan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa seperti di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hukum puasa akhir Sya'ban menjadi perhatian khusus karena Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa pada bulan ini. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa bulan Sya'ban adalah bulan di mana amal-amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, beliau ingin saat amalnya diangkat, beliau berada dalam keadaan berpuasa. Namun, ada perbedaan terkait hukum puasa di hari-hari terakhir bulan Sya'ban. Mari kita tinjau lebih jauh berdasarkan hadist-hadist dan pandangan ulama. Hukum Puasa Akhir Sya'ban: Apa Kata Syariat? Terkait hukum puasa akhir Sya'ban, ada beberapa hal penting yang harus dipahami oleh umat Islam: 1. Larangan Puasa Sehari atau Dua Hari Sebelum Ramadan Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang telah terbiasa berpuasa, maka ia boleh berpuasa pada hari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadist ini, hukum puasa akhir Sya'ban adalah makruh jika dilakukan sehari atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi mereka yang memiliki kebiasaan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud. Larangan ini bertujuan agar umat Islam dapat membedakan antara puasa sunnah di bulan Sya'ban dan puasa wajib di bulan Ramadan. 2. Puasa di Hari Syak Hari Syak adalah hari yang meragukan, yaitu tanggal 30 Sya'ban ketika belum dipastikan apakah Ramadan sudah dimulai. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa pada hari yang diragukan (hari Syak), maka ia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Rasulullah SAW).” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i). Dari hadist ini, ulama sepakat bahwa hukum puasa akhir Sya'ban pada hari Syak adalah haram, kecuali bagi mereka yang sudah memiliki kebiasaan puasa sunnah. Larangan ini bertujuan untuk menghindari kebingungan dalam menentukan awal Ramadan. 3. Puasa Sunnah yang Sudah Biasa Dilakukan Rasulullah SAW memberikan pengecualian bagi mereka yang memiliki kebiasaan puasa sunnah. Dalam hal ini, hukum puasa akhir Sya'ban menjadi mubah atau diperbolehkan. Misalnya, seseorang yang selalu berpuasa pada hari Senin dan Kamis tetap boleh melakukannya meskipun hari tersebut jatuh sehari sebelum Ramadan. 4. Puasa Kaffarah atau Qadha Jika seseorang memiliki utang puasa Ramadan sebelumnya atau ingin melaksanakan puasa kaffarah, maka hukum puasa akhir Sya'ban dalam konteks ini diperbolehkan. Bahkan, para ulama menganjurkan untuk segera melunasi utang puasa sebelum datangnya Ramadan berikutnya. 5. Niat dan Tujuan Puasa Penting untuk memastikan niat dalam menjalankan puasa akhir Sya'ban. Jika niatnya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bukan untuk mendahului Ramadan, maka hukum puasa akhir Sya'ban dapat diterima sesuai syariat. Hikmah di Balik Larangan Puasa Akhir Sya'ban Syariat Islam memberikan larangan tertentu terkait hukum puasa akhir Sya'ban untuk menjaga kejelasan antara puasa sunnah dan puasa wajib. Selain itu, larangan ini juga memiliki hikmah, di antaranya: 1. Membedakan Antara Sya'ban dan Ramadan Larangan puasa mendekati Ramadan bertujuan untuk memastikan bahwa umat Islam tidak mencampuradukkan puasa sunnah di bulan Sya'ban dengan puasa wajib Ramadan. 2. Persiapan Fisik untuk Ramadan Dengan tidak berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan, umat Islam diberikan waktu untuk mempersiapkan fisik agar dapat menjalankan puasa Ramadan dengan lebih maksimal. 3. Menjaga Kesucian Niat Larangan ini juga memastikan bahwa niat seseorang dalam menjalankan puasa tidak bercampur dengan keraguan atau tujuan yang tidak sesuai syariat. 4. Menghindari Perdebatan Dengan memahami hukum puasa akhir Sya'ban, umat Islam dapat menghindari perdebatan atau kebingungan terkait pelaksanaan puasa di akhir bulan Sya'ban. Berdasarkan pembahasan di atas, hukum puasa akhir Sya'ban tergantung pada konteksnya: Makruh: Jika dilakukan sehari atau dua hari sebelum Ramadan tanpa alasan yang jelas. Haram: Jika dilakukan pada hari Syak untuk mendahului Ramadan. Mubah: Jika puasa dilakukan sebagai bagian dari kebiasaan sunnah yang rutin, seperti puasa Senin-Kamis. Dianjurkan: Jika puasa dilakukan untuk membayar utang puasa Ramadan sebelumnya atau sebagai kaffarah.
BERITA11/02/2025 | admin
BAZNAS DIY Berikan Bantuan 1000 Sembako melalui Kerjasama dengan IWAPI
BAZNAS DIY Berikan Bantuan 1000 Sembako melalui Kerjasama dengan IWAPI
Yogyakarta, 10 Februari 2025 - BAZNAS DIY berkolaborasi dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebanyak 1000 paket sembako disalurkan melalui program kemanusiaan ini, yang bertujuan untuk meringankan beban ekonomi warga. Bantuan sembako tersebut terdiri dari bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, peralatan usaha dan bahan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah DIY. Penyaluran bantuan ini dilakukan di di Masjid Syuhada, dengan penerima manfaat disabilitas, janda, lansia dan dhuafa. Wakil Ketua II BAZNAS DIY, H. Jazilus Sakhok, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kerjasama dengan IWAPI. "Kerjasama ini sangat penting untuk memperluas jangkauan bantuan sosial kepada mereka yang membutuhkan. Dengan melibatkan banyak pihak, kita bisa memberikan dampak yang lebih besar, serta memastikan distribusi bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran," ungkapnya. Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggaraan Hj. Nur Listiani, juga menambahkan, "Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan BAZNAS DIY untuk membantu sesama. Program ini adalah wujud kepedulian sosial kami sebagai pengusaha wanita untuk turut serta dalam mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan oleh kondisi ekonomi saat ini." Para penerima bantuan pun mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas bantuan yang diterima. "Bantuan ini sangat membantu, terutama di masa sulit seperti sekarang. Kami merasa bersyukur ada yang peduli," kata salah satu penerima bantuan. Dengan adanya kerjasama antara BAZNAS DIY dan IWAPI, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat terbantu dan program-program serupa dapat terus berjalan, membawa manfaat bagi lebih banyak orang. Kedepannya, BAZNAS DIY berkomitmen untuk terus melanjutkan berbagai program sosial demi kesejahteraan umat, dengan melibatkan berbagai pihak yang peduli terhadap kemanusiaan.
BERITA11/02/2025 | admin
Puasa Sebelum Nisfu Syakban: Ketahui Niat dan Hukumnya
Puasa Sebelum Nisfu Syakban: Ketahui Niat dan Hukumnya
Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang istimewa dalam Islam, karena menjadi momen persiapan menuju bulan suci Ramadhan. Banyak umat Muslim yang melaksanakan puasa sebelum Nisfu Sya'ban sebagai bentuk ibadah sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum puasa sebelum Nisfu Sya'ban, terutama ketika sudah mendekati pertengahan bulan. Lantas, bagaimana hukum puasa sebelum Nisfu Sya'ban menurut Islam? Apakah ada niat khusus yang harus dibaca? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai niat, hukum, serta keutamaan puasa sebelum Nisfu Sya'ban berdasarkan dalil-dalil yang shahih. 1. Pengertian Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban a. Apa Itu Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban? Secara bahasa, Nisfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban, tepatnya tanggal 15 Sya'ban. Oleh karena itu, puasa sebelum Nisfu Sya'ban merujuk pada puasa yang dilakukan pada tanggal 1 hingga 14 Sya'ban. Banyak riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya'ban, bahkan hampir mengisi seluruh bulan ini dengan puasa sunnah. Oleh karena itu, puasa sebelum Nisfu Sya'ban menjadi amalan yang dianjurkan bagi umat Islam yang ingin memperbanyak ibadah sebelum memasuki Ramadhan. b. Dalil tentang Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban Dari Aisyah RA, beliau berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa hampir seluruh bulan Sya’ban." (HR. Bukhari No. 1970, Muslim No. 1156) Hadis ini menunjukkan bahwa puasa sebelum Nisfu Sya'ban adalah sunnah yang dianjurkan karena Rasulullah SAW melaksanakannya secara rutin. c. Hikmah dari Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban Beberapa hikmah dari puasa sebelum Nisfu Sya'ban antara lain: 1. Melatih diri untuk puasa Ramadhan 2. Mendapatkan pahala dan keberkahan bulan Sya'ban 3. Meningkatkan amal sebelum memasuki bulan penuh ampunan 2. Hukum Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban Ada beberapa pendapat ulama terkait hukum puasa sebelum Nisfu Sya'ban, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kebiasaan puasa sunnah sebelumnya. a. Sunnah bagi yang Memiliki Kebiasaan Puasa Berdasarkan hadis Aisyah RA di atas, Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya'ban. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki kebiasaan puasa sunnah Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan hijriyah), puasa sebelum Nisfu Sya'ban tetap diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. b. Makruh bagi yang Baru Memulai Puasa Sunnah Rasulullah SAW bersabda: "Jika telah masuk pertengahan bulan Sya'ban, maka janganlah kalian berpuasa." (HR. Abu Dawud No. 2337, Tirmidzi No. 738) Hadis ini menunjukkan bahwa setelah Nisfu Sya'ban, lebih baik tidak memulai puasa sunnah kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya sebelumnya. Oleh karena itu, puasa sebelum Nisfu Sya'ban lebih dianjurkan dibandingkan puasa setelahnya bagi yang tidak terbiasa. c. Tidak Boleh Berpuasa Jika Mendekati Ramadhan Tanpa Sebab Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah biasa berpuasa." (HR. Bukhari No. 1914, Muslim No. 1082) Hadis ini menunjukkan bahwa puasa sebelum Nisfu Sya'ban yang dilakukan tanpa sebab atau tanpa kebiasaan puasa sebelumnya bisa menjadi makruh atau tidak disarankan, terutama jika sudah mendekati akhir bulan Sya’ban. 3. Niat Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban a. Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Nisfu Sya'ban Sebagaimana puasa sunnah lainnya, puasa sebelum Nisfu Sya'ban bisa diniatkan di malam hari atau bahkan di pagi hari sebelum waktu Dzuhur, selama belum makan atau minum. Berikut adalah niatnya: Nawaitu shauma ghodin ‘an sunnati Sya’bana lillahi ta’ala (Aku niat berpuasa sunnah bulan Sya’ban esok hari karena Allah Ta’ala.) b. Bolehkah Niat Puasa Sunnah di Pagi Hari? Dari Aisyah RA, beliau berkata: "Suatu hari Rasulullah SAW datang ke rumahku, lalu beliau bertanya, ‘Apakah ada makanan?’ Aku menjawab, ‘Tidak ada.’ Maka beliau bersabda, ‘Kalau begitu, aku berpuasa.’" (HR. Muslim No. 1154) Hadis ini menunjukkan bahwa puasa sebelum Nisfu Sya'ban dapat diniatkan di pagi hari selama seseorang belum makan dan minum sejak subuh. 4. Keutamaan Puasa Sebelum Nisfu Sya'ban Ada banyak keutamaan puasa sebelum Nisfu Sya'ban yang disebutkan dalam hadis, di antaranya: a. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya'ban, sehingga puasa sebelum Nisfu Sya'ban adalah salah satu cara untuk meneladani beliau. b. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Amal Dalam hadis disebutkan bahwa amalan manusia diangkat kepada Allah SWT pada bulan Sya’ban. Oleh karena itu, puasa sebelum Nisfu Sya'ban adalah cara untuk memperbanyak amal sebelum pencatatan amal tahunan dilakukan. c. Mempersiapkan Diri untuk Puasa Ramadhan Puasa sunnah di bulan Sya'ban dapat membantu umat Muslim menyesuaikan diri dengan pola makan dan ibadah puasa sebelum memasuki Ramadhan.
BERITA10/02/2025 | admin
BAZNAS DIY Pertahankan Opini WTP Selama 7 Tahun Berturut-turut dalam Audit Keuangan KAP 2024
BAZNAS DIY Pertahankan Opini WTP Selama 7 Tahun Berturut-turut dalam Audit Keuangan KAP 2024
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hasil audit keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Luthfi Khairuna untuk tahun 2024. Penghargaan ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan BAZNAS DIY selama tahun 2024 telah dilaksanakan dengan transparan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Menurut laporan resmi yang disampaikan oleh BAZNAS DIY, opini WTP ini diberikan setelah melalui proses audit yang ketat, yang meliputi pemeriksaan terhadap laporan keuangan, sistem pengendalian internal, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen Baznas DIY untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dana zakat yang dipercayakan oleh masyarakat. Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti M.Si dalam sambutannya menyatakan, “Pencapaian opini WTP ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran BAZNAS DIY. Kami terus berupaya untuk memastikan bahwa setiap dana zakat yang diterima dan disalurkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.” Dengan diraihnya opini WTP ini, BAZNAS DIY telah mendapatkan opini WTP selama tujuh tahun berturut-turut dari 2017-2024. Ke depannya, BAZNAS DIY berkomitmen untuk terus menjaga standar pengelolaan yang tinggi serta memperluas dampak positif dari distribusi zakat, infaq, dan sedekah di wilayah DIY. Pencapaian ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga amil zakat lainnya dalam mengelola keuangan secara profesional dan bertanggung jawab, serta menjadikan BAZNAS sebagai lembaga yang kredibel dalam pengelolaan dana zakat di Indonesia.
BERITA10/02/2025 | admin
Distribusikan ZIS kepada Mustahik, BAZNAS DIY Panen Penghargaan
Distribusikan ZIS kepada Mustahik, BAZNAS DIY Panen Penghargaan
Selama tahun 2024, total Penghimpunan ZIS-DSKL Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY mulai Januari sampai Desember 2024 sebesar Rp. 9.890.692.635. Dana tersebut sudah distribusikan kepada para penerima manfaat sesuai dengan asnaf melalui lima program strategis berupa aspek ketakwaan, kesehatan, kesejahteraan, kemanusiaan dan pendidikan, kata Waka 1 Baznas DIY, Dr. H Munjahid M.Ag. pada pembukaan pengajian pejabat dan aparat DIY di Bangsal kepatihan baru-baru ini. Wujud pendistribusian antara lain pemberian paket Keluarga bagi Pegawai Non-ASN dan Non P3K, distribusi Paket Logistik Lansia Seumur Hidup di Kampung Berkah di kantong-kantong kemiskinan di DIY, skrining kesehatan gigi untuk anak yatim dan dhuafa, penguatan transformasi digital, bantuan Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB), penanganan stunting, Khitan massal, Nikah massal dan berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan. Total Penyaluran Rp 9.794.424.817 kepada 13.466 jiwa penerima manfaat. Pada kesempatan ini Dr. H. Munjahid M.Ag juga melaporkan, selama tahun 2024 lalu BAZNAS DIY banyak mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam pengelolaan zakat, inisiatif pemberdayaan masyarakat, dan kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedang saat dilakukan audit syariah oleh auditor dari Inspektur Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia dengan nilai sangat baik dalam Indeks Transparansi dan Kepatuhan Syariah. Penghargaan yang diterima BAZNAS DIY pertama dari BAZNAS RI Sebagai BAZNAS Tingkat Provinsi dengan Pelaporan Terbaik di Indonesia. dari Pemda DIY sebagai Kontribusi BAZNAS DIY dalam Adinata Syariah Pemda DIY dengan kategori Keuangan Sosial Syariah. Penghargaan dari BKKBN RI sebagai Lembaga Pendukung Penurunan Stunting di DIY, Piagam Apresiasi dari Istana Kepresidenan atas Dukungan Syiar Muharram bersama Panti Asuhan di DIY, penghargaan dari Kanwil Kemenkum HAM sebagai Lembaga Pendukung Kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan di Wilayah DIY dan penghargaan Gubernur DIY Sebagai Lembaga Pendukung Penanganan Kemiskinan dan stunting. Selama ini BAZNAS DIY juga mendapat dukungan Wakil Gubernur Sri Paduka KGPAA Paku Alam X yang pada setiap momentum Zakat Keteladanan menunaikan kewajiban zakat melalui BAZNAS DIY.
BERITA10/02/2025 | admin
Keutamaan di Bulan Syakban: Memaksimalkan Ibadah Sebelum Ramadhan
Keutamaan di Bulan Syakban: Memaksimalkan Ibadah Sebelum Ramadhan
Bulan Sya'ban adalah bulan yang istimewa dalam Islam. Bulan ini berada di antara Rajab dan Ramadhan, sering kali terlewatkan oleh sebagian umat Islam. Padahal, keutamaan di bulan Sya'ban sangat besar, terutama sebagai waktu persiapan spiritual sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak ibadah di bulan ini, terutama puasa sunnah. Lalu, apa saja keutamaan di bulan Sya'ban yang perlu kita ketahui? Artikel ini akan mengulas berbagai keistimewaan bulan Sya'ban dan bagaimana kita bisa memaksimalkan ibadah di dalamnya. 1. Keutamaan di Bulan Sya'ban dalam Hadis Rasulullah SAW Bulan Sya'ban memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW. Berikut beberapa keutamaan di bulan Sya'ban yang patut kita pahami. a. Bulan yang Sering Dilupakan Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah bahwa bulan ini sering diabaikan oleh umat Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Itulah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa’i & Ahmad) Hadis ini menunjukkan bahwa keutamaan di bulan Sya'ban adalah sebagai bulan di mana amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan ini. b. Bulan Peningkatan Ibadah Aisyah RA berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menjadi bukti bahwa salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah sebagai bulan di mana Rasulullah SAW banyak berpuasa sunnah. c. Bulan Persiapan Menyambut Ramadhan Bulan Sya'ban juga berfungsi sebagai persiapan sebelum masuk ke bulan Ramadhan. Dengan memperbanyak ibadah di bulan ini, kita bisa lebih siap menjalani Ramadhan dengan penuh semangat. Oleh karena itu, keutamaan di bulan Sya'ban sangat penting bagi umat Islam. d. Malam Nifsu Sya'ban sebagai Malam Pengampunan Di bulan Sya'ban terdapat malam yang istimewa, yaitu malam Nifsu Sya'ban (malam pertengahan bulan Sya'ban). Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa pada malam ini, Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya kecuali mereka yang musyrik dan yang saling bermusuhan. Inilah salah satu keutamaan di bulan Sya'ban, yaitu kesempatan untuk mendapatkan ampunan Allah SWT dengan memperbanyak doa dan istighfar. 2. Mengapa Bulan Sya'ban Disebut Bulan Persiapan Ramadhan? Sya'ban sering disebut sebagai bulan latihan sebelum Ramadhan. Berikut beberapa alasan mengapa keutamaan di bulan Sya'ban menjadikannya sebagai bulan persiapan menuju Ramadhan. a. Membiasakan Diri Berpuasa Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah bahwa puasa di bulan ini bisa menjadi latihan sebelum Ramadhan. Rasulullah SAW sendiri banyak berpuasa di bulan ini agar lebih siap menghadapi Ramadhan. b. Melatih Konsistensi Ibadah Selain puasa, kita juga bisa meningkatkan ibadah lainnya seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir. Keutamaan di bulan Sya'ban adalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kebiasaan ibadah agar tetap berlanjut di bulan Ramadhan. c. Memperbanyak Istighfar dan Taubat Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat untuk membersihkan diri dari dosa sebelum memasuki bulan suci. Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. d. Melunasi Hutang Puasa Tahun Lalu Bagi yang memiliki hutang puasa dari Ramadhan sebelumnya, bulan Sya'ban adalah waktu terbaik untuk mengqadha-nya. Ini adalah salah satu keutamaan di bulan Sya'ban yang harus dimanfaatkan oleh setiap Muslim. 3. Amalan yang Dianjurkan di Bulan Sya'ban Karena begitu banyak keutamaan di bulan Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan ini. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan: a. Memperbanyak Puasa Sunnah Puasa sunnah di bulan Sya'ban sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW juga melakukannya. Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah pahala besar bagi mereka yang berpuasa di bulan ini. b. Membaca dan Menghafal Al-Qur’an Bulan Sya'ban bisa menjadi momentum untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an. Keutamaan di bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk mulai membiasakan diri membaca dan menghafal Al-Qur’an sebelum masuk bulan Ramadhan. c. Memperbanyak Doa dan Dzikir Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan dzikir. Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah doa yang dikabulkan, terutama pada malam Nifsu Sya'ban. d. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan Bersedekah di bulan Sya'ban juga sangat dianjurkan. Salah satu keutamaan di bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk melatih diri agar lebih dermawan sebelum Ramadhan tiba.
BERITA10/02/2025 | admin
Kebaikan Bulan Syakban: Bulan Persiapan Menuju Ramadhan
Kebaikan Bulan Syakban: Bulan Persiapan Menuju Ramadhan
Bulan Sya'ban adalah bulan yang sering kali kurang mendapat perhatian dibandingkan bulan Rajab dan Ramadhan. Padahal, kebaikan bulan Sya'ban sangatlah besar bagi umat Islam. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan ini dan menyebutnya sebagai bulan yang sering dilupakan oleh banyak orang. Apa saja kebaikan bulan Sya'ban dan bagaimana cara kita memanfaatkannya dengan maksimal? Artikel ini akan membahas berbagai keutamaan bulan Sya'ban serta bagaimana kita bisa menjadikannya sebagai bulan persiapan menuju Ramadhan. 1. Kebaikan Bulan Sya'ban dalam Hadis Rasulullah SAW Bulan Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kebaikan bulan Sya'ban sangat besar, terutama dalam meningkatkan ibadah sebelum memasuki bulan Ramadhan. a. Bulan yang Sering Dilupakan Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Itulah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa’i & Ahmad) Hadis ini menunjukkan bahwa kebaikan bulan Sya'ban salah satunya adalah sebagai bulan di mana amal manusia diangkat kepada Allah. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di bulan ini sangat dianjurkan. b. Bulan Peningkatan Ibadah Rasulullah SAW juga dikenal sering berpuasa di bulan Sya'ban. Dalam hadis dari Aisyah RA, beliau berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim) Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa kebaikan bulan Sya'ban adalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak puasa sunnah. c. Bulan Persiapan Menuju Ramadhan Sya'ban merupakan jembatan menuju Ramadhan. Umat Islam bisa menggunakan bulan ini untuk membiasakan diri dengan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, serta meningkatkan amal shaleh lainnya. Inilah salah satu kebaikan bulan Sya'ban yang perlu dimanfaatkan. d. Malam Nifsu Sya'ban Malam pertengahan Sya'ban atau Nifsu Sya'ban juga diyakini sebagai malam penuh keberkahan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa pada malam ini, Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya kecuali mereka yang musyrik dan yang saling bermusuhan. Oleh karena itu, salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk memperbanyak doa dan istighfar agar mendapatkan ampunan Allah SWT. 2. Mengapa Bulan Sya'ban Disebut Bulan Persiapan Ramadhan? Bulan Sya'ban memiliki banyak manfaat sebagai bulan persiapan menjelang Ramadhan. Kebaikan bulan Sya'ban dapat kita rasakan apabila kita menggunakannya dengan baik untuk meningkatkan kualitas ibadah. a. Melatih Diri untuk Puasa Ramadhan Salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah sebagai ajang latihan untuk menghadapi puasa Ramadhan. Dengan berpuasa di bulan Sya'ban, tubuh kita akan lebih siap menghadapi puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. b. Membiasakan Diri dengan Ibadah Sunnah Di bulan Sya'ban, kita bisa mulai meningkatkan ibadah sunnah seperti sholat malam, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah. Kebaikan bulan Sya'ban adalah sebagai waktu yang ideal untuk menata kembali kebiasaan ibadah kita agar lebih konsisten di bulan Ramadhan. c. Memperbanyak Istighfar dan Taubat Sya'ban adalah waktu yang tepat untuk memohon ampun kepada Allah dan membersihkan diri dari dosa. Salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk bertaubat sebelum memasuki bulan yang suci, yaitu Ramadhan. d. Melunasi Hutang Puasa Tahun Lalu Bagi yang masih memiliki hutang puasa dari tahun sebelumnya, bulan Sya'ban adalah waktu terbaik untuk menggantinya sebelum datangnya bulan Ramadhan. Ini juga merupakan kebaikan bulan Sya'ban yang sering dimanfaatkan oleh banyak Muslim. 3. Amalan yang Dianjurkan di Bulan Sya'ban Karena begitu banyak kebaikan bulan Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan ini. Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan: a. Memperbanyak Puasa Sunnah Salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah bahwa puasa sunnah di bulan ini sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri sering berpuasa di bulan ini sebagai persiapan untuk Ramadhan. b. Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an Membaca Al-Qur’an dan meningkatkan interaksi dengannya adalah salah satu kebaikan bulan Sya'ban. Bulan ini bisa menjadi awal yang baik untuk memperbanyak tilawah Al-Qur’an sebelum Ramadhan tiba. c. Memperbanyak Doa dan Dzikir Mengingat malam Nifsu Sya'ban adalah malam pengampunan, maka salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk memperbanyak doa dan dzikir agar mendapatkan keberkahan. d. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan Sedekah di bulan Sya'ban sangat dianjurkan sebagai bentuk persiapan memasuki bulan Ramadhan. Salah satu kebaikan bulan Sya'ban adalah peluang untuk melatih diri agar lebih dermawan dan berbagi kepada sesama.
BERITA10/02/2025 | admin
Pengertian Malam Nisfu Syakban: Makna dan Keutamaannya
Pengertian Malam Nisfu Syakban: Makna dan Keutamaannya
Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam yang istimewa dalam Islam. Banyak umat Muslim yang menantikan malam ini karena diyakini sebagai malam penuh keberkahan dan ampunan. Namun, masih banyak yang belum memahami secara mendalam pengertian malam Nisfu Sya'ban, makna, serta keutamaannya dalam Islam. Apa sebenarnya pengertian malam Nisfu Sya'ban menurut ajaran Islam? Apakah benar malam ini memiliki keistimewaan khusus? Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian malam Nisfu Sya'ban, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di malam nisfu sya'ban: 1. Pengertian Malam Nisfu Sya'ban dalam Islam a. Apa Itu Malam Nisfu Sya'ban? Secara bahasa, "Nisfu" berarti "pertengahan," dan "Sya'ban" adalah nama bulan dalam kalender Hijriyah. Jadi, pengertian malam Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban, yaitu malam ke-15 dari bulan Sya'ban. Malam ini dianggap sebagai malam yang penuh dengan keberkahan. Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan rahmat dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya pada malam ini. Oleh karena itu, pengertian malam Nisfu Sya'ban sering dikaitkan dengan malam ampunan dan malam persiapan menuju bulan Ramadhan. b. Dalil tentang Malam Nisfu Sya'ban Beberapa hadis menyebutkan tentang keutamaan malam ini, salah satunya adalah: "Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni semua hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibnu Majah No. 1389) Hadis ini menunjukkan bahwa pengertian malam Nisfu Sya'ban bukan hanya sekadar malam pertengahan bulan Sya'ban, tetapi juga sebagai malam penuh ampunan bagi mereka yang tidak melakukan kesyirikan dan permusuhan. c. Perbedaan Pendapat Ulama Sebagian ulama berpendapat bahwa pengertian malam Nisfu Sya'ban sebagai malam penuh keberkahan memiliki dasar yang kuat, sementara sebagian lainnya menyatakan bahwa keistimewaan malam ini tidak memiliki landasan yang cukup kuat. Meski begitu, mayoritas ulama sepakat bahwa malam ini dapat dijadikan sebagai momen untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT. 2. Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Banyak keutamaan yang disebutkan dalam berbagai riwayat terkait dengan pengertian malam Nisfu Sya'ban. Berikut beberapa keutamaannya: a. Malam Penuh Ampunan Sebagaimana disebutkan dalam hadis sebelumnya, Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya pada malam ini, kecuali mereka yang masih melakukan kesyirikan dan permusuhan. Oleh karena itu, salah satu keutamaan pengertian malam Nisfu Sya'ban adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT. b. Malam Ditentukannya Takdir Tahunan Beberapa ulama berpendapat bahwa malam ini adalah salah satu malam di mana catatan amal dan takdir tahunan seseorang ditetapkan. Dalam Tafsir Al-Qur'an, disebutkan bahwa sebagian ulama mengaitkan malam Nisfu Sya'ban dengan ayat: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad-Dukhan: 4) Pendapat ini menunjukkan bahwa pengertian malam Nisfu Sya'ban bukan hanya sekadar malam biasa, tetapi juga malam yang memiliki keterkaitan dengan takdir kehidupan manusia. c. Waktu yang Baik untuk Berdoa Malam Nisfu Sya'ban juga dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana dalam hadis: "Ada lima malam yang doa tidak akan ditolak: malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha." (HR. Al-Baihaqi) Dari hadis ini, jelas bahwa pengertian malam Nisfu Sya'ban juga mencakup keutamaan sebagai malam yang baik untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. 3. Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Sya'ban Berdasarkan berbagai riwayat, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di malam Nisfu Sya'ban agar bisa mendapatkan keberkahan dari malam ini. a. Memperbanyak Doa dan Istighfar Karena malam ini merupakan malam pengampunan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah: "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni." (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai pengampunan, maka ampunilah aku.) b. Melaksanakan Shalat Malam Shalat malam atau tahajud juga dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Hal ini karena shalat malam merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. c. Membaca Al-Qur’an Sebagian ulama juga menganjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an di malam ini, karena Al-Qur’an adalah petunjuk kehidupan yang akan memberi keberkahan bagi siapa saja yang membacanya. 4. Kontroversi tentang Malam Nisfu Sya'ban Meskipun banyak hadis yang menyebutkan tentang keutamaan malam ini, ada beberapa kontroversi terkait pengertian malam Nisfu Sya'ban di kalangan ulama. a. Hadis yang Diperdebatkan Beberapa hadis yang menyebutkan tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban dinilai lemah (dhaif) oleh sebagian ulama hadits. Namun, ada juga yang menganggap bahwa hadis-hadis tersebut bisa diamalkan dalam konteks motivasi beribadah. b. Tidak Ada Ritual Khusus Sebagian masyarakat melakukan ibadah tertentu seperti shalat khusus di malam Nisfu Sya'ban. Namun, menurut mayoritas ulama, tidak ada ritual khusus yang harus dilakukan di malam ini selain ibadah umum seperti shalat malam, doa, dan istighfar. c. Perbedaan Pendekatan di Berbagai Negara Di beberapa negara seperti Indonesia, Turki, dan Mesir, malam Nisfu Sya'ban diperingati dengan berbagai kegiatan ibadah. Sementara di negara-negara lain, malam ini tidak terlalu
BERITA10/02/2025 | admin
Pahala di Bulan Syakban: Menggandakan Amal untuk Keberkahan
Pahala di Bulan Syakban: Menggandakan Amal untuk Keberkahan
Bulan Sya'ban adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah. Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah puasa sunnah. Pahala di bulan Sya'ban sangat besar bagi mereka yang memperbanyak puasa dan ibadah lainnya. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa di bulan ini sebagai persiapan menuju Ramadhan. Namun, apakah benar pahala di bulan Sya'ban lebih besar dibandingkan bulan lainnya? Bagaimana cara terbaik untuk memaksimalkan ibadah di bulan ini? Artikel ini akan mengulas tentang pahala di bulan Sya'ban, keutamaan puasa, dan ibadah yang dianjurkan. 1. Keistimewaan dan Pahala di Bulan Sya'ban Bulan Sya'ban memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ini adalah bulan yang sering dilupakan oleh banyak orang, padahal di dalamnya terdapat banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala di bulan Sya'ban. a. Bulan yang Sering Dilupakan Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah bahwa banyak orang kurang memperhatikannya karena terletak di antara Rajab dan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: "Itulah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa’i) Hadis ini menunjukkan bahwa pahala di bulan Sya'ban sangat besar karena amal perbuatan kita dilaporkan kepada Allah SWT pada bulan ini. b. Bulan Pengampunan Dosa Salah satu rahmat Allah SWT adalah memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk mendapatkan pahala di bulan Sya'ban melalui ibadah dan taubat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam pertengahan bulan Sya'ban, lalu Dia mengampuni dosa-dosa hamba-Nya kecuali bagi orang yang musyrik dan orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibn Majah). Ini menjadi momen terbaik untuk memperbanyak doa dan istighfar agar mendapatkan pahala di bulan Sya'ban berupa ampunan Allah SWT. c. Pahala Berlipat Ganda Menurut para ulama, bulan Sya'ban adalah waktu terbaik untuk memperbanyak ibadah karena pahala di bulan Sya'ban akan menjadi bekal menghadapi Ramadhan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa dan ibadah lainnya di bulan ini. 2. Keutamaan Puasa dan Pahala di Bulan Sya'ban Puasa sunnah di bulan Sya'ban adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Banyak riwayat yang menyebutkan tentang pahala di bulan Sya'ban bagi mereka yang melaksanakan puasa sunnah. a. Puasa Sunnah yang Dicontohkan Rasulullah SAW Aisyah RA berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim) Dari hadis ini, jelas bahwa pahala di bulan Sya'ban bagi mereka yang berpuasa sangat besar, karena Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa di bulan ini. b. Persiapan Fisik dan Spiritual Menjelang Ramadhan Berpuasa di bulan Sya'ban juga merupakan latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Salah satu pahala di bulan Sya'ban adalah tubuh menjadi lebih terbiasa dengan puasa, sehingga ketika Ramadhan tiba, kita bisa menjalankannya dengan lebih ringan dan khusyuk. c. Penghapusan Dosa-Dosa Kecil Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa puasa dapat menjadi penebus dosa-dosa kecil. Oleh karena itu, salah satu pahala di bulan Sya'ban adalah mendapatkan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum memasuki Ramadhan. 3. Amalan yang Dapat Menggandakan Pahala di Bulan Sya'ban Selain puasa sunnah, ada berbagai amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala di bulan Sya'ban secara maksimal. a. Memperbanyak Istighfar dan Taubat Karena bulan Sya'ban merupakan waktu pengampunan, memperbanyak istighfar akan membantu kita mendapatkan pahala di bulan Sya'ban berupa ampunan Allah SWT. b. Membaca dan Menghafal Al-Qur’an Bulan Sya'ban juga bisa dijadikan momen untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Salah satu pahala di bulan Sya'ban adalah mendapatkan ketenangan dan keberkahan dengan membaca serta menghafal ayat-ayat suci. c. Bersedekah dan Berbuat Baik Sedekah di bulan Sya'ban juga sangat dianjurkan karena dapat menggandakan pahala di bulan Sya'ban dan menjadi ladang amal sebelum memasuki bulan Ramadhan. 4. Malam Nifsu Sya'ban dan Pahala di Bulan Sya'ban Malam pertengahan bulan Sya'ban atau Nifsu Sya'ban merupakan malam yang istimewa dalam Islam. Malam ini dipercaya sebagai malam penuh rahmat dan ampunan. a. Malam Penuh Ampunan Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam ini, Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya kecuali mereka yang masih menyekutukan-Nya atau bermusuhan dengan saudaranya. Oleh karena itu, memperbanyak doa dan istighfar pada malam ini akan membawa pahala di bulan Sya'ban yang besar. b. Memperbanyak Shalat Malam Shalat malam di malam Nifsu Sya'ban juga dianjurkan karena salah satu pahala di bulan Sya'ban adalah mendapatkan ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah SWT.
BERITA10/02/2025 | admin
Puasa Senin Kamis Setelah Nisfu Syakban: Apakah Dianjurkan
Puasa Senin Kamis Setelah Nisfu Syakban: Apakah Dianjurkan
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah dan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah sebelum memasuki Ramadhan. Salah satu ibadah yang sering dilakukan adalah puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan pada hari Senin dan Kamis dalam rentang awal hingga pertengahan bulan Sya’ban. Namun, apakah puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan khusus? Bagaimana hukumnya dalam Islam? Artikel ini akan membahas hukum, dalil, serta manfaat dari puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban berdasarkan sumber yang shahih. 1. Apa Itu Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban? a. Pengertian Puasa Senin Kamis Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dikerjakan setiap hari Senin dan Kamis. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa ini karena hari-hari tersebut merupakan waktu diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Amal perbuatan manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku suka ketika amalanku diperiksa, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. Tirmidzi No. 747) b. Pengertian Nisfu Sya’ban Nisfu Sya’ban berarti pertengahan bulan Sya’ban, yaitu tanggal 15 dalam kalender Hijriyah. Malam Nisfu Sya’ban dipercaya sebagai malam penuh rahmat, di mana Allah SWT mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, kecuali bagi yang masih menyimpan permusuhan dan kesyirikan. c. Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban Karena Nisfu Sya’ban jatuh pada tanggal 15, maka puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban merujuk pada puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis antara tanggal 1 hingga 14 Sya’ban. Banyak umat Islam melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk persiapan diri menuju Ramadhan. 2. Hukum Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban Ada beberapa pendapat mengenai hukum puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban. Berikut adalah penjelasannya: a. Sunnah bagi yang Sudah Terbiasa Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban, bahkan hampir menghabiskan seluruh bulan ini dengan berpuasa. "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari No. 1970, Muslim No. 1156) Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban termasuk dalam amalan yang dianjurkan, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa berpuasa sunnah. b. Dimakruhkan Jika Baru Memulai Puasa Sunnah Sebagian ulama berpendapat bahwa setelah pertengahan bulan Sya’ban, lebih baik tidak lagi berpuasa sunnah kecuali bagi mereka yang sudah memiliki kebiasaan berpuasa sebelumnya. Rasulullah SAW bersabda: "Jika telah masuk pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa." (HR. Abu Dawud No. 2337, Tirmidzi No. 738) Namun, larangan ini hanya berlaku untuk puasa setelah Nisfu Sya’ban, sehingga puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban tetap diperbolehkan dan dianjurkan. c. Tidak Boleh Puasa Jika Mendekati Ramadhan Tanpa Sebab Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa." (HR. Bukhari No. 1914, Muslim No. 1082) Oleh karena itu, puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban tidak termasuk dalam larangan ini, kecuali jika sudah mendekati akhir bulan Sya’ban tanpa alasan yang jelas. 3. Keutamaan Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban Banyak keutamaan yang bisa didapatkan dengan menjalankan puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban. Berikut adalah beberapa di antaranya: a. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW Rasulullah SAW sangat sering berpuasa di bulan Sya’ban, sehingga melaksanakan puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban berarti mengikuti sunnah beliau dan mendapatkan pahala yang besar. b. Waktu Diangkatnya Amal Perbuatan Sebagaimana disebutkan dalam hadis, amal manusia diangkat kepada Allah SWT setiap hari Senin dan Kamis. Dengan berpuasa di hari tersebut, seseorang berada dalam keadaan ibadah saat amalannya dicatat. c. Persiapan Fisik dan Mental Menuju Ramadhan Dengan membiasakan puasa sebelum Ramadhan, tubuh akan lebih mudah beradaptasi saat memasuki bulan suci. Puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban menjadi latihan yang baik untuk menyambut ibadah puasa Ramadhan dengan lebih siap. d. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Ketakwaan Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan." (HR. Bukhari No. 2840, Muslim No. 1153) Ini menunjukkan bahwa puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban adalah salah satu cara untuk menghapus dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 4. Niat Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban Bacaan niat puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban sama seperti niat puasa sunnah lainnya. Niat bisa diucapkan dalam hati ataupun dengan lafaz berikut: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala (Aku niat puasa hari Senin karena Allah Ta’ala.) Nawaitu shauma yaumil khomiisi lillahi ta’ala (Aku niat puasa hari Kamis karena Allah Ta’ala.) Niat ini bisa diucapkan di malam hari atau bahkan di pagi hari sebelum waktu Dzuhur, asalkan belum makan atau minum sejak subuh.
BERITA10/02/2025 | admin
Apa yang Harus Dilakukan Malam Nifsu Syakban
Apa yang Harus Dilakukan Malam Nifsu Syakban
Malam Nifsu Sya'ban merupakan salah satu malam yang istimewa bagi umat Islam. Malam ini jatuh pada tanggal 15 Sya'ban dalam kalender Hijriyah dan sering dianggap sebagai momen penuh keberkahan dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, banyak yang masih bertanya, apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban? Apakah ada amalan khusus yang dianjurkan dalam Islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini panduan lengkap mengenai apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban sesuai dengan tuntunan Islam. Keutamaan Malam Nifsu Sya'ban dalam Islam Banyak hadis yang menjelaskan keutamaan malam Nifsu Sya'ban. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya'ban, lalu Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau orang yang bermusuhan." (HR. Ibnu Majah) Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa malam Nifsu Sya'ban adalah waktu di mana Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang masih terjerumus dalam kesyirikan dan permusuhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban agar bisa mendapatkan keutamaan yang besar ini. Malam Pengampunan Dosa Pada malam ini, Allah SWT membuka pintu ampunan selebar-lebarnya. Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Jika kita ingin mendapatkan rahmat-Nya, maka apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah dengan memperbanyak permohonan ampunan kepada Allah. Malam Pencatatan Takdir Sebagian ulama berpendapat bahwa pada malam ini, takdir manusia untuk satu tahun ke depan dituliskan. Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah memperbanyak doa agar takdir kita diisi dengan kebaikan dan keberkahan. Malam untuk Mendekatkan Diri kepada Allah Salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah pada malam ini adalah dengan memperbanyak ibadah. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir. Amalan-Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nifsu Sya'ban Untuk mendapatkan keberkahan malam ini, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan. Berikut beberapa di antaranya: 1. Sholat Sunnah Malam Sholat sunnah adalah salah satu amalan utama yang dianjurkan. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah melaksanakan sholat sunnah, baik sholat tahajud, sholat hajat, maupun sholat tasbih. Sholat Tahajud dilakukan setelah tidur, dan menjadi salah satu ibadah yang paling utama di malam hari. Sholat Hajat dilakukan untuk memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam segala urusan. Sholat Tasbih dianjurkan sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan. 2. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar Mengingat Allah melalui dzikir dan istighfar merupakan cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah memperbanyak bacaan seperti: Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar. Astaghfirullahal ‘azhim (memohon ampunan kepada Allah). 3. Membaca Al-Qur’an Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat dianjurkan kapan saja, terutama di malam-malam yang istimewa seperti Nifsu Sya'ban. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah membaca surat-surat pilihan seperti Yasin, Al-Mulk, atau Al-Kahfi. 4. Berpuasa di Siang Harinya Meskipun tidak wajib, berpuasa pada tanggal 15 Sya'ban termasuk sunnah yang dianjurkan. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah berniat untuk berpuasa di pagi harinya agar mendapatkan keutamaan dari amalan ini. 5. Berdoa untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat Malam ini adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Apa yang harus dilakukan malam Nifsu Sya'ban adalah memanjatkan doa kepada Allah, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara keseluruhan.
BERITA05/02/2025 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat