Berita Terbaru
7 Bentuk Kesabaran dalam Islam yang Perlu Diamalkan
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap muslim pasti akan menghadapi berbagai ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Semua itu adalah bagian dari sunnatullah yang tidak bisa dihindari. Untuk itulah Islam mengajarkan tentang makna sabar sebagai salah satu akhlak mulia yang menjadi pilar iman. Sabar tidak hanya berarti menahan diri dari amarah atau kesedihan, tetapi lebih luas lagi mencakup kemampuan menerima takdir Allah, berusaha dengan ikhlas, serta tetap istiqamah di jalan kebaikan.
Kesabaran adalah kunci yang dapat menuntun seorang muslim menuju ketenangan hati. Dengan memahami makna sabar, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi persoalan hidup, baik ketika diuji dengan kesulitan maupun diberikan nikmat yang melimpah. Rasulullah SAW bahkan bersabda bahwa sabar adalah separuh dari iman. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam kehidupan seorang muslim.
Artikel ini akan membahas tujuh bentuk kesabaran yang diajarkan dalam Islam dan perlu diamalkan oleh setiap muslim. Dengan memahami bentuk-bentuknya, kita bisa menerapkan makna sabar secara lebih menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sabar dalam Ketaatan kepada Allah
Salah satu bentuk kesabaran yang sangat penting adalah sabar dalam menjalankan ketaatan. Shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya membutuhkan pengorbanan, baik tenaga, waktu, maupun harta. Memahami makna sabar dalam ketaatan berarti kita rela menahan rasa malas, rasa berat, dan berbagai hambatan demi tetap teguh beribadah.
Seorang muslim yang memahami makna sabar akan berusaha menjaga konsistensi ibadahnya. Ia tidak mudah tergoda oleh rasa kantuk untuk meninggalkan shalat malam, atau rasa malas ketika harus berangkat berjamaah ke masjid. Bahkan, ia menjadikan kesabaran sebagai dorongan untuk terus memperbaiki kualitas ibadah.
Selain itu, makna sabar dalam ketaatan juga terlihat ketika seseorang menjaga niat ibadahnya tetap ikhlas hanya karena Allah. Tidak jarang, seseorang bisa tergoda oleh rasa riya’ atau ingin dipuji. Namun dengan kesabaran, seorang muslim bisa menundukkan hawa nafsu dan menegakkan ketaatan dengan penuh ketulusan.
Kesabaran dalam ketaatan juga termasuk berusaha konsisten (istiqamah). Rasulullah SAW mengingatkan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan terus-menerus walaupun sedikit. Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang makna sabar, karena tanpa sabar, istiqamah tidak mungkin tercapai.
Dengan demikian, sabar dalam ketaatan bukan sekadar menjalankan kewajiban, melainkan juga menjaga keikhlasan, konsistensi, dan kesungguhan dalam beribadah.
2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat
Menahan diri dari perbuatan dosa juga merupakan bentuk kesabaran yang besar. Banyak godaan di sekitar kita yang bisa mengarahkan pada maksiat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Di sinilah seorang muslim harus memahami makna sabar dalam menjauhi larangan Allah.
Kesabaran ini bisa berupa menahan pandangan, menjaga lisan, atau mengendalikan hawa nafsu. Misalnya, ketika ada peluang untuk berbuat curang atau melakukan perbuatan haram, seorang muslim dengan pemahaman makna sabar akan memilih menahan diri demi ridha Allah.
Kesabaran dalam meninggalkan maksiat juga erat kaitannya dengan kontrol diri. Terkadang, hawa nafsu mendorong manusia untuk segera menikmati kesenangan sesaat. Namun, dengan kesadaran akan makna sabar, seorang muslim mampu menimbang akibat dari perbuatan dosa tersebut, lalu memilih jalan yang diridai Allah.
Tidak hanya itu, sabar dalam meninggalkan maksiat juga membutuhkan lingkungan yang mendukung. Oleh karena itu, memahami makna sabar berarti juga bijak dalam memilih teman, lingkungan, dan kebiasaan yang mendekatkan diri pada kebaikan serta menjauhkan dari maksiat.
Kesabaran jenis ini pada akhirnya akan melindungi iman dan menjaga kehormatan diri. Seorang muslim yang bersabar dari maksiat akan merasakan manisnya iman sebagaimana dijanjikan Rasulullah SAW.
3. Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup
Hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita diuji dengan kesedihan, kehilangan, kemiskinan, atau sakit. Di sinilah makna sabar benar-benar diuji. Sabar dalam menghadapi ujian hidup berarti menerima ketetapan Allah dengan lapang dada dan tetap berusaha mencari solusi terbaik.
Seorang muslim yang memahami makna sabar akan melihat musibah bukan semata-mata penderitaan, melainkan bagian dari kasih sayang Allah untuk meningkatkan derajat hamba-Nya. Dengan kesabaran, ia tetap berprasangka baik (husnuzan) kepada Allah dan tidak larut dalam keputusasaan.
Kesabaran menghadapi ujian juga meliputi kemampuan menahan keluh kesah. Islam mengajarkan untuk tetap mengingat Allah melalui doa, dzikir, dan shalat ketika ditimpa kesulitan. Dengan memahami makna sabar, seorang muslim mampu mengubah cobaan menjadi momentum untuk semakin dekat dengan Allah.
Lebih jauh, sabar menghadapi ujian juga mengajarkan kita untuk menghargai nikmat ketika dalam keadaan lapang. Ujian membuat kita lebih bersyukur ketika diberi kelapangan hidup. Hal ini adalah bentuk nyata dari pemahaman makna sabar yang menuntun pada keseimbangan antara sabar dan syukur.
Oleh karena itu, kesabaran dalam menghadapi ujian adalah kunci untuk memperoleh ketenangan batin serta jalan menuju pahala besar di sisi Allah.
4. Sabar dalam Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Namun, prosesnya tidak selalu mudah. Dibutuhkan waktu panjang, tenaga, dan pengorbanan. Maka, memahami makna sabar dalam menuntut ilmu adalah bekal penting agar seseorang bisa terus istiqamah dalam belajar.
Kesabaran dalam menuntut ilmu terlihat dari kesediaan untuk menghadapi kesulitan memahami pelajaran, keterbatasan fasilitas, atau bahkan ujian dari lingkungan sekitar. Seorang muslim yang menghayati makna sabar tidak mudah menyerah, tetapi terus berusaha sampai mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Selain itu, menuntut ilmu juga membutuhkan kerendahan hati. Makna sabar dalam hal ini berarti rela belajar dari siapa saja, bahkan dari orang yang lebih muda atau dianggap kurang pandai. Dengan kesabaran, seorang muslim bisa meraih keberkahan ilmu.
Kesabaran juga terlihat dalam praktik mengamalkan ilmu. Tidak cukup hanya tahu, seorang muslim yang memahami makna sabar akan berusaha mengimplementasikan ilmunya meskipun menghadapi tantangan. Misalnya, ilmu tentang shalat tepat waktu harus diamalkan walaupun ada hambatan kesibukan.
Dengan begitu, sabar dalam menuntut ilmu akan melahirkan pribadi muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi orang lain.
5. Sabar dalam Berdakwah
Dakwah adalah kewajiban mulia untuk menyampaikan kebenaran Islam. Namun, jalan dakwah penuh tantangan, mulai dari penolakan, hinaan, hingga ancaman. Maka, memahami makna sabar dalam berdakwah adalah bekal penting yang harus dimiliki setiap dai.
Kesabaran dalam berdakwah berarti tetap menyampaikan kebenaran meskipun mendapat tantangan. Rasulullah SAW sendiri adalah teladan agung dalam hal ini. Dengan pemahaman makna sabar, seorang dai tidak mudah patah semangat ketika dakwahnya tidak langsung diterima.
Selain itu, sabar dalam berdakwah juga berarti menjaga tutur kata dan sikap agar tetap lembut. Seorang muslim yang memahami makna sabar tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah, melainkan memilih jalan hikmah dan nasihat yang baik.
Kesabaran juga dibutuhkan dalam menjaga keikhlasan berdakwah. Terkadang, seseorang bisa tergoda untuk mencari popularitas. Dengan memahami makna sabar, seorang dai akan tetap meniatkan dakwahnya semata-mata untuk Allah.
Pada akhirnya, sabar dalam berdakwah akan melahirkan masyarakat yang lebih baik dan mendekatkan umat pada ridha Allah SWT.
6. Sabar dalam Pergaulan Sosial
Interaksi dengan orang lain sering kali menimbulkan gesekan. Ada perbedaan pendapat, kesalahpahaman, atau bahkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Di sinilah seorang muslim dituntut memahami makna sabar dalam pergaulan sosial.
Kesabaran dalam pergaulan berarti mampu menahan emosi ketika menghadapi konflik. Dengan menghayati makna sabar, seorang muslim bisa memilih sikap bijak, tidak mudah marah, dan mengedepankan solusi damai.
Selain itu, sabar juga berarti menerima perbedaan dengan lapang dada. Kehidupan sosial penuh dengan keragaman, dan hanya dengan pemahaman makna sabar, seorang muslim bisa membangun toleransi dan saling menghargai.
Kesabaran dalam pergaulan juga mencakup kemampuan memberi maaf. Allah SWT memuji orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Dengan pemahaman makna sabar, seorang muslim tidak mendendam, melainkan mengutamakan persaudaraan.
Dengan demikian, sabar dalam pergaulan sosial adalah kunci untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan memperkuat persatuan umat.
7. Sabar dalam Menghadapi Godaan Dunia
Dunia menawarkan banyak kesenangan yang bisa melalaikan manusia dari akhirat. Jabatan, harta, dan popularitas sering kali membuat manusia lupa pada tujuan hidupnya. Maka, seorang muslim harus memahami makna sabar dalam menghadapi godaan dunia.
Kesabaran ini berarti menahan diri agar tidak terjebak dalam cinta dunia berlebihan. Dengan pemahaman makna sabar, seorang muslim bisa menggunakan nikmat dunia untuk kebaikan, bukan untuk kesombongan.
Selain itu, sabar menghadapi godaan dunia juga berarti mampu hidup sederhana. Rasulullah SAW mencontohkan kehidupan yang penuh kesederhanaan meskipun beliau mampu mendapatkan kemewahan. Inilah wujud nyata dari menghayati makna sabar.
Godaan dunia juga sering datang dalam bentuk ambisi. Seorang muslim yang memahami makna sabar akan menyeimbangkan ambisi dunianya dengan tujuan akhirat. Ia tetap bekerja keras, namun tidak lupa beribadah.
Dengan sabar menghadapi godaan dunia, seorang muslim akan terhindar dari sifat tamak dan bisa menjaga hati tetap tenang.
Kesabaran adalah salah satu akhlak terpenting dalam Islam. Dengan memahami makna sabar, kita bisa menghadapi berbagai kondisi hidup dengan tenang, baik dalam ketaatan, menjauhi maksiat, menghadapi ujian, menuntut ilmu, berdakwah, bergaul dengan sesama, maupun ketika berhadapan dengan godaan dunia.
Setiap bentuk kesabaran memiliki tantangannya masing-masing. Namun, semua itu pada akhirnya akan membuahkan pahala besar di sisi Allah. Oleh karena itu, mari kita amalkan makna sabar dalam setiap aspek kehidupan agar senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.
mari tunaikan sedekah terbaik anda melalui : diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA26/09/2025 | admin
7 Makna Sesungguhnya Allah Bersama Orang yang Sabar
Dalam kehidupan, setiap manusia pasti menghadapi ujian, kesulitan, dan tantangan. Sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk menghadapi semua itu dengan penuh kesabaran. Al-Qur’an telah menegaskan dalam banyak ayat tentang pentingnya kesabaran, bahkan Allah berjanji untuk selalu bersama orang-orang yang sabar. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 153:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.”
Ayat ini bukan sekadar penghibur hati, melainkan sebuah pegangan hidup. Makna dari kalimat sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar sangatlah mendalam. Artikel ini akan mengulas 7 makna penting dari janji Allah tersebut, agar kita mampu menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
1. Pertolongan Allah Selalu Dekat dengan Orang yang Sabar
Ketika seseorang ditimpa ujian hidup, sering kali ia merasa sendirian dan putus asa. Namun, Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar, artinya pertolongan Allah selalu dekat bagi mereka yang mampu menahan diri.
Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan sebuah kekuatan spiritual yang membuat hati tetap teguh. Dengan sabar, seseorang akan selalu ingat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Itulah bentuk kasih sayang Allah yang nyata.
Dalam sejarah, kita bisa melihat bagaimana para nabi menghadapi ujian dengan kesabaran. Nabi Ayyub AS, misalnya, diuji dengan penyakit bertahun-tahun, tetapi beliau tetap bersabar hingga akhirnya Allah menurunkan kesembuhan. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar melalui pertolongan-Nya yang datang pada waktu yang tepat.
Pertolongan Allah bagi orang sabar juga bisa berupa ketenangan hati. Meskipun masalah tidak segera selesai, tetapi Allah memberikan kekuatan batin untuk tetap tegar. Maka benar adanya janji Allah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar dengan cara yang kadang tak kita duga.
Dengan demikian, salah satu makna besar dari kalimat ini adalah bahwa setiap orang yang bersabar tidak pernah benar-benar sendirian, karena pertolongan Allah selalu dekat untuknya.
2. Allah Menyertai dalam Setiap Ujian Kehidupan
Kehidupan dunia adalah tempat ujian. Allah menegaskan dalam QS. Al-Ankabut ayat 2: “Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji?” Dalam ujian inilah sabar menjadi penentu. Dan sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar, sehingga seorang mukmin tidak akan pernah ditinggalkan.
Ujian datang dalam berbagai bentuk: kesulitan ekonomi, kehilangan orang yang dicintai, sakit, hingga kegagalan dalam usaha. Setiap ujian tersebut membutuhkan kesabaran agar kita tetap berada di jalan yang diridai Allah.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar adalah bahwa Allah menyertai mereka dalam setiap kesulitan. Penyertaan Allah bukan berarti menghilangkan semua masalah seketika, tetapi memberi kekuatan agar kita bisa melaluinya.
Kesabaran juga menjadi sarana untuk meningkatkan derajat seorang hamba. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih baik dan lebih luas yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran.” Hal ini menegaskan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar dengan memberikan kemuliaan dan pahala besar.
Oleh karena itu, ujian hidup seharusnya tidak membuat kita goyah, melainkan menjadi jalan untuk merasakan kebersamaan Allah dalam setiap langkah kita.
3. Allah Memberi Ketenangan Hati kepada Orang yang Sabar
Salah satu karunia besar dari kesabaran adalah ketenangan hati. Dalam banyak keadaan, manusia bisa merasa kacau dan cemas. Namun, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar, dan kebersamaan Allah itu menghadirkan kedamaian batin.
Ketenangan hati inilah yang membuat seorang mukmin mampu bertahan dalam kondisi terberat sekalipun. Dengan sabar, hati tidak mudah dikuasai rasa marah, putus asa, atau panik. Sebaliknya, hati dipenuhi keyakinan bahwa Allah Maha Tahu segalanya.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar dalam konteks ini adalah bahwa Allah menurunkan sakinah (ketentraman) kepada orang-orang yang sabar. Hal ini membuat mereka tetap tenang, meskipun badai ujian belum reda.
Ketenangan hati juga menjadi salah satu tanda keimanan yang kuat. Orang yang sabar tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan, karena ia yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar. Itulah bukti nyata bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
Jika hati sudah tenang, pikiran pun jernih. Dengan demikian, sabar bukan hanya memberikan ketenangan spiritual, tetapi juga membantu kita menemukan solusi terbaik atas masalah yang dihadapi.
4. Allah Mengangkat Derajat Orang yang Sabar
Setiap amal saleh memiliki balasan, namun kesabaran memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah. Al-Qur’an menyebutkan dalam QS. Az-Zumar ayat 10: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” Hal ini membuktikan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar dengan memberikan balasan yang sangat besar.
Kesabaran bukan perkara mudah. Menahan diri dari amarah, tetap taat meski sulit, serta ridha menerima takdir adalah ujian yang berat. Karena itu, Allah mengangkat derajat orang sabar di dunia dan akhirat.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar dalam hal ini adalah bahwa Allah memberikan kedudukan mulia, baik di hadapan manusia maupun di sisi-Nya. Orang sabar biasanya dihormati karena keteguhannya, dan Allah menjanjikan surga sebagai balasan terbaik.
Derajat yang tinggi ini tidak bisa dicapai hanya dengan amal biasa, tetapi melalui ujian kesabaran yang berat. Oleh sebab itu, orang yang bersabar layak mendapatkan kemuliaan yang tak terhingga.
Maka, benar adanya bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar, karena Allah tidak hanya memberi ketenangan di dunia, tetapi juga meninggikan derajat mereka di akhirat kelak.
5. Allah Menjanjikan Kemenangan bagi Orang yang Sabar
Dalam sejarah Islam, kemenangan besar selalu diraih dengan kesabaran. Perang Badar menjadi salah satu buktinya. Dengan jumlah pasukan yang sedikit, kaum muslimin bisa meraih kemenangan berkat sabar dan keyakinan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
Kemenangan tidak selalu berarti mengalahkan musuh, tetapi juga bisa berarti mengalahkan hawa nafsu, kesedihan, dan rasa putus asa. Orang yang sabar akan selalu menang dalam hidup, karena ia bersama Allah.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar adalah bahwa Allah memberi kemenangan dalam bentuk yang luas, baik kemenangan duniawi maupun ukhrawi. Orang sabar selalu keluar sebagai pemenang, karena ia berhasil menjaga imannya dalam kondisi sulit.
Kemenangan juga bisa berupa datangnya solusi atas masalah yang tampaknya mustahil. Banyak orang yang berhasil bangkit dari kegagalan karena memilih bersabar. Hal ini membuktikan bahwa janji Allah selalu benar.
Dengan demikian, kemenangan yang dijanjikan Allah menjadi salah satu wujud nyata dari makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
6. Allah Memberi Jalan Keluar dari Kesulitan
Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Allah berfirman dalam QS. Ath-Thalaq ayat 2-3: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” Hal ini erat kaitannya dengan kesabaran, sebab sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
Orang yang sabar tidak tergesa-gesa dalam mencari jalan keluar. Ia yakin bahwa Allah akan membukakan pintu rezeki dan solusi di waktu yang tepat. Keyakinan inilah yang membuat hidupnya penuh dengan keberkahan.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar adalah bahwa Allah memberi jalan keluar yang kadang di luar perkiraan manusia. Ketika kita sabar, pintu kebaikan terbuka lebar, bahkan dari arah yang tidak kita bayangkan.
Kesabaran juga membuat kita lebih bijak dalam mengambil keputusan. Orang yang tergesa-gesa sering salah langkah, tetapi orang sabar mampu menunggu waktu yang tepat. Itulah bentuk pertolongan Allah kepada mereka.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap muslim untuk meyakini bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar, karena dari situlah lahir keyakinan bahwa kesulitan pasti digantikan dengan kemudahan.
7. Allah Memberikan Balasan Surga kepada Orang yang Sabar
Balasan terbesar bagi kesabaran adalah surga. Dalam QS. Al-Furqan ayat 75 disebutkan: “Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka, dan di sana mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat.” Hal ini menegaskan bahwa sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar hingga akhir perjalanan hidup mereka.
Surga adalah janji Allah yang pasti, dan salah satu syarat untuk meraihnya adalah kesabaran. Orang yang sabar dalam menjalankan perintah Allah, sabar menjauhi larangan-Nya, dan sabar menghadapi ujian akan mendapatkan balasan terbaik di akhirat.
Makna sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar adalah bahwa Allah menyiapkan kenikmatan abadi yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.
Balasan surga ini menjadi motivasi bagi seorang muslim untuk selalu bersabar, meskipun dunia penuh ujian. Kesabaran adalah kunci menuju kebahagiaan yang hakiki.
Dengan demikian, janji Allah tentang surga semakin meneguhkan makna kalimat sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar sebagai pegangan hidup setiap muslim.
Kalimat sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar bukan sekadar janji, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan oleh setiap muslim yang mengamalkannya. Makna dari kalimat tersebut meliputi pertolongan Allah yang selalu dekat, penyertaan dalam setiap ujian, ketenangan hati, peninggian derajat, kemenangan, jalan keluar dari kesulitan, hingga balasan surga.
Oleh karena itu, marilah kita menjadikan kesabaran sebagai bekal hidup. Dengan sabar, kita tidak hanya mendapatkan kekuatan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat.
mari tunaikan sedekah terbaik anda melalui : diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA26/09/2025 | admin
Sabar Adalah Kekuatan: Rahasia Mental Tak Tergoyahkan
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti menghadapi ujian, cobaan, dan kesulitan yang datang silih berganti. Islam mengajarkan bahwa kunci utama untuk menghadapi semua itu adalah sabar. Bukan sekadar menahan diri, tetapi arti sabar menurut Islam jauh lebih luas, mendalam, dan menyentuh semua aspek kehidupan.
Sabar bukan hanya sikap pasif, melainkan sebuah kekuatan mental yang membuat seorang muslim tetap tegar, tidak mudah goyah, dan terus bersandar kepada Allah. Oleh karena itu, dalam Islam, sabar dipandang sebagai kekuatan sejati yang mampu melahirkan ketenangan hati, keberanian, serta keteguhan iman.
Artikel ini akan membahas sembilan makna sabar sebagai kekuatan dalam kehidupan, dengan menjelaskan bagaimana arti sabar menurut Islam bisa menjadi rahasia mental tak tergoyahkan.
1. Arti Sabar Menurut Islam: Lebih dari Sekadar Menahan Diri
Jika dilihat secara sederhana, sabar sering diartikan sebagai menahan diri dari amarah atau kesedihan. Namun, arti sabar menurut Islam lebih luas daripada itu. Sabar adalah kemampuan seorang muslim untuk tetap teguh dalam menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta menerima takdir dengan lapang dada.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Ayat ini menunjukkan bahwa sabar bukan hanya sikap, tetapi juga sebuah bentuk ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-nya. Arti sabar menurut Islam menjadikan kesulitan bukan penghalang, melainkan jalan menuju ridha Allah.
Lebih jauh lagi, sabar tidak berarti pasrah tanpa usaha. Justru dalam Islam, sabar menuntut adanya usaha maksimal. Arti sabar menurut Islam mengajarkan bahwa setelah ikhtiar dilakukan, barulah seseorang memasrahkan hasilnya kepada Allah.
Oleh karena itu, sabar adalah salah satu akhlak tertinggi dalam Islam. Arti sabar menurut Islam menjadi penopang iman yang membuat seorang muslim kuat menghadapi kehidupan dunia dan akhirat.
2. Sabar dalam Ketaatan: Menjaga Konsistensi Ibadah
Salah satu bentuk sabar yang sangat ditekankan adalah sabar dalam ketaatan. Menjalankan ibadah tidak selalu mudah. Ada kalanya rasa malas, sibuk, atau godaan dunia membuat seorang muslim lalai. Namun, arti sabar menurut Islam menuntut agar tetap teguh menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kondisi apapun.
Shalat lima waktu, misalnya, membutuhkan kedisiplinan tinggi. Tidak semua orang bisa bangun di waktu Subuh atau menjaga konsistensi di tengah kesibukan. Tetapi dengan memahami arti sabar menurut Islam, seorang muslim akan menyadari bahwa setiap kesulitan dalam menjaga ibadah adalah ujian yang akan diganjar pahala besar.
Begitu juga dengan ibadah puasa, zakat, dan haji. Semuanya membutuhkan kesabaran. Arti sabar menurut Islam dalam hal ini adalah kemampuan menahan diri dari rasa malas, ego, dan keinginan duniawi, demi melaksanakan ketaatan kepada Allah.
Menjadi sabar dalam ibadah juga berarti tidak tergesa-gesa mengharapkan hasil. Arti sabar menurut Islam mengajarkan bahwa pahala ibadah akan Allah berikan di waktu yang terbaik, sesuai dengan kehendak-Nya.
Dengan demikian, sabar dalam ketaatan adalah bentuk kekuatan mental yang membangun kedekatan spiritual seorang muslim dengan Allah.
3. Sabar dalam Menghadapi Musibah
Musibah adalah bagian dari kehidupan. Tidak ada manusia yang bebas dari kesedihan, kehilangan, atau kegagalan. Namun, arti sabar menurut Islam mengajarkan bahwa setiap musibah adalah ujian untuk menguji iman seseorang.
Ketika seorang muslim ditimpa cobaan, ia diajarkan untuk mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. Kalimat ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang arti sabar menurut Islam, yaitu kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Sabar dalam menghadapi musibah bukan berarti menahan tangis atau menolak rasa sedih. Islam tidak melarang menangis, tetapi melarang berputus asa. Arti sabar menurut Islam dalam hal ini adalah menjaga hati tetap ridha dan percaya bahwa di balik setiap musibah ada hikmah.
Dengan sabar, seorang muslim tidak terjerumus pada putus asa atau marah kepada takdir. Sebaliknya, ia akan semakin dekat dengan Allah, karena yakin bahwa cobaan adalah tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.
Musibah hanyalah sementara, tetapi pahala sabar bersifat kekal. Itulah kekuatan sejati dari arti sabar menurut Islam.
4. Sabar dalam Menahan Diri dari Maksiat
Selain sabar dalam ketaatan dan musibah, Islam juga menekankan pentingnya sabar dalam menjauhi maksiat. Godaan untuk berbuat dosa ada di mana-mana, baik dari hawa nafsu, lingkungan, maupun bisikan setan.
Arti sabar menurut Islam dalam hal ini adalah kekuatan untuk menahan diri dari sesuatu yang diharamkan Allah, meskipun peluangnya ada di depan mata. Contoh nyata adalah sabar menahan diri dari korupsi, berbohong, atau melakukan perbuatan zina.
Menahan diri dari maksiat memang tidak mudah, apalagi jika dorongan nafsu sangat kuat. Namun, dengan memahami arti sabar menurut Islam, seorang muslim akan lebih mudah mengingat bahwa kenikmatan maksiat hanya sementara, sedangkan dosa dan akibatnya bisa panjang hingga akhirat.
Sabar dalam menahan diri dari maksiat juga berarti berani memilih jalan yang halal meskipun sulit. Arti sabar menurut Islam membuat seorang muslim sadar bahwa rezeki yang halal akan membawa berkah, sementara yang haram hanya membawa kesempitan hidup.
Dengan demikian, sabar dalam menahan diri dari maksiat adalah bukti nyata kekuatan mental yang menjaga iman tetap teguh.
5. Sabar sebagai Sumber Kekuatan Mental
Banyak orang mengira kekuatan mental hanya berasal dari pikiran positif atau ketahanan fisik. Padahal, arti sabar menurut Islam menunjukkan bahwa sabar adalah sumber utama kekuatan mental.
Seorang muslim yang sabar akan mampu menghadapi segala ujian dengan tenang. Ia tidak mudah stres, cemas, atau marah, karena tahu bahwa semua yang terjadi sudah dalam genggaman Allah. Arti sabar menurut Islam membuat hati lebih damai dan pikiran lebih jernih.
Sabar juga melatih seseorang untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Arti sabar menurut Islam menekankan pentingnya berpikir matang, berdoa, dan berserah diri sebelum bertindak.
Kekuatan mental dari sabar menjadikan seorang muslim lebih siap menghadapi persaingan hidup, cobaan berat, hingga kegagalan. Dengan sabar, ia mampu bangkit lagi tanpa kehilangan arah.
Oleh karena itu, sabar adalah kekuatan sejati yang membuat mental seorang muslim tak tergoyahkan, sesuai dengan arti sabar menurut Islam.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arti sabar menurut Islam bukan sekadar menahan diri, tetapi sebuah kekuatan yang mencakup ketaatan, kesabaran menghadapi musibah, hingga menahan diri dari maksiat. Sabar adalah sumber mental yang tak tergoyahkan, yang membuat seorang muslim tetap kuat dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Dengan memahami arti sabar menurut Islam, kita bisa menyadari bahwa sabar bukan kelemahan, melainkan kekuatan sejati. Allah telah menjanjikan pahala besar bagi orang-orang yang sabar, bahkan menyebut bahwa-Nya bersama mereka.
Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang sabar, sehingga mampu menjalani hidup dengan hati yang tenang, mental yang kuat, dan iman yang kokoh.
mari tunaikan sedekah terbaik anda melalui : diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA26/09/2025 | admin
5 Bukti Allah Bersama Orang-Orang yang Sabar
Dalam kehidupan seorang muslim, kesabaran adalah kunci yang sangat penting untuk menghadapi setiap ujian dan cobaan. Al-Qur’an berulang kali menegaskan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar, memberikan mereka kekuatan, ketenangan, serta pertolongan dalam berbagai keadaan. Kesabaran bukan hanya sekadar menahan diri, tetapi juga mencerminkan kekuatan iman yang kokoh, keyakinan terhadap takdir Allah, dan pengendalian jiwa dari sikap tergesa-gesa maupun keluh kesah.
Artikel ini akan menguraikan lima bukti nyata bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Bukti-bukti ini tidak hanya tertuang dalam dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis, tetapi juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari umat Islam yang istiqamah menjaga kesabarannya.
1. Kesabaran Mendatangkan Pertolongan Allah
Salah satu bukti bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar adalah datangnya pertolongan di saat yang paling dibutuhkan. Dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 153), Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah jalan untuk meraih bantuan dari Allah.
Seorang muslim yang menghadapi kesulitan dengan penuh kesabaran akan merasakan kehadiran Allah dalam bentuk solusi yang tak terduga. Pertolongan itu bisa berupa jalan keluar dari masalah, kekuatan batin untuk bertahan, atau hadirnya orang-orang yang membantu di saat kritis. Inilah tanda bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dalam setiap kondisi.
Selain itu, kesabaran dalam menghadapi musibah juga mengajarkan seorang muslim untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Ketika hati ikhlas dan sabar, pintu pertolongan Allah terbuka luas. Maka, semakin besar ujian yang dihadapi dengan sabar, semakin besar pula pertolongan Allah yang datang. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar yang selalu berpegang teguh pada-Nya.
Bahkan dalam sejarah Islam, kita dapat melihat bukti pertolongan Allah yang diberikan kepada para nabi dan umat terdahulu. Nabi Musa ‘alaihis salam berhasil menyeberangi Laut Merah bersama kaumnya karena kesabarannya, sementara Fir’aun yang zalim binasa. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan cara memberikan kemenangan yang gemilang.
Oleh karena itu, setiap muslim yang ingin mendapatkan pertolongan Allah hendaknya menjadikan sabar sebagai kunci utama. Dengan kesabaran, seorang hamba tidak hanya mendapatkan kekuatan batin, tetapi juga bukti nyata bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar.
2. Kesabaran Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat
Bukti berikutnya bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar adalah kesabaran yang menjadi sebab terhapusnya dosa dan terangkatnya derajat seorang hamba. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesedihan, kegelisahan, rasa sakit, dan kepayahan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari kesalahannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setiap musibah yang diterima dengan sabar akan menjadi penghapus dosa-dosa kecil. Dengan demikian, sabar bukan hanya sikap pasif, melainkan sebuah bentuk ibadah yang menghasilkan kebaikan besar. Hal ini menegaskan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan cara membersihkan jiwa mereka dari dosa-dosa yang membebani.
Lebih dari itu, kesabaran juga mengangkat derajat seorang muslim di sisi Allah. Ujian dan cobaan adalah sarana bagi seorang hamba untuk semakin dekat dengan Rabb-nya. Semakin besar cobaan yang dihadapi dengan sabar, semakin tinggi derajat yang diberikan Allah. Maka, jelaslah bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberikan mereka kedudukan mulia di dunia maupun akhirat.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak muslim yang merasakan bagaimana kesabaran menghadapi cobaan menjadi titik balik kehidupan mereka. Dari ujian itulah lahir pribadi yang lebih matang, tabah, dan ikhlas. Semua ini adalah bukti bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberikan kekuatan jiwa dan keteguhan iman.
Dengan demikian, kesabaran bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang menghapus dosa, membersihkan hati, dan mengangkat derajat. Semua ini menjadi tanda jelas bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan kasih sayang dan rahmat-Nya.
3. Kesabaran Membawa Ketenangan Hati
Bukti lain dari janji bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar adalah lahirnya ketenangan hati. Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. Ar-Ra’d: 28), “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Ketika seorang muslim bersabar, ia senantiasa mengingat Allah, sehingga hatinya dipenuhi ketenangan.
Ketenangan hati ini tidak bisa dibeli dengan harta. Orang yang sabar menerima segala ketetapan Allah dengan ikhlas, sehingga terbebas dari rasa gelisah berlebihan. Itulah sebabnya Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberikan ketenteraman batin yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang mudah mengeluh.
Dalam praktiknya, sabar menghadirkan keseimbangan jiwa. Ketika musibah datang, orang yang sabar tidak terburu-buru mengambil keputusan yang salah. Ia mampu mengendalikan emosi dan menunggu waktu terbaik sesuai dengan takdir Allah. Semua ini adalah bukti bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberikan keteguhan hati yang luar biasa.
Ketenangan hati juga menjadi modal penting dalam ibadah dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang sabar lebih mudah menjaga hubungan baik dengan orang lain, tidak mudah marah, dan lebih bijak dalam menyelesaikan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dalam bentuk akhlak yang terjaga.
Maka, jika seorang muslim ingin meraih ketenangan dalam hidup, hendaklah ia menjadikan sabar sebagai kunci utama. Dengan bersabar, ia akan merasakan bukti nyata bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dalam setiap denyut kehidupannya.
4. Kesabaran Membawa Kemenangan dan Keberhasilan
Sejarah Islam penuh dengan bukti bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar yang berjuang di jalan-Nya. Salah satu contoh paling nyata adalah Perang Badar, ketika kaum muslimin yang jumlahnya sedikit berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Kemenangan ini tidak lepas dari kesabaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam menghadapi tekanan.
Kemenangan tidak selalu diukur dengan hasil materi, tetapi juga dengan keberhasilan menjaga iman dan prinsip. Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi ujian pekerjaan, keluarga, atau kehidupan sosial, akan mendapatkan keberhasilan berupa keteguhan iman dan ridha Allah. Ini membuktikan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberikan kemenangan dalam berbagai bentuk.
Dalam kehidupan modern, sabar juga menjadi kunci kesuksesan. Seseorang yang sabar belajar, sabar bekerja, dan sabar menghadapi proses, akan meraih hasil yang maksimal. Allah memberikan keberhasilan kepada mereka yang berusaha dan bersabar, karena janji-Nya adalah pasti. Maka, sekali lagi, Allah bersama orang-orang yang sabar yang tidak mudah menyerah.
Kesabaran juga menumbuhkan sikap optimis. Orang yang sabar yakin bahwa setiap kesulitan pasti disertai kemudahan, sebagaimana janji Allah dalam QS. Al-Insyirah: 6. Dengan keyakinan ini, seorang muslim mampu bangkit dari kegagalan dan terus berusaha. Semua ini adalah bukti nyata bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar yang selalu tawakal kepada-Nya.
Dengan demikian, kemenangan dan keberhasilan adalah bagian dari janji Allah yang diberikan kepada hamba-hamba yang sabar. Inilah salah satu bukti paling kuat bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dalam perjalanan hidup mereka.
5. Kesabaran Menjadi Jalan Menuju Surga
Bukti terakhir bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar adalah janji surga bagi mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. Al-Insan: 12), “Dan Allah memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (berupa) surga dan (pakaian) sutra.” Ayat ini menunjukkan bahwa surga adalah hadiah istimewa bagi orang-orang yang sabar.
Kesabaran di dunia menjadi tiket menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Orang yang sabar menahan diri dari maksiat, sabar menjalankan ketaatan, dan sabar menghadapi takdir Allah akan mendapat balasan yang luar biasa. Semua ini adalah bukti nyata bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan menyiapkan surga sebagai tempat tinggal mereka.
Dalam hadis juga disebutkan bahwa orang yang paling banyak masuk surga adalah mereka yang bersabar menghadapi ujian dengan penuh keikhlasan. Ini menegaskan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan memberi mereka kemuliaan yang tak ternilai di akhirat.
Bahkan, kesabaran adalah tanda keimanan sejati. Tanpa sabar, seorang muslim tidak akan mampu menjaga ibadahnya, menahan hawa nafsunya, maupun menghadapi takdir Allah. Oleh karena itu, sabar adalah bekal utama untuk menuju surga. Semua ini memperlihatkan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dengan menjanjikan balasan yang kekal.
Dengan demikian, surga adalah bukti terakhir yang paling agung bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Balasan ini menegaskan betapa besar kedudukan sabar dalam kehidupan seorang muslim.
Kesabaran adalah kunci kebahagiaan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Janji bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar bukanlah sekadar kata-kata, tetapi nyata dalam bentuk pertolongan Allah, penghapusan dosa, ketenangan hati, kemenangan hidup, hingga balasan surga.
Setiap muslim hendaknya menjadikan sabar sebagai landasan dalam menghadapi setiap ujian. Dengan sabar, seorang hamba akan merasakan kasih sayang Allah yang nyata, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar yang istiqamah berpegang pada iman dan tawakal kepada-Nya.
mari tunaikan sedekah terbaik anda melalui : diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA26/09/2025 | admin
BAZNAS DIY Sampaikan Laporan Pengelolaan Dana ZIS-DSKL Agustus 2025 pada Pengajian Pejabat dan Aparat DIY
Yogyakarta – Dalam sebuah pertemuan pengajian, BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan laporan pengelolaan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL) yang telah dihimpun dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) para pegawai ASN serta masyarakat umum di DIY.
Alhamdulillah, penerimaan ZIS-DSKL BAZNAS DIY per Agustus 2025 dalam neraca (on balance sheet) tercatat sebesar Rp777.972.096, dengan rincian:
Zakat Perorangan: Rp688.985.286
Zakat Badan: Rp10.000.000
Infak: Rp46.616.810
Infak Terikat: Rp31.770.000
Fidyah: Rp600.000
Sementara penerimaan di luar neraca (off balance sheet) mencapai Rp51.439.100. Sehingga total keseluruhan penghimpunan ZIS-DSKL baik on balance sheet maupun off balance sheet sebesar Rp829.411.196.
Dana yang terhimpun tersebut kemudian disalurkan kepada para penerima manfaat sesuai asnaf melalui lima program strategis BAZNAS DIY, yakni bidang ketakwaan, kesehatan, kesejahteraan, kemanusiaan, dan pendidikan. Program yang telah berjalan di antaranya:
Pemberian beasiswa Rp168.000.000 kepada 28 mahasiswa untuk dua semester,
Distribusi Al-Qur’an kepada Pondok Pesantren Tahfidz di DIY,
Distribusi paket logistik lansia seumur hidup,
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil berisiko tinggi dan anak stunting di Kampung Berkah BAZNAS DIY,
Pemberian modal usaha bagi mustahik,
Beasiswa bagi pelajar SMA/sederajat,
Pembangunan sanitasi dan jamban sehat bagi keluarga kurang mampu.
Selain laporan pengelolaan dana, BAZNAS DIY juga mengabarkan capaian membanggakan dalam ajang BAZNAS Award 2025 yang digelar BAZNAS RI. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS DIY berhasil meraih tujuh penghargaan sekaligus, yakni:
BAZNAS Provinsi Penanganan Stunting Terbaik
Koordinator (Influencer) Kantor Digital Terbaik Wilayah Barat
BAZNAS Provinsi Kantor Digital Terbaik
Pengguna SIMBALITE Terbaik Wilayah Barat
Koordinator (Influencer) SiMBA Terbaik Wilayah Barat
BAZNAS Provinsi Kategori C Perencanaan Terbaik
BAZNAS Provinsi Pelaporan Terbaik
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X turut meraih dua penghargaan khusus, yakni Kepala Daerah Pendukung Digitalisasi Zakat dan Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
BAZNAS DIY menyampaikan terima kasih kepada seluruh muzaki dan munfiq yang telah menyalurkan ZIS-DSKL melalui BAZNAS DIY. “Semoga Allah SWT memberikan keberkahan atas harta yang disalurkan dan menjadikan harta yang tersisa lebih bersih dan suci,” demikian disampaikan dalam laporan.
BAZNAS DIY mengajak seluruh stakeholder untuk terus mendukung gerakan cinta zakat dengan membentuk UPZ, melakukan konsultasi ZIS bersama petugas BAZNAS, serta memanfaatkan kemudahan pembayaran zakat melalui website resmi www.diy.baznas.go.id maupun kanal media sosial BAZNAS DIY.
BERITA25/09/2025 | admin
5 Contoh Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti menghadapi berbagai ujian, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya. Ujian tersebut bisa berupa kesulitan ekonomi, masalah keluarga, tekanan pekerjaan, maupun cobaan kecil yang sering kali membuat hati terganggu. Islam mengajarkan bahwa sabar adalah kekuatan yang mampu mengubah cobaan menjadi sumber pahala dan jalan menuju ketenangan jiwa. Dengan kesabaran, seorang muslim dapat menghadapi segala bentuk masalah tanpa kehilangan arah, tetap bersyukur, serta tidak mudah putus asa.
Sabar tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan menahan amarah atau menunggu dalam keadaan sulit, tetapi juga sebagai bentuk kekuatan spiritual yang menjaga hati tetap teguh. Rasulullah SAW bersabda bahwa kesabaran adalah separuh dari iman, yang artinya sabar bukan sekadar sikap pasif, melainkan energi besar yang menggerakkan seorang hamba menuju ridha Allah SWT. Dalam artikel ini akan dijelaskan 10 contoh perilaku sabar dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa sabar bukan kelemahan, melainkan sumber kekuatan sejati.
1. Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup
Ujian hidup adalah bagian dari takdir Allah SWT yang tidak bisa dihindari. Setiap orang akan diuji, baik dengan kesulitan maupun dengan kesenangan. Dalam kondisi ini, sabar adalah kekuatan yang membuat seorang muslim mampu bertahan, tidak mengeluh berlebihan, dan terus berusaha mencari jalan keluar dengan cara yang halal.
Banyak orang yang runtuh ketika menghadapi kesulitan, tetapi orang yang sabar mampu menjadikannya batu loncatan untuk semakin dekat kepada Allah. Misalnya, ketika menghadapi masalah ekonomi, sabar menuntun kita untuk tetap berikhtiar mencari rezeki yang halal tanpa terjerumus pada jalan yang haram. Sikap ini menunjukkan bahwa sabar adalah kekuatan yang menjaga keteguhan iman.
Selain itu, dalam menghadapi sakit atau kehilangan orang tercinta, seorang muslim yang sabar tidak larut dalam kesedihan, tetapi tetap yakin bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya. Ia percaya bahwa sabar adalah kekuatan yang akan mendatangkan pertolongan Allah di waktu yang tepat.
Ketika manusia menyadari bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah, maka hatinya menjadi tenang. Ia tidak menolak takdir, tetapi menerimanya dengan penuh lapang dada. Kesadaran ini membuktikan bahwa sabar adalah kekuatan yang membuat hati tetap kokoh meski diterpa badai kehidupan.
Dengan sabar, seorang muslim belajar bahwa dunia hanyalah tempat sementara, dan setiap ujian adalah cara Allah untuk menguji seberapa kuat keimanan hamba-Nya. Itulah sebabnya, sabar adalah kekuatan sejati yang menuntun manusia menuju ketenangan abadi.
2. Sabar dalam Menahan Amarah
Amarah sering kali menjadi pintu masuk bagi perbuatan dosa. Rasulullah SAW menasihati seorang sahabat dengan kalimat singkat namun mendalam: “Jangan marah.” Pesan ini menunjukkan bahwa sabar adalah kekuatan yang mampu menahan seseorang dari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ketika seseorang dihina, disakiti, atau direndahkan, reaksi alami manusia adalah marah. Namun, orang yang sabar memilih menahan diri, mengendalikan emosinya, dan merespons dengan sikap bijak. Inilah bukti nyata bahwa sabar adalah kekuatan yang menjaga hubungan antar manusia tetap harmonis.
Dalam kehidupan rumah tangga, sabar menahan amarah sangat penting. Perbedaan pendapat antara suami dan istri sering terjadi. Jika salah satu mampu bersabar, maka pertengkaran bisa diredam. Sabar adalah kekuatan yang memelihara keharmonisan keluarga.
Di lingkungan kerja, sabar menahan amarah membantu menjaga profesionalitas. Ketika menghadapi atasan atau rekan kerja yang sulit, bersikap sabar membuat suasana tetap kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa sabar adalah kekuatan yang mendukung kesuksesan dalam karier.
Dengan menahan amarah, seorang muslim tidak hanya menjaga dirinya dari dosa, tetapi juga mendapat pahala besar. Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang yang mampu menahan amarah padahal ia mampu meluapkannya, maka Allah akan memuliakannya di akhirat. Ini menegaskan bahwa sabar adalah kekuatan spiritual yang berbuah kemuliaan.
3. Sabar dalam Menuntut Ilmu
Ilmu adalah cahaya yang menuntun manusia kepada kebaikan, namun untuk mencapainya dibutuhkan perjuangan panjang. Banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti rasa malas, keterbatasan biaya, hingga kesulitan memahami pelajaran. Dalam hal ini, sabar adalah kekuatan yang membuat seseorang tetap bersemangat menimba ilmu.
Seorang pelajar yang sabar tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan memahami materi. Ia terus berusaha, membaca, bertanya, dan berlatih hingga benar-benar memahami. Sabar adalah kekuatan yang menjadikan ilmu bisa dikuasai dengan baik.
Dalam tradisi Islam, para ulama terdahulu menunjukkan teladan luar biasa dalam kesabaran menuntut ilmu. Mereka rela berjalan jauh, berhari-hari bahkan bertahun-tahun, hanya untuk mendapatkan satu hadits atau pengetahuan. Kisah ini membuktikan bahwa sabar adalah kekuatan yang melahirkan generasi berilmu.
Bagi seorang muslim, menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk bekal akhirat. Dengan kesabaran, ia menyadari bahwa setiap ilmu yang dipelajari adalah jalan menuju keberkahan. Sabar adalah kekuatan yang menjadikan belajar sebagai ibadah.
Kesabaran dalam menuntut ilmu juga melatih kedisiplinan dan keikhlasan. Tanpa sabar, seseorang mudah berhenti di tengah jalan. Namun, dengan sabar, ia mampu menyelesaikan perjalanan panjang menuntut ilmu dengan hasil yang gemilang.
4. Sabar dalam Bekerja dan Mencari Nafkah
Pekerjaan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Namun, tidak semua orang langsung mendapatkan hasil yang diinginkan. Banyak tantangan seperti gaji kecil, persaingan ketat, atau tekanan dari atasan. Dalam kondisi ini, sabar adalah kekuatan yang membuat seorang muslim tetap teguh dan tidak menyerah.
Seorang pekerja yang sabar akan tetap bekerja dengan ikhlas meski gaji belum seberapa. Ia yakin bahwa sabar adalah kekuatan yang mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Bagi seorang pedagang, sabar dalam menghadapi pembeli yang cerewet atau persaingan pasar sangat penting. Dengan sabar, ia bisa menjaga lisan, tidak menipu, dan tetap menjalankan usaha dengan jujur. Hal ini menunjukkan bahwa sabar adalah kekuatan yang mendatangkan keberkahan dalam usaha.
Para petani pun membutuhkan kesabaran ekstra. Mereka menunggu berbulan-bulan untuk melihat hasil tanamannya. Dalam proses panjang itu, sabar adalah kekuatan yang membuat mereka tetap bersemangat meski menghadapi cuaca tidak menentu.
Sabar dalam bekerja juga berarti menahan diri dari rasa iri terhadap kesuksesan orang lain. Dengan sabar, seseorang akan fokus pada usahanya sendiri dan tidak tergoda dengan cara-cara instan yang dilarang agama. Inilah bukti bahwa sabar adalah kekuatan yang menjaga kejujuran dan keteguhan hati.
5. Sabar dalam Ibadah
Ibadah membutuhkan konsistensi. Tidak semua orang mampu menjaga shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an setiap hari, atau berpuasa sunnah secara rutin. Di sinilah sabar adalah kekuatan yang membuat seorang muslim tetap teguh menjalankan ibadah meski banyak godaan.
Shalat, misalnya, membutuhkan kesabaran dalam menjaga waktu. Orang yang sabar akan mendahulukan kewajiban shalat daripada aktivitas duniawi. Sabar adalah kekuatan yang membuatnya taat pada Allah SWT.
Membaca Al-Qur’an juga memerlukan kesabaran. Tidak semua huruf mudah dibaca, terutama bagi pemula. Namun dengan sabar, seseorang terus belajar hingga fasih. Hal ini menunjukkan bahwa sabar adalah kekuatan yang membawa seseorang dekat dengan kalam Allah.
Puasa, baik wajib maupun sunnah, melatih kesabaran dalam menahan lapar, haus, dan hawa nafsu. Sabar adalah kekuatan yang menjadikan puasa sebagai sarana pembersih jiwa.
Zakat dan sedekah pun membutuhkan kesabaran, karena mengeluarkan harta bukanlah hal mudah bagi sebagian orang. Namun orang yang sabar menyadari bahwa harta hanyalah titipan Allah. Inilah bukti nyata bahwa sabar adalah kekuatan yang menuntun pada ketaatan.
Dari uraian di atas, jelas bahwa sabar adalah kekuatan yang meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari menghadapi ujian hidup, menahan amarah, menuntut ilmu, bekerja, hingga beribadah. Setiap muslim perlu menanamkan sikap sabar dalam dirinya, karena kesabaran bukan hanya membawa ketenangan hati, tetapi juga mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT.
Kesabaran bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan sejati yang membentengi seorang hamba dari putus asa, keputusasaan, dan sikap tergesa-gesa. Dengan sabar, seorang muslim mampu menjalani kehidupan yang penuh cobaan dengan tenang dan penuh harapan. Maka, marilah kita jadikan sabar sebagai prinsip hidup, karena sabar adalah kekuatan yang akan mengantarkan kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Mari salurkan sedekah terbaik Anda, melalui link berikut: diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA25/09/2025 | admin
BAZNAS DIY Hadiri Launching Z-Auto di Kulon Progo
Kulon Progo – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diwakili oleh Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si menghadiri acara Launching Z-Auto yang digelar di Kabupaten Kulon Progo, Rabu, 24 September 2025.
Kehadiran BAZNAS DIY dalam acara ini menjadi bentuk dukungan terhadap inovasi layanan zakat berbasis digital yang diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah.
Hadirnya Z-Auto sejalan dengan semangat BAZNAS dalam menghadirkan layanan zakat yang amanah, modern, dan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Inovasi seperti Z-Auto dapat menjadi terobosan untuk meningkatkan kesadaran dan kemudahan masyarakat dalam menunaikan zakat. Dengan demikian, penghimpunan zakat bisa semakin optimal untuk kesejahteraan umat.
Acara launching ini dihadiri oleh Bupati Kulon Progo Dr. R. Agung Setyawan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Hj. Saidah Sakwan, MA Kulon Progo, BAZNAS Se-DIY dan perwakilan pemerintah setempat. Melalui sinergi ini diharapkan gerakan zakat di DIY semakin berkembang dan mampu memberikan dampak nyata bagi mustahik.
Mari tunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah melalui BAZNAS DIY — lembaga resmi dan terpercaya untuk mengelola dana umat demi kesejahteraan bersama.
- Dengan zakat, kita bersihkan harta.
- Dengan infak, kita kuatkan solidaritas.
- Dengan sedekah, kita tebarkan kebaikan.
Setiap rupiah yang Anda titipkan akan dikelola secara amanah, profesional, dan transparan untuk membantu mereka yang membutuhkan — dari anak yatim, dhuafa, lansia, hingga program pemberdayaan ekonomi umat.
- Salurkan ZIS Anda melalui BAZNAS DIY
ZAKAT
BSI : 309 12 2015 5
an.BAZNAS DIY
INFAQ/SEDEKAH
BSI : 309 12 2019 8
an.BAZNAS DIY
- Informasi & Konfirmasi: 0852-2122-2616
- Website: diy.baznas.go.id
- Media Sosial: @baznasdiy__official
BAZNAS DIY — Membantu Sesama, Menguatkan Umat
BERITA24/09/2025 | admin
Kedaulatan Rakyat dan BAZNAS DIY Bakti Sosial di Jogoyudan
Yogyakarta – Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat (KR) tahun 2025, panitia penyelenggara bersama BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu dan warga tidak mampu di sekitar Masjid Darussalam, Jogoyudan, Yogyakarta, Senin (22/9).
Panitia HUT KR ke-80, Aries Winantyo, menjelaskan bahwa santunan diberikan dalam bentuk paket sembako ditambah uang tunai sebesar Rp200.000 per anak. Paket sembako tersebut berisi beras, gula, minyak goreng, gandum, dan mi instan.
“Bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian KR yang berusia 80 tahun bersama BAZNAS DIY kepada anak-anak yatim piatu dan warga dhuafa di sekitar Masjid Darussalam,” ungkap Aries di sela penyerahan santunan yang dilaksanakan di ruang dalam masjid.
Selain anak-anak yatim piatu, paket logistik keluarga juga diserahkan kepada pengurus takmir Masjid Darussalam dan warga tidak mampu yang tinggal di kawasan bantaran Sungai Code, Jogoyudan.
Penyerahan bingkisan sembako dilakukan secara simbolis oleh jajaran pimpinan KR dan BAZNAS DIY, di antaranya Ketua Panitia HUT ke-80 KR Yoeke Indra Agung Laksana SE (Direktur Litbang, Pengawasan & Bisnis), Komisaris KR M. Wirmon Samawi SE MIB, Direktur Keuangan Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc, Direktur Pemasaran Fajar Kusumawardhani SE, Direktur Produksi Baskoro Jati Prabowo SSos, Direktur Umum Ir Dyah Sardjuningrum Sitawati, serta Wakil Pemimpin Redaksi KR sekaligus Wakil Ketua IV BAZNAS DIY H. Ahmad Lutfi SS MA.
Ketua Takmir Masjid Darussalam, Sriyana MPd, mengungkapkan bahwa anak-anak penerima santunan berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. “Sebagian besar anak yang mendapat bingkisan masih duduk di bangku SD dan SMP,” jelasnya.
Melalui kegiatan bakti sosial ini, panitia HUT ke-80 KR berharap momentum peringatan hari jadi dapat semakin memperkuat kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.
BERITA23/09/2025 | admin
Assessment Pelatihan UMKM Kampung Berkah Gilangharjo Bantul, Libatkan 50 Pelaku Usaha
Bantul – BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui program Kampung Berkah kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kali ini, kegiatan assessment pelatihan UMKM dilaksanakan di Kampung Berkah Gilangharjo, Kabupaten Bantul, dengan melibatkan sebanyak 50 pelaku UMKM dari berbagai bidang usaha.
Para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari pemilik warung makan, pengelola angkringan, penjual makanan ringan, hingga pelaku usaha berbasis online shop. Assessment ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan, potensi, sekaligus tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM, sehingga pelatihan yang akan diberikan dapat lebih tepat sasaran dan efektif.
UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, BAZNAS berupaya menghadirkan program pelatihan yang bukan hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kapasitas manajemen usaha, pemasaran digital, hingga literasi keuangan.
Kegiatan assessment ini sekaligus menjadi wadah silaturahmi dan penguatan jejaring antar-pelaku usaha di Kampung Berkah Gilangharjo. Harapannya, setelah pelatihan, UMKM di wilayah ini dapat semakin berkembang, naik kelas, serta mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar.
BERITA23/09/2025 | admin
Zakat Penghasilan Minimal Gaji Berapa
Zakat penghasilan merupakan salah satu kewajiban umat Islam yang memiliki pendapatan dari profesi atau pekerjaan tertentu. Dalam konteks ini, zakat penghasilan tidak hanya terbatas pada gaji bulanan dari seorang karyawan, tetapi juga mencakup honorarium, fee, upah, maupun pendapatan lainnya yang diperoleh secara halal. Hukum zakat penghasilan bersandar pada Al-Qur’an, hadis, serta ijtihad ulama kontemporer yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...” (QS. At-Taubah: 103). Ayat ini menjadi dasar kewajiban zakat, termasuk zakat penghasilan yang kini banyak diterapkan oleh umat Islam modern dengan berbagai profesi.
Zakat penghasilan mulai dikenal luas setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui fatwa No. 3 Tahun 2003 menetapkan bahwa setiap penghasilan yang halal wajib dikeluarkan zakatnya bila telah mencapai nisab. Dengan demikian, zakat penghasilan merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan spiritual yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang muslim.
Selain membersihkan harta, zakat penghasilan juga berfungsi memperkuat solidaritas sosial antara yang mampu dengan yang membutuhkan. Zakat ini menjadi instrumen penting dalam pemerataan ekonomi umat, sekaligus menegakkan prinsip keadilan sosial dalam Islam.
Oleh karena itu, memahami zakat penghasilan sangat penting bagi seorang muslim, agar bisa menunaikannya sesuai ketentuan syariat. Salah satu hal yang paling sering ditanyakan adalah zakat penghasilan minimal gaji berapa yang wajib dikeluarkan.
Zakat Penghasilan Minimal Gaji Berapa Menurut Syariat
Pertanyaan tentang zakat penghasilan minimal gaji berapa sering muncul di kalangan pekerja maupun pegawai. Untuk menjawabnya, ulama menetapkan ukuran wajib zakat berdasarkan nisab, yaitu batas minimal harta yang membuat seseorang terkena kewajiban zakat. Nisab zakat penghasilan disamakan dengan nisab zakat emas, yakni setara dengan 85 gram emas per tahun.
Jika harga emas saat ini misalnya Rp1.200.000 per gram, maka nisab zakat penghasilan setahun adalah sekitar Rp102.000.000. Artinya, zakat penghasilan minimal gaji berapa bisa dihitung dengan membagi jumlah nisab tersebut dalam 12 bulan, yaitu sekitar Rp8.500.000 per bulan. Jika penghasilan seseorang per bulan mencapai atau melebihi angka tersebut, maka ia wajib menunaikan zakat penghasilan.
Namun, ada juga ulama yang menggunakan pendekatan kebutuhan pokok, artinya zakat penghasilan minimal gaji berapa dihitung setelah dikurangi kebutuhan dasar hidup, seperti makan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya lain yang wajar. Dengan cara ini, perhitungan zakat penghasilan menjadi lebih adil dan sesuai dengan kondisi masing-masing individu.
Besaran zakat penghasilan adalah 2,5 persen dari total penghasilan bersih yang diterima. Jadi, jika seseorang memiliki gaji Rp10.000.000 per bulan, maka zakat penghasilan yang harus dikeluarkan adalah Rp250.000. Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi memiliki dampak besar bagi penerima zakat yang berhak.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa zakat penghasilan minimal gaji berapa bukan sekadar angka nominal, tetapi harus dipahami berdasarkan nisab emas, kondisi ekonomi, serta keikhlasan dalam berzakat. Dengan begitu, zakat penghasilan dapat menjadi sarana pembersih harta sekaligus ladang amal jariyah.
Hikmah Menunaikan Zakat Penghasilan
Menunaikan zakat penghasilan tidak hanya sekadar kewajiban syariat, melainkan juga memiliki banyak hikmah. Salah satunya adalah membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir. Seorang muslim yang rutin membayar zakat penghasilan akan merasakan ketenangan hati karena telah menunaikan hak orang lain dalam rezekinya.
Hikmah lain dari zakat penghasilan adalah mempererat tali persaudaraan sesama muslim. Dengan adanya zakat penghasilan, jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin dapat diminimalisir. Orang yang menerima zakat bisa meningkatkan kualitas hidupnya, sementara yang memberi zakat merasakan keberkahan dari harta yang dimiliki.
Dari sisi sosial ekonomi, zakat penghasilan menjadi salah satu instrumen penting dalam pemerataan ekonomi. Dana zakat penghasilan yang dikelola lembaga zakat resmi dapat disalurkan untuk program pemberdayaan umat, pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur sosial.
Selain itu, zakat penghasilan juga membawa keberkahan dalam usaha dan pekerjaan. Banyak kisah nyata orang-orang yang istiqamah membayar zakat penghasilan lalu usahanya semakin berkembang, gajinya meningkat, dan kehidupannya lebih lapang. Ini membuktikan janji Allah bahwa harta yang dizakati tidak akan berkurang, melainkan bertambah dengan keberkahan.
Dengan memahami hikmah ini, semakin jelas bahwa zakat penghasilan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebutuhan spiritual dan sosial umat Islam. Maka tidak heran jika banyak ulama menekankan pentingnya kesadaran dalam membayar zakat penghasilan minimal gaji berapa pun yang sudah mencapai nisab.
Cara Menghitung dan Menyalurkan Zakat Penghasilan
Setelah memahami zakat penghasilan minimal gaji berapa, langkah berikutnya adalah mengetahui cara menghitung dan menyalurkannya. Perhitungannya sederhana, yaitu 2,5 persen dari total penghasilan bulanan yang sudah mencapai nisab. Jika seseorang memiliki gaji Rp12.000.000 per bulan, maka zakat penghasilan yang wajib dibayarkan adalah Rp300.000.
Ada dua metode dalam menghitung zakat penghasilan. Pertama, zakat dikeluarkan setiap bulan secara langsung setelah menerima gaji. Kedua, zakat dikumpulkan dan dikeluarkan setahun sekali setelah dihitung total penghasilan selama setahun. Kedua cara ini sah menurut ulama, asalkan zakat penghasilan tetap ditunaikan dengan benar.
Dalam praktiknya, zakat penghasilan bisa disalurkan langsung kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat), atau melalui lembaga zakat resmi seperti BAZNAS. Menyalurkan zakat penghasilan melalui lembaga resmi lebih dianjurkan karena pengelolaannya lebih profesional, transparan, dan tepat sasaran.
Selain itu, menyalurkan zakat penghasilan melalui lembaga resmi juga membantu meningkatkan program pemberdayaan masyarakat, sehingga manfaat zakat tidak hanya untuk kebutuhan konsumtif tetapi juga produktif. Dengan demikian, zakat penghasilan dapat menjadi solusi pengentasan kemiskinan.
Maka, bagi seorang muslim yang sudah mengetahui zakat penghasilan minimal gaji berapa dan cara menghitungnya, tidak ada alasan untuk menunda kewajiban ini. Menunaikan zakat penghasilan adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan kepedulian kepada sesama.
Dari uraian di atas, kita dapat memahami bahwa zakat penghasilan merupakan kewajiban penting bagi setiap muslim yang memiliki pendapatan. Pertanyaan zakat penghasilan minimal gaji berapa telah dijawab dengan jelas berdasarkan nisab emas, yaitu setara 85 gram emas per tahun atau sekitar Rp8,5 juta per bulan dengan harga emas saat ini.
Mengetahui zakat penghasilan minimal gaji berapa tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan kesadaran untuk benar-benar menunaikannya. Zakat penghasilan adalah bentuk kepedulian sosial yang membawa keberkahan bagi pemberi dan penerima. Dengan menunaikan zakat penghasilan, seorang muslim telah ikut serta dalam menjaga keadilan sosial dan memperkuat persaudaraan umat.
Di era modern dengan beragam profesi dan penghasilan, zakat penghasilan menjadi instrumen penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi. Oleh karena itu, setiap muslim yang telah mencapai nisab tidak boleh lalai dalam menunaikan kewajiban ini.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang jelas tentang zakat penghasilan minimal gaji berapa, sehingga kita semua dapat lebih bersemangat dalam menunaikan kewajiban zakat. Dengan zakat penghasilan, harta menjadi berkah, jiwa menjadi tenang, dan umat Islam semakin kuat dalam persaudaraan.
Mari salurkan zakat terbaik Anda, melalui link berikut: diy.baznas.go.id/bayarzakat
BERITA19/09/2025 | admin
Ini Dia 3 Sedekah yang Paling Utama
Sedekah merupakan salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui sedekah, seorang muslim tidak hanya membersihkan hartanya, tetapi juga menyucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Dalam kehidupan sehari-hari, sedekah memiliki peran penting untuk menolong sesama, mempererat persaudaraan, dan menjadi jalan keberkahan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, justru akan menambah keberkahan dalam kehidupan seorang muslim.
Di antara banyak bentuk sedekah, terdapat beberapa yang lebih utama karena manfaatnya luas dan pahalanya besar. Artikel ini akan membahas tentang 3 sedekah yang paling utama, yang sebaiknya diamalkan setiap muslim agar hidupnya semakin diridhai Allah SWT.
1. Sedekah Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir
Sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya tidak hanya dirasakan sekali, tetapi terus mengalir meskipun orang yang bersedekah sudah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” Hadis ini menjadi dasar bahwa sedekah jariyah termasuk sedekah yang paling utama.
Sedekah jariyah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, misalnya membangun masjid, mendirikan sumur di daerah yang kekurangan air, atau memberikan wakaf tanah untuk kepentingan umat. Sedekah ini menjadi istimewa karena manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang dalam jangka panjang. Oleh karena itu, seorang muslim yang ingin mendapatkan pahala berkelanjutan sebaiknya menjadikan sedekah jariyah sebagai amalan utama.
Selain itu, sedekah jariyah juga mencerminkan kepedulian seorang muslim terhadap keberlangsungan ibadah dan kehidupan sosial umat. Misalnya, ketika seseorang mendermakan hartanya untuk pembangunan sekolah Islam, maka setiap ilmu yang dipelajari murid-murid di sekolah tersebut akan mengalirkan pahala sedekah bagi pemberinya. Hal ini menjadikan sedekah jariyah sebagai investasi akhirat yang tidak pernah rugi.
Keutamaan lain dari sedekah jariyah adalah mampu menghapus dosa dan menjadi penolong di akhirat kelak. Banyak ulama menyebut bahwa sedekah jariyah akan menjadi amal yang meringankan beban seseorang di alam kubur. Dengan demikian, sedekah jariyah bukan hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga menjadi bekal penting menghadapi kehidupan setelah kematian.
Di era modern saat ini, bentuk sedekah jariyah semakin luas. Seorang muslim bisa ikut berdonasi untuk program pembangunan rumah sakit, pesantren, atau fasilitas sosial lainnya. Selama manfaatnya terus dirasakan oleh orang lain, pahala sedekah akan terus mengalir tanpa henti.
2. Sedekah yang Diberikan Secara Sembunyi-sembunyi
Salah satu bentuk sedekah yang sangat utama adalah sedekah yang diberikan secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui oleh orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271).
Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah secara sembunyi-sembunyi memiliki kedudukan tinggi karena menjaga keikhlasan. Seorang muslim yang melakukan sedekah tanpa ingin dipuji manusia akan mendapatkan balasan besar dari Allah SWT. Sedekah yang tersembunyi menjauhkan hati dari sifat riya, yaitu beramal karena ingin dipandang orang lain.
Keutamaan dari sedekah sembunyi-sembunyi juga disebutkan dalam hadis tentang tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat. Salah satunya adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan. Ini menunjukkan betapa mulianya sedekah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kerahasiaan.
Manfaat lain dari sedekah sembunyi-sembunyi adalah menjaga kehormatan penerima. Banyak orang fakir atau miskin yang merasa malu jika harus menerima bantuan secara terang-terangan. Dengan memberi sedekah secara diam-diam, seorang muslim dapat membantu saudaranya tanpa membuatnya merasa rendah diri. Inilah bentuk kasih sayang yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Selain itu, sedekah sembunyi-sembunyi juga mendidik jiwa untuk selalu ikhlas. Ketika seseorang berlatih memberikan sedekah tanpa ingin dilihat atau dipuji, hatinya akan terbiasa hanya berharap balasan dari Allah SWT. Hal ini menjadikan sedekah sebagai sarana mendidik hati agar semakin dekat kepada Allah.
3. Sedekah yang Diberikan Saat Kondisi Sulit
Sedekah yang paling utama berikutnya adalah sedekah yang diberikan di saat seseorang sendiri berada dalam kesulitan. Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah engkau bersedekah dalam keadaan sehat dan kikir, ketika engkau ingin kaya dan takut miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa sedekah yang dilakukan ketika kondisi sedang sulit justru lebih besar nilainya di sisi Allah.
Sedekah dalam keadaan sulit menunjukkan keimanan dan tawakal yang tinggi. Seorang muslim yang tetap bersedekah meskipun hartanya terbatas berarti ia yakin bahwa Allah akan menggantinya dengan rezeki yang lebih baik. Allah SWT berfirman: “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Memberikan sedekah saat kondisi sulit juga membuktikan ketulusan niat. Berbeda dengan orang kaya yang bersedekah dari kelapangan harta, orang yang tetap bersedekah dalam kesempitan menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa. Pahalanya tentu lebih besar karena ia rela berbagi meski dirinya membutuhkan.
Sedekah dalam keadaan sulit juga dapat menjadi wasilah datangnya pertolongan Allah. Ada banyak kisah tentang orang-orang yang dimudahkan rezekinya setelah tetap bersedekah di saat sempit. Hal ini menjadi bukti bahwa sedekah bukanlah pengurang harta, tetapi pintu terbukanya keberkahan dalam hidup.
Lebih dari itu, sedekah yang diberikan dalam keadaan sulit juga bisa melembutkan hati dan menumbuhkan rasa syukur. Ketika seseorang yang sedang susah tetap bisa membantu orang lain, ia akan lebih menghargai nikmat sekecil apapun dari Allah SWT. Dengan demikian, sedekah menjadi sarana mendidik jiwa agar semakin rendah hati dan penuh rasa syukur.
Sedekah adalah amalan agung yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Dari berbagai bentuk sedekah, terdapat 3 sedekah yang paling utama, yaitu sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir, sedekah yang diberikan secara sembunyi-sembunyi, serta sedekah yang dilakukan ketika kondisi sulit. Ketiga bentuk sedekah ini memiliki nilai tinggi karena mencerminkan keikhlasan, kepedulian, serta keyakinan seorang muslim kepada Allah SWT.
Seorang muslim sebaiknya berusaha mengamalkan sedekah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dengan sedekah, harta akan semakin berkah, jiwa menjadi lebih tenang, dan kehidupan akan dipenuhi dengan rahmat Allah SWT. Mari jadikan sedekah sebagai bagian penting dari ibadah kita agar hidup di dunia penuh keberkahan dan di akhirat mendapat balasan yang berlipat ganda.
Mari salurkan sedekah terbaik Anda, melalui link berikut: diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA19/09/2025 | admin
Meneladani Kedermawanan Nabi Muhammad SAW Melalui Zakat dan Sedekah
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW merupakan teladan agung bagi seluruh umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakat maupun anjuran sedekah. Dalam sejarah hidup beliau, kedermawanan Nabi tidak hanya tampak dalam ucapan, tetapi juga diwujudkan secara nyata melalui tindakan yang konsisten membantu orang-orang miskin, anak yatim, serta kaum dhuafa. Dengan meneladani kedermawanan Nabi, setiap muslim diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepedulian sosial yang tinggi serta mengutamakan keberkahan harta melalui zakat dan sedekah.
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW begitu menonjol sehingga beliau digambarkan oleh para sahabat sebagai orang yang lebih dermawan dibandingkan angin yang berhembus. Hal ini menunjukkan bahwa kedermawanan Nabi tidak terbatas pada momen tertentu, tetapi menjadi karakter utama dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, memahami kedermawanan Nabi menjadi hal penting agar umat Islam bisa mengaplikasikan nilai tersebut dalam kehidupan modern saat ini.
Selain menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT, kedermawanan Nabi juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan meneladani kedermawanan Nabi, seorang muslim akan senantiasa sadar bahwa harta bukanlah milik pribadi semata, melainkan titipan yang harus dikelola dan disalurkan untuk kemaslahatan umat. Zakat dan sedekah pun menjadi instrumen utama untuk mewujudkan kedermawanan tersebut.
Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana kedermawanan Nabi bisa diteladani melalui zakat dan sedekah, nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya, serta relevansinya bagi kehidupan umat Islam di era sekarang. Dengan begitu, kedermawanan Nabi tidak hanya menjadi cerita masa lalu, melainkan juga menjadi inspirasi abadi yang terus hidup dalam kehidupan umat Islam.
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Sehari-hari
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW telah menjadi ciri khas yang melekat pada dirinya sejak muda. Bahkan sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, dan senantiasa menolong orang lain. Kedermawanan Nabi terlihat dari kebiasaannya memberi makan fakir miskin, menolong orang yang terlilit hutang, serta membantu anak yatim.
Dalam hadis-hadis shahih, diceritakan bahwa kedermawanan Nabi semakin bertambah pada bulan Ramadan. Pada saat itu, beliau tidak hanya menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah, tetapi juga mencontohkannya langsung. Kedermawanan Nabi pada bulan Ramadan bahkan digambarkan lebih deras daripada angin yang berhembus. Hal ini menunjukkan betapa besar semangat beliau untuk menolong sesama di saat bulan penuh berkah.
Kedermawanan Nabi tidak pernah dibatasi oleh kondisi harta yang dimiliki. Bahkan ketika beliau sendiri berada dalam keadaan kekurangan, kedermawanan Nabi tetap tampak. Beliau sering mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan kebutuhan pribadinya. Banyak riwayat menyebutkan bahwa ketika mendapatkan hadiah atau harta, Nabi segera membagikannya kepada para sahabat dan kaum dhuafa.
Kedermawanan Nabi juga terwujud dalam ajaran beliau tentang pentingnya zakat dan sedekah. Nabi menegaskan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana membersihkan harta dan jiwa. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim meneladani kedermawanan Nabi sekaligus melaksanakan perintah Allah SWT untuk menjaga keadilan sosial di tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, kedermawanan Nabi Muhammad SAW menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat Islam yang penuh kepedulian. Melalui teladan beliau, umat Islam diajak untuk senantiasa peka terhadap penderitaan sesama, serta menjadikan harta sebagai jalan menuju keberkahan hidup.
Meneladani Kedermawanan Nabi Melalui Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, kedermawanan Nabi Muhammad SAW menjadi contoh nyata bagaimana zakat mampu menyatukan umat dan menolong orang-orang yang membutuhkan. Beliau dengan tegas menekankan pentingnya zakat sebagai kewajiban yang tidak boleh diabaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat nisab.
Kedermawanan Nabi dalam mengajarkan zakat tampak dari konsistensinya mengingatkan umat agar tidak lalai menunaikan kewajiban tersebut. Beliau sering menghubungkan zakat dengan keberkahan harta, sehingga siapa pun yang menunaikan zakat akan mendapatkan keberlimpahan rezeki dari Allah SWT. Meneladani kedermawanan Nabi berarti memahami bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan juga bentuk kepedulian terhadap keadilan sosial.
Dalam praktiknya, kedermawanan Nabi mengajarkan bahwa zakat tidak boleh dipandang sebagai beban, melainkan kesempatan untuk berbagi. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa zakat bisa menjadi penghubung yang kuat antara si kaya dan si miskin. Dengan zakat, jurang sosial dapat dikurangi, rasa kebersamaan dapat ditingkatkan, dan ukhuwah Islamiyah dapat dipererat.
Meneladani kedermawanan Nabi melalui zakat juga berarti memahami bahwa zakat bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa orang yang enggan menunaikan zakat akan merugi, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, meneladani kedermawanan Nabi dalam zakat menjadikan seorang muslim lebih peka, rendah hati, dan penuh syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
Oleh karena itu, umat Islam sepatutnya meneladani kedermawanan Nabi dengan menunaikan zakat tepat waktu, menyalurkannya kepada mustahik yang berhak, serta menjadikan zakat sebagai sarana memperkuat solidaritas sosial. Dengan begitu, kedermawanan Nabi akan terus hidup dalam praktik nyata umat Islam hingga akhir zaman.
Meneladani Kedermawanan Nabi Melalui Sedekah
Selain zakat, kedermawanan Nabi Muhammad SAW juga tercermin dalam kebiasaannya bersedekah. Rasulullah SAW menekankan bahwa sedekah tidak terbatas pada harta benda, melainkan mencakup segala bentuk kebaikan, bahkan senyuman sekalipun. Hal ini memperlihatkan betapa luasnya makna kedermawanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Kedermawanan Nabi dalam bersedekah dapat dilihat dari banyaknya riwayat yang menyebutkan bahwa beliau hampir tidak pernah menolak permintaan seseorang. Bahkan ketika beliau tidak memiliki apa-apa, Nabi tetap memberikan dengan cara memotivasi atau mendoakan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kedermawanan Nabi tidak pernah terhenti, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Dengan meneladani kedermawanan Nabi dalam bersedekah, umat Islam akan semakin sadar bahwa sedekah bukanlah pengurang harta, melainkan justru mendatangkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah, melainkan semakin bertambah dan diberkahi. Inilah salah satu bentuk mukjizat kedermawanan Nabi yang menjadi pelajaran penting bagi seluruh umat.
Selain itu, kedermawanan Nabi dalam sedekah juga mengajarkan umat Islam untuk senantiasa menolong orang lain tanpa pamrih. Beliau mencontohkan bahwa sedekah harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Dengan cara ini, sedekah menjadi ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Meneladani kedermawanan Nabi melalui sedekah juga berarti memperluas kepedulian sosial. Umat Islam didorong untuk tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang lain. Dengan demikian, nilai kedermawanan Nabi akan terus hidup dalam diri setiap muslim yang gemar bersedekah, baik dalam bentuk kecil maupun besar.
Relevansi Kedermawanan Nabi di Era Modern
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW tetap relevan untuk diteladani di era modern saat ini. Meskipun zaman telah berubah, nilai-nilai kedermawanan Nabi masih sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Dengan meneladani kedermawanan Nabi, umat Islam dapat berperan aktif dalam mengatasi kesenjangan sosial, kemiskinan, dan ketidakadilan yang masih banyak terjadi.
Dalam konteks zakat, kedermawanan Nabi bisa diwujudkan melalui pengelolaan zakat yang lebih profesional dan transparan. Lembaga-lembaga zakat yang berkembang saat ini adalah perwujudan dari semangat kedermawanan Nabi dalam mengatur distribusi kekayaan agar lebih adil dan merata. Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga resmi, umat Islam ikut menjaga amanah kedermawanan Nabi sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan dalam konteks sedekah, kedermawanan Nabi bisa diimplementasikan melalui berbagai program sosial modern. Misalnya, bantuan pendidikan untuk anak-anak yatim, pemberdayaan ekonomi untuk fakir miskin, atau bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam. Semua itu mencerminkan nilai kedermawanan Nabi yang selalu mengutamakan kepedulian terhadap sesama.
Kedermawanan Nabi juga sangat relevan dalam membentuk karakter generasi muda muslim. Di tengah budaya individualisme yang semakin kuat, meneladani kedermawanan Nabi menjadi cara efektif untuk menumbuhkan empati, solidaritas, dan kepedulian sosial. Generasi muda yang meneladani kedermawanan Nabi akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
Dengan demikian, kedermawanan Nabi Muhammad SAW bukan hanya inspirasi masa lalu, tetapi juga pedoman hidup untuk masa kini dan masa depan. Dengan zakat dan sedekah, umat Islam bisa terus menghidupkan nilai kedermawanan Nabi, sekaligus menjadi solusi nyata bagi permasalahan sosial di dunia modern.
Kedermawanan Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi seluruh umat Islam dalam mengelola harta melalui zakat dan sedekah. Dari kehidupan sehari-hari beliau, kita dapat melihat bagaimana kedermawanan Nabi menjadi bagian tak terpisahkan dari akhlak mulia yang dimilikinya. Dengan meneladani kedermawanan Nabi, umat Islam tidak hanya melaksanakan ibadah, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan penuh kepedulian.
Di era modern, nilai kedermawanan Nabi tetap relevan dan harus dihidupkan kembali melalui berbagai bentuk zakat dan sedekah. Dengan menyalurkan zakat secara profesional dan bersedekah dengan ikhlas, umat Islam dapat menjadikan kedermawanan Nabi sebagai inspirasi abadi yang menuntun langkah dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya, meneladani kedermawanan Nabi bukan hanya sebuah anjuran, tetapi sebuah kebutuhan agar umat Islam mampu menjaga persaudaraan, memperkuat solidaritas sosial, serta meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Semoga semangat kedermawanan Nabi Muhammad SAW senantiasa hidup dalam hati setiap muslim dan menjadi amal yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mari salurkan sedekah terbaik Anda, melalui link berikut: diy.baznas.go.id/sedekah
BERITA19/09/2025 | admin
Mengenal Pahala Puasa Ayyamul Bidh dengan Sedekah
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan hijriah, ketika bulan sedang penuh dan bersinar terang. Rasulullah SAW memberikan teladan dengan rutin melaksanakan puasa ini sebagai bentuk syukur dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam ajaran Islam, Puasa Ayyamul Bidh memiliki kedudukan yang istimewa karena pahalanya yang berlipat ganda. Selain itu, ketika puasa ini disertai dengan sedekah, maka akan semakin sempurna dalam menghidupkan semangat berbagi untuk sesama.Artikel ini akan membahas tentang keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, keterkaitannya dengan amal sedekah, serta bagaimana umat Islam bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, ibadah yang kita lakukan tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat besar bagi orang lain.Sejarah dan Dalil Puasa Ayyamul BidhPuasa Ayyamul Bidh memiliki dasar yang kuat dalam sunnah Rasulullah SAW. Beliau bersabda bahwa berpuasa tiga hari dalam sebulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun, karena setiap kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Maka dari itu, puasa tiga hari setiap bulan mendapat pahala seperti berpuasa satu bulan penuh. Ketika dilakukan secara rutin setiap bulan, maka nilainya setara dengan puasa setahun penuh.Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar tidak meninggalkan tiga hal, yaitu shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat dhuha. Dari hadis ini, kita mengetahui betapa besar perhatian Nabi terhadap amalan Puasa Ayyamul Bidh. Beliau menjadikannya bagian dari amalan yang perlu dijaga secara konsisten oleh umat Islam.Sejarah penyebutan "Ayyamul Bidh" berasal dari keadaan bulan yang tampak putih terang di malam hari. Kata "bidh" dalam bahasa Arab berarti putih. Cahaya bulan yang menyinari malam menjadi simbol penerangan hati dan jiwa. Dengan menjalani Puasa Ayyamul Bidh, seorang muslim seakan sedang membersihkan hati dari kegelapan dosa dan menghidupkan cahaya iman dalam dirinya.Ulama-ulama salaf juga menekankan pentingnya Puasa Ayyamul Bidh. Mereka menjadikannya sebagai amalan rutin karena memahami nilai spiritual dan pahala besar di baliknya. Bahkan, sebagian sahabat Nabi SAW selalu berusaha tidak meninggalkan puasa ini meskipun dalam kondisi perjalanan atau kesibukan yang padat.Dengan dasar hadis dan praktik para sahabat, kita dapat menyimpulkan bahwa Puasa Ayyamul Bidh bukan hanya ibadah sunnah biasa, tetapi merupakan kesempatan emas bagi seorang muslim untuk mendapatkan pahala besar setara dengan puasa sepanjang tahun.Keutamaan Puasa Ayyamul BidhKeutamaan pertama dari Puasa Ayyamul Bidh adalah memperoleh pahala setara dengan puasa sepanjang tahun. Hal ini karena Allah SWT melipatgandakan kebaikan sepuluh kali lipat. Ketika seorang muslim berpuasa tiga hari setiap bulan, maka nilainya sama seperti ia berpuasa sebulan penuh. Jika dilakukan rutin setiap bulan, maka pahala yang diraih sama seperti berpuasa sepanjang tahun.Keutamaan kedua, Puasa Ayyamul Bidh menjadi sarana membersihkan jiwa dan hati. Dalam Islam, puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga lisan, mata, telinga, serta seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa. Dengan berpuasa pada hari-hari putih, seorang muslim dilatih untuk menjaga kesucian hati dan menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT.Keutamaan ketiga, Puasa Ayyamul Bidh memberikan kekuatan spiritual bagi seorang muslim. Saat melaksanakannya, jiwa akan lebih tenang dan hati lebih dekat kepada Allah. Hal ini membantu seseorang untuk istiqamah dalam ibadah dan lebih sabar menghadapi ujian hidup. Ketenangan spiritual yang didapatkan dari puasa ini juga memperkuat hubungan sosial, karena orang yang hatinya bersih lebih mudah berbagi dengan sesama.Keutamaan keempat, Puasa Ayyamul Bidh dapat menjadi perisai dari perbuatan maksiat. Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa puasa adalah benteng bagi orang beriman. Dengan berpuasa, hawa nafsu menjadi terkendali, sehingga seorang muslim lebih mampu menjauhi dosa dan memperbanyak amal kebaikan.Keutamaan kelima, Puasa Ayyamul Bidh dapat menjadi bekal amal yang ringan tetapi berpahala besar. Tidak semua orang mampu berpuasa sunnah secara berlebihan, namun puasa tiga hari ini lebih mudah dilaksanakan karena hanya dilakukan sebulan sekali. Meski ringan, nilainya luar biasa di sisi Allah SWT.Menghubungkan Puasa Ayyamul Bidh dengan SedekahSalah satu hal yang dapat menyempurnakan Puasa Ayyamul Bidh adalah dengan menggabungkannya bersama sedekah. Puasa melatih kita untuk menahan diri dari keinginan, sementara sedekah melatih kita untuk mengeluarkan sebagian harta demi kebaikan orang lain. Dua ibadah ini, jika dilakukan bersama, akan melahirkan keseimbangan antara ibadah kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama manusia.Ketika seorang muslim menjalankan Puasa Ayyamul Bidh, ia merasakan lapar dan haus. Perasaan itu membuatnya lebih mudah merasakan penderitaan orang miskin yang kekurangan makanan. Dari sinilah muncul dorongan untuk bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan. Maka, sedekah menjadi bentuk nyata dari kepedulian sosial yang tumbuh melalui ibadah puasa.Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau tidak hanya tekun melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh, tetapi juga dikenal sangat dermawan, khususnya di bulan-bulan tertentu. Dengan bersedekah, seorang muslim meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang selalu peduli pada umatnya.Selain itu, puasa dapat menjadi amal yang dilipatgandakan pahalanya ketika disertai dengan sedekah. Ada hadis yang menyebutkan bahwa sedekah dapat memadamkan murka Allah dan menjauhkan seseorang dari keburukan. Maka, menggabungkan Puasa Ayyamul Bidh dengan sedekah menjadikan seorang muslim mendapatkan pahala ganda sekaligus keberkahan hidup.Dalam kehidupan sehari-hari, praktik menggabungkan puasa sunnah dengan sedekah bisa dilakukan dengan sederhana. Misalnya, setelah berbuka puasa, seorang muslim dapat berbagi makanan dengan tetangga, menyantuni anak yatim, atau memberikan donasi kepada lembaga zakat. Semua ini adalah bentuk aplikasi nyata dari semangat puasa yang tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.Cara Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh dengan BenarUntuk melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh, seorang muslim cukup berniat di malam hari sebelum puasa. Niatnya sederhana, yaitu berniat untuk melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh. Tidak ada doa khusus yang harus dihafalkan, cukup dengan niat dalam hati.Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama puasa, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan segala perbuatan yang membatalkan puasa. Namun yang lebih penting adalah menjaga akhlak, ucapan, serta sikap dari hal-hal yang dilarang.Tanggal pelaksanaannya jatuh pada 13, 14, dan 15 bulan hijriah. Jika pada bulan tertentu seseorang tidak bisa melaksanakannya karena alasan syar’i, maka diperbolehkan untuk mengganti pada hari lain dengan puasa tiga hari di luar tanggal tersebut. Namun yang paling utama tetap melaksanakan pada hari Ayyamul Bidh sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.Dalam melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh, sangat dianjurkan memperbanyak ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, serta memperbanyak sedekah. Dengan demikian, pahala yang diraih akan semakin sempurna. Puasa ini juga tidak berat karena hanya tiga hari, sehingga lebih mudah dijalani secara konsisten setiap bulan.Penting untuk diingat, Puasa Ayyamul Bidh bukanlah kewajiban, tetapi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Maka, seorang muslim tidak perlu merasa terbebani, tetapi sebaliknya, menjadikan puasa ini sebagai kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang ringan tetapi penuh keberkahan.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Puasa Ayyamul Bidh adalah ibadah sunnah yang penuh dengan keutamaan. Pahalanya setara dengan puasa sepanjang tahun, menjadi sarana pembersih hati, sekaligus melatih kesabaran seorang muslim. Ketika puasa ini dipadukan dengan sedekah, maka akan lahir keseimbangan antara ibadah vertikal kepada Allah SWT dan ibadah sosial kepada sesama manusia.Dalam kehidupan modern yang penuh tantangan, Puasa Ayyamul Bidh bisa menjadi solusi untuk menenangkan hati sekaligus memperkuat kepedulian sosial. Dengan melaksanakan puasa ini secara konsisten, umat Islam dapat meraih pahala besar sekaligus meneladani akhlak Rasulullah SAW yang penuh kasih sayang dan kedermawanan.Akhirnya, mari kita jadikan Puasa Ayyamul Bidh bukan hanya ibadah individual, tetapi juga momentum untuk memperbanyak sedekah. Dengan begitu, kita tidak hanya meraih pahala dari Allah SWT, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kehidupan sosial di sekitar kita.
BERITA19/09/2025 | admin
Ayyamul Bidh: Saat Tepat Menyucikan Hati dengan Zakat dan Infak
Ayyamul Bidh adalah tiga hari dalam setiap bulan hijriah yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15. Dinamakan Ayyamul Bidh karena pada malam-malam tersebut bulan purnama tampak bulat dan bersinar terang. Umat Islam dianjurkan berpuasa sunnah pada hari-hari itu karena memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW bahwa puasa tiga hari setiap bulan pahalanya sama dengan berpuasa sepanjang tahun.Keutamaan Ayyamul Bidh tidak hanya terbatas pada pahala puasa, tetapi juga pada kesempatan menyucikan hati dari sifat-sifat tercela. Pada saat itulah seorang muslim bisa memperbanyak ibadah lain seperti zikir, tilawah Al-Qur’an, sedekah, infak, hingga zakat. Dengan begitu, Ayyamul Bidh menjadi momentum yang sempurna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amal kebaikan yang menyentuh dimensi ibadah dan sosial sekaligus.Selain itu, Ayyamul Bidh juga menjadi momen untuk melatih konsistensi dalam beribadah. Puasa pada hari-hari ini membuat seorang muslim terbiasa menahan hawa nafsu, sehingga hatinya lebih mudah menerima nasihat dan cahaya iman. Oleh karena itu, ulama-ulama terdahulu sangat menekankan pentingnya menjaga amalan Ayyamul Bidh sebagai bentuk kedekatan spiritual kepada Allah.Dalam konteks kehidupan modern, Ayyamul Bidh bisa menjadi penyeimbang rutinitas duniawi. Di tengah kesibukan pekerjaan dan urusan dunia, momen ini menjadi kesempatan untuk berhenti sejenak, menata niat, serta memperbanyak amal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Inilah yang membuat Ayyamul Bidh relevan sepanjang zaman.Dengan memahami makna dan keutamaannya, seorang muslim tidak hanya memandang Ayyamul Bidh sebagai sekadar ibadah puasa, tetapi juga sebagai titik awal memperbaiki diri. Inilah yang menjadikan Ayyamul Bidh sangat istimewa dibanding hari-hari lainnya dalam bulan hijriah.Ayyamul Bidh sebagai Momentum Menyucikan HatiAyyamul Bidh tidak hanya tentang puasa, tetapi juga tentang penyucian hati. Rasulullah SAW sering menekankan bahwa hati adalah pusat kendali seorang muslim. Jika hati baik, maka baik pula seluruh amal perbuatannya. Ayyamul Bidh memberi ruang khusus bagi seorang muslim untuk merenungkan kehidupannya, memperbaiki niat, serta membersihkan hati dari penyakit seperti iri, dengki, dan sombong.Ketika seorang muslim berpuasa di Ayyamul Bidh, ia belajar menahan diri bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari segala bentuk perbuatan dosa. Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap kondisi spiritual dan kesehatan hati. Dengan begitu, Ayyamul Bidh benar-benar menjadi sarana penyucian diri.Lebih jauh, Ayyamul Bidh juga mengajarkan kepekaan sosial. Orang yang berpuasa pada hari-hari tersebut lebih mudah merasakan penderitaan orang lain, terutama mereka yang kekurangan. Hati yang sudah disucikan dengan puasa Ayyamul Bidh akan lebih ringan dalam berbagi, baik melalui sedekah, infak, maupun zakat.Selain itu, Ayyamul Bidh mengingatkan setiap muslim bahwa dunia ini hanya sementara. Ketika hati sudah bersih dari ketamakan, maka seseorang akan lebih fokus pada amal akhirat. Itulah sebabnya, banyak ulama menganjurkan agar momentum Ayyamul Bidh tidak dilewatkan begitu saja.Maka, Ayyamul Bidh dapat dipandang sebagai terapi ruhani. Ia menyehatkan hati, menenangkan jiwa, sekaligus memupuk sifat dermawan. Dengan menyucikan hati pada Ayyamul Bidh, seorang muslim akan lebih siap menjalani hari-hari berikutnya dengan penuh ketakwaan.Zakat dan Infak di Hari Ayyamul BidhSelain berpuasa, memperbanyak zakat dan infak di hari Ayyamul Bidh merupakan amal yang sangat dianjurkan. Hal ini karena ibadah sosial yang dilakukan di hari penuh keberkahan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Ayyamul Bidh menjadi waktu yang tepat untuk mengeluarkan sebagian harta agar hati semakin bersih dari sifat cinta dunia.Zakat yang wajib maupun infak sunnah, jika dilakukan di Ayyamul Bidh, akan memberi manfaat yang luas. Seorang muslim tidak hanya meraih pahala ibadah, tetapi juga membantu sesama yang sedang membutuhkan. Dengan demikian, Ayyamul Bidh menjadi momentum nyata untuk memadukan ibadah vertikal dan horizontal.Keterkaitan antara puasa Ayyamul Bidh dengan zakat dan infak sangat erat. Puasa melatih pengendalian diri, sementara zakat dan infak melatih kepedulian sosial. Ketika keduanya dilakukan bersamaan, maka seorang muslim akan merasakan kesempurnaan ibadah yang membawa keberkahan dalam hidupnya.Selain itu, zakat dan infak di Ayyamul Bidh juga menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah. Dengan berbagi rezeki, seorang muslim menunjukkan bahwa ia tidak terikat pada hartanya, melainkan menjadikannya sarana untuk beribadah. Inilah cara menyucikan harta sekaligus menyucikan hati.Tidak heran jika banyak ulama menekankan pentingnya sedekah di Ayyamul Bidh. Momentum ini bukan hanya menambah pahala, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan antar sesama muslim. Dengan zakat dan infak di Ayyamul Bidh, keseimbangan antara ibadah pribadi dan sosial bisa terwujud dengan baik.Ayyamul Bidh dalam Kehidupan Sehari-hariMenjalani Ayyamul Bidh tidak harus selalu dalam bentuk ibadah yang berat. Seorang muslim bisa memulai dengan puasa, lalu menambah amal sederhana seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak doa. Semua ini akan semakin bermakna jika dilakukan dengan niat ikhlas.Dalam kehidupan sehari-hari, Ayyamul Bidh bisa dijadikan pengingat untuk tetap istiqamah dalam ibadah. Misalnya, seorang pekerja bisa meluangkan waktu di hari-hari itu untuk berpuasa sekaligus menyisihkan sebagian rezekinya untuk infak. Dengan begitu, Ayyamul Bidh menjadi bagian dari rutinitas yang penuh berkah.Ayyamul Bidh juga bisa menjadi ajang memperkuat keluarga. Ketika orang tua mengajarkan anak-anaknya berpuasa sunnah, lalu mengajak mereka untuk berinfak, maka nilai pendidikan spiritual itu akan tertanam sejak dini. Dengan cara ini, Ayyamul Bidh bukan hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga untuk generasi berikutnya.Dalam masyarakat, Ayyamul Bidh dapat dijadikan momentum untuk menghidupkan kembali tradisi tolong-menolong. Masjid atau komunitas muslim bisa mengadakan program sedekah khusus di hari-hari tersebut, sehingga jamaah lebih bersemangat dalam beramal. Ayyamul Bidh pun menjadi sarana membangun solidaritas sosial.Oleh karena itu, Ayyamul Bidh bukan sekadar ritual bulanan, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ia membawa kebaikan spiritual, sosial, dan moral yang sangat dibutuhkan umat Islam di era modern.Menyempurnakan Ibadah di Ayyamul BidhAyyamul Bidh adalah anugerah dari Allah SWT bagi umat Islam. Hari-hari yang bercahaya ini menjadi kesempatan untuk memperbanyak amal kebaikan, mulai dari puasa, zakat, hingga infak. Dengan menjalankan Ayyamul Bidh secara konsisten, seorang muslim bisa menyucikan hati sekaligus membersihkan harta.Momentum Ayyamul Bidh juga mengajarkan keseimbangan hidup. Di satu sisi, ia mendekatkan seorang muslim kepada Allah melalui ibadah puasa. Di sisi lain, ia memperkuat ikatan sosial dengan sesama melalui zakat dan infak. Inilah harmoni indah yang hanya bisa diraih di Ayyamul Bidh.Oleh karena itu, jangan lewatkan Ayyamul Bidh sebagai momen spesial untuk memperbaiki diri. Dengan hati yang bersih, harta yang suci, dan niat yang ikhlas, seorang muslim akan lebih siap menjalani hidup dengan penuh keberkahan.Ayyamul Bidh benar-benar saat yang tepat untuk menyucikan hati dengan zakat dan infak. Mari jadikan amalan ini sebagai bagian dari perjalanan spiritual kita menuju ridha Allah SWT.
BERITA19/09/2025 | admin
BAZNAS DIY Serahkan Beasiswa Riset 2025 Sebesar Rp. 50 juta
Yogyakarta – BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan tinggi melalui program Beasiswa Riset BAZNAS DIY 2025. Total beasiswa yang diserahkan senilai Rp50 juta.
Penyerahan beasiswa dilaksanakan di kantor BAZNAS DIY, pada Kamis, 18 September 2025, dan diserahkan langsung oleh Wakil Ketua II BAZNAS DIY, H. Jazilus Sakhok, M.A., Ph.D.
Program Beasiswa Riset ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan penelitian akhir studinya, sekaligus mendorong lahirnya karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, H. Jazilus Sakhok menyampaikan bahwa beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian BAZNAS DIY terhadap generasi muda, khususnya mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikannya.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban biaya, tetapi juga menjadi motivasi agar para mahasiswa dapat menyelesaikan riset dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi umat serta bangsa,” ujarnya.
BAZNAS DIY terus berkomitmen menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara tepat sasaran, salah satunya melalui bidang pendidikan, untuk mencetak generasi berdaya, unggul, dan berkarakter.
BERITA18/09/2025 | admin
Kanwil Ditjenpas DIY dan BAZNAS DIY Tandatangani Nota Kesepakatan Penguatan Program Sosial dan Pemberdayaan
Yogyakarta – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) DIY bersama BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi menandatangani Nota Kesepakatan sebagai langkah strategis dalam memperkuat kerja sama di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi warga binaan dan masyarakat sekitar lembaga pemasyarakatan.
Penandatanganan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara instansi pemerintah dan lembaga zakat dalam menghadirkan program yang memberikan manfaat langsung dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS DIY, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si, menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
“BAZNAS DIY berkomitmen untuk menghadirkan program-program yang bermanfaat dan berdampak nyata. Melalui sinergi dengan Kanwil Ditjenpas DIY, kami berharap zakat tidak hanya menjadi ibadah personal, tetapi juga instrumen sosial yang memperkuat kemandirian, membangun harapan, serta membuka peluang kehidupan yang lebih baik bagi warga binaan dan masyarakat luas,” ungkapnya.
Kanwil Ditjenpas DIY menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa kolaborasi dengan BAZNAS DIY akan semakin memperkuat upaya pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada aspek keamanan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan.
Penandatanganan Nota Kesepakatan ini menjadi tonggak awal terjalinnya sinergi berkelanjutan, dengan harapan zakat dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat.
BERITA17/09/2025 | admin
Penandatanganan PKS Antara UPT Pemasyarakatan se-DIY dan BAZNAS DIY, Perkuat Sinergi Pemberdayaan Warga Binaan
Yogyakarta – Upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian warga binaan pemasyarakatan terus diperkuat. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-DIY dengan BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berfokus pada sinergi pemberdayaan warga binaan melalui optimalisasi pengelolaan zakat.
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengintegrasikan peran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mendukung program pembinaan dan pemberdayaan yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, warga binaan diharapkan tidak hanya memperoleh pembinaan mental dan spiritual, tetapi juga keterampilan serta dukungan sosial-ekonomi yang berguna setelah kembali ke masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS DIY menegaskan komitmennya untuk menyalurkan dana zakat secara tepat sasaran, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, para Kepala UPT Pemasyarakatan menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk sinergi yang dapat memperkuat peran lembaga pemasyarakatan tidak hanya sebatas pembinaan hukum, tetapi juga peningkatan kesejahteraan.
Penandatanganan PKS ini menjadi tonggak penting dalam memperluas kebermanfaatan zakat di lingkungan pemasyarakatan, sekaligus mendorong lahirnya warga binaan yang lebih berdaya, mandiri, dan siap kembali ke tengah masyarakat.
BERITA17/09/2025 | admin
Kesabaran dalam Islam: 7 Pelajaran Hidup yang Harus Diamalkan
Dalam ajaran Islam, sabar dan ikhlas adalah dua sikap mulia yang harus dimiliki setiap muslim. Banyak hadis tentang sabar dan ikhlas yang memberikan petunjuk bagaimana seorang hamba bisa menghadapi ujian hidup dengan penuh ketenangan. Hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan, ada masa sulit, kegagalan, dan ujian yang menuntut kita untuk tetap teguh. Melalui sabar dan ikhlas, seorang muslim dapat menjaga imannya tetap kokoh sekaligus meraih pahala dari Allah SWT.
Artikel ini akan membahas tujuh pelajaran hidup dari hadis tentang sabar dan ikhlas yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pelajaran mengajarkan kita bagaimana seharusnya bersikap saat menghadapi berbagai keadaan, baik dalam hal ibadah, pekerjaan, maupun hubungan dengan sesama manusia.
1. Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup
Hadis tentang sabar dan ikhlas mengajarkan bahwa hidup adalah rangkaian ujian. Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, karena semua perkaranya adalah baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu baik baginya." (HR. Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa seorang muslim harus memandang segala kondisi sebagai bentuk kebaikan dari Allah. Dengan kesabaran, hati akan lebih tenang dan tidak mudah putus asa.
Sabar bukan hanya menahan diri dari keluhan, tetapi juga menerima takdir Allah dengan lapang dada. Hadis tentang sabar dan ikhlas menekankan bahwa kesabaran sejati adalah ketika musibah pertama kali menimpa, bukan setelah waktu berlalu.
Pelajaran ini mengingatkan kita agar tidak larut dalam kesedihan ketika diuji. Justru dengan sabar, Allah akan mengangkat derajat seorang hamba. Karena itu, hadis tentang sabar dan ikhlas memberi dorongan moral yang kuat agar setiap muslim menghadapi ujian hidup dengan tegar.
Selain itu, kesabaran menjadikan seseorang lebih bijak dalam mengambil keputusan. Saat hati dipenuhi emosi, kesalahan sering terjadi. Dengan meneladani hadis tentang sabar dan ikhlas, seorang muslim akan terbiasa berpikir jernih ketika menghadapi masalah.
2. Ikhlas dalam Beramal
Amal tanpa ikhlas bagaikan tubuh tanpa ruh. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis tentang sabar dan ikhlas:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan pentingnya keikhlasan dalam beribadah maupun beramal sosial. Seorang muslim harus memastikan bahwa tujuannya hanya untuk mencari ridha Allah, bukan untuk dipuji manusia.
Ikhlas membuat amal kita bernilai besar di sisi Allah, meski secara lahiriah terlihat kecil. Dengan memahami hadis tentang sabar dan ikhlas, kita belajar bahwa niat adalah kunci diterimanya amal.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang bisa kita lakukan dengan ikhlas, mulai dari membantu tetangga, bekerja mencari nafkah halal, hingga menahan diri dari perbuatan maksiat. Semua bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah.
Hadis tentang sabar dan ikhlas juga mengajarkan bahwa amal yang tidak dilandasi keikhlasan tidak akan bernilai. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya melatih diri untuk selalu menjaga niat agar tetap lurus.
3. Sabar dalam Ibadah
Ibadah adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang membutuhkan konsistensi. Hadis tentang sabar dan ikhlas menekankan pentingnya kesabaran dalam menjalankan kewajiban. Rasulullah SAW bersabda:
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menekankan bahwa yang terpenting bukanlah banyaknya amal, melainkan konsistensi. Sabar diperlukan agar ibadah tidak hanya dilakukan saat semangat, tetapi juga dalam kondisi lelah atau sibuk.
Kesabaran dalam ibadah juga mencakup menahan diri dari rasa malas, serta menjaga keikhlasan agar tidak riya. Dengan mengikuti hadis tentang sabar dan ikhlas, kita bisa menjaga ibadah tetap murni dan istiqamah.
Contoh nyata adalah shalat lima waktu. Tidak jarang seorang muslim merasa berat ketika harus shalat di tengah kesibukan. Namun, hadis tentang sabar dan ikhlas memberikan motivasi untuk tetap taat, karena sabar dalam ibadah akan dibalas pahala berlipat.
Selain itu, sabar dalam ibadah juga berarti menerima aturan Allah meskipun terasa sulit. Misalnya, sabar menahan lapar dalam puasa atau sabar menahan diri dari harta haram. Semua itu adalah bentuk nyata dari penerapan hadis tentang sabar dan ikhlas.
4. Ikhlas dalam Bersedekah
Sedekah adalah amalan mulia, tetapi akan sia-sia tanpa keikhlasan. Hadis tentang sabar dan ikhlas menegaskan bahwa Allah hanya menerima amal yang dilakukan dengan hati yang bersih. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah tidak menerima sedekah dari harta yang ghulul (haram)." (HR. Muslim).
Keikhlasan dalam sedekah berarti memberi tanpa mengharap balasan atau pujian. Banyak orang memberi dalam keadaan ingin dipuji, padahal hadis tentang sabar dan ikhlas mengingatkan agar niat semata-mata karena Allah.
Ikhlas dalam sedekah juga mengajarkan kita untuk tetap memberi meskipun sedang dalam keterbatasan. Allah menilai niat dan usaha kita, bukan besarnya nominal.
Hadis tentang sabar dan ikhlas mengajarkan bahwa sedekah terbaik adalah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar tidak menimbulkan riya. Dengan begitu, amal kita lebih murni dan diterima Allah.
Bersedekah dengan ikhlas juga melatih hati untuk tidak terikat pada dunia. Seorang muslim yang mengikuti hadis tentang sabar dan ikhlas akan selalu merasa cukup dan ridha dengan rezeki dari Allah.
5. Sabar Menghadapi Gangguan Orang Lain
Hidup bermasyarakat tidak lepas dari gesekan. Hadis tentang sabar dan ikhlas mengajarkan agar kita tidak mudah marah atau membalas keburukan dengan keburukan. Rasulullah SAW bersabda:
"Bukanlah orang yang kuat itu dengan mengalahkan lawannya dalam gulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya saat marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menekankan pentingnya sabar dalam menjaga emosi. Seorang muslim harus mampu mengendalikan diri ketika disakiti orang lain.
Dengan meneladani hadis tentang sabar dan ikhlas, seorang muslim akan lebih memilih memaafkan daripada membalas dendam. Hal ini bukan kelemahan, melainkan kekuatan hati yang sejati.
Sabar menghadapi gangguan orang lain juga melatih diri untuk tidak mudah tersinggung. Dunia tidak selalu sesuai dengan harapan kita, tetapi hadis tentang sabar dan ikhlas mengingatkan bahwa pahala besar menanti bagi orang yang bersabar.
Selain itu, sikap sabar akan menciptakan hubungan sosial yang harmonis. Seorang muslim yang sabar dan ikhlas tidak hanya mendapat pahala dari Allah, tetapi juga dicintai oleh manusia.
6. Ikhlas dalam Menuntut Ilmu
Ilmu dalam Islam sangat mulia, namun harus disertai keikhlasan. Hadis tentang sabar dan ikhlas menekankan bahwa belajar tidak boleh hanya untuk mengejar dunia. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa menuntut ilmu untuk membanggakan diri di hadapan ulama atau untuk memperdebatkan orang-orang bodoh, maka ia akan masuk neraka." (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu harus diniatkan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar popularitas atau keuntungan dunia.
Ikhlas dalam menuntut ilmu juga berarti bersabar dalam proses belajar. Hadis tentang sabar dan ikhlas mengingatkan bahwa ilmu tidak bisa diraih dengan instan, melainkan dengan kesungguhan dan keuletan.
Setiap muslim harus menjaga niat agar ilmu yang dipelajari membawa manfaat. Dengan mengikuti hadis tentang sabar dan ikhlas, seorang penuntut ilmu akan semakin rendah hati dan bermanfaat bagi umat.
Ikhlas juga membuat ilmu yang dipelajari tidak berhenti pada diri sendiri, melainkan disebarkan untuk kebaikan bersama. Inilah bentuk nyata dari mengamalkan hadis tentang sabar dan ikhlas dalam dunia pendidikan.
7. Sabar dan Ikhlas sebagai Jalan Menuju Surga
Hadis tentang sabar dan ikhlas menyebutkan bahwa kedua sikap ini adalah kunci utama menuju surga. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesabaran membantu seorang muslim untuk tetap teguh di jalan Allah meskipun menghadapi rintangan. Sedangkan keikhlasan menjadikan amalnya diterima oleh Allah.
Hadis tentang sabar dan ikhlas mengingatkan bahwa dunia hanyalah sementara. Surga adalah balasan bagi mereka yang sabar menahan godaan dunia dan ikhlas dalam beramal.
Setiap muslim yang bersabar akan mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah. Inilah janji yang ditegaskan dalam banyak hadis tentang sabar dan ikhlas, sehingga menjadi motivasi untuk terus istiqamah.
Dengan sabar dan ikhlas, seorang muslim akan menjalani hidup dengan lebih ringan. Ia tidak terbebani oleh kegagalan atau hinaan, karena yakin semua akan diganti dengan kebahagiaan abadi di akhirat.
Dari berbagai hadis tentang sabar dan ikhlas, kita belajar bahwa dua sikap ini adalah pondasi penting dalam kehidupan seorang muslim. Sabar melatih diri untuk tegar dalam menghadapi ujian, sementara ikhlas menjaga amal agar bernilai di sisi Allah.
Tujuh pelajaran hidup yang telah dibahas di atas hendaknya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, seorang muslim tidak hanya hidup dengan tenang di dunia, tetapi juga meraih kebahagiaan di akhirat.
Hadis tentang sabar dan ikhlas memberikan pedoman yang jelas bahwa setiap ujian, amal, dan niat harus diarahkan kepada Allah. Itulah jalan terbaik untuk meraih ridha-Nya dan masuk ke dalam surga.
BERITA17/09/2025 | admin
Sedekah Jadi Solusi di Tengah Kesulitan
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti menghadapi berbagai kesulitan, baik dalam urusan ekonomi, kesehatan, maupun masalah hati yang tidak terlihat. Islam memberikan solusi yang indah untuk menghadapi semua itu melalui sedekah, sebuah amalan ringan yang membawa dampak besar. Sedekah bukan hanya sekadar memberi materi, melainkan juga bentuk pengorbanan dan ketulusan hati yang mampu mendatangkan keberkahan hidup.
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa harta yang dikeluarkan di jalan-Nya tidak akan berkurang, justru akan berlipat ganda. Karena itu, sedekah dipandang sebagai amalan yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga mendatangkan kebaikan berlipat bagi pemberinya. Dalam situasi sulit, banyak orang mencari solusi dengan bekerja lebih keras, padahal Islam mengajarkan bahwa salah satu kunci kelapangan rezeki justru terletak pada kebiasaan sedekah.
Kita sering mendengar kisah orang yang semula hidup dalam kesulitan kemudian mampu bangkit karena rajin bersedekah. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah memiliki kekuatan spiritual dan sosial yang luar biasa. Dengan sedekah, seorang muslim menolong orang lain, sekaligus membuka pintu pertolongan Allah untuk dirinya sendiri.
Sedekah dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Islam menempatkan sedekah sebagai amalan yang penuh kemuliaan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menggambarkan balasan bagi orang yang bersedekah dengan perumpamaan sebuah biji yang tumbuh menjadi tujuh bulir, dan setiap bulirnya melahirkan seratus biji. Gambaran ini menjelaskan betapa besar balasan sedekah yang dilakukan dengan ikhlas.
Rasulullah SAW juga menegaskan dalam hadisnya bahwa sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah bukan hanya berdampak pada urusan dunia, melainkan juga menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa. Dalam riwayat lain, Nabi SAW menyebutkan bahwa sedekah bisa menjadi obat bagi penyakit, baik yang bersifat fisik maupun batin.
Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa sedekah adalah bagian dari solusi hidup yang ditawarkan Islam. Di balik setiap pemberian, ada balasan besar yang Allah janjikan. Bukan hanya berupa harta, tetapi juga berupa ketenangan hati, keberkahan keluarga, kesehatan, serta pertolongan di dunia dan akhirat.
Manfaat Sedekah dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak orang belum menyadari betapa besar manfaat sedekah dalam kehidupan. Saat hati dilanda kegelisahan, sedekah mampu menghadirkan ketenangan, karena memberi kepada orang lain menumbuhkan rasa syukur atas apa yang dimiliki. Bagi seorang muslim, setiap rupiah yang dikeluarkan dalam bentuk sedekah tidak akan hilang, melainkan berubah menjadi sumber kebahagiaan batin yang sulit digantikan.
Dalam sisi rezeki, sedekah menjadi salah satu sebab keluasan nikmat Allah. Banyak kisah nyata tentang orang yang merasa usahanya semakin lancar setelah terbiasa bersedekah. Hal ini sejalan dengan janji Allah bahwa tidak ada harta yang berkurang karena sedekah. Justru semakin sering berbagi, semakin banyak pintu rezeki yang terbuka.
Selain itu, sedekah mempererat hubungan antar manusia. Memberi bantuan kepada yang membutuhkan menumbuhkan rasa kasih sayang, solidaritas, dan silaturahmi. Dalam masyarakat, hal ini sangat penting karena mengurangi kesenjangan sosial dan menghadirkan keharmonisan.
Keutamaan lain dari sedekah adalah menjauhkan seseorang dari musibah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sedekah bisa menolak bala. Artinya, Allah memberikan perlindungan khusus kepada orang-orang yang tidak ragu berbagi. Dengan sedekah, hidup terasa lebih aman, karena Allah menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih dari itu, sedekah menjadi tabungan amal yang akan dipanen di akhirat kelak. Setiap pemberian, sekecil apapun, tidak akan sia-sia. Bahkan sebuah senyuman yang diberikan dengan ikhlas pun tercatat sebagai sedekah.
Sedekah sebagai Solusi Ekonomi Umat
Jika dilihat dari sisi sosial, sedekah memiliki peran besar dalam membangun kekuatan ekonomi umat. Dengan adanya sedekah, perputaran ekonomi menjadi lebih merata, sehingga orang yang memiliki kelebihan dapat membantu mereka yang kekurangan. Inilah bentuk nyata kepedulian dalam Islam yang tidak membiarkan ada umat yang hidup dalam kesulitan.
Seorang pedagang kecil yang mendapat modal tambahan dari sedekah bisa mengembangkan usahanya, seorang anak yatim yang mendapatkan santunan melalui sedekah bisa melanjutkan sekolahnya, dan seorang keluarga miskin bisa memenuhi kebutuhan harian karena uluran tangan dari orang yang bersedekah. Semua ini menunjukkan bahwa sedekah mampu menjadi solusi nyata dalam mengurangi beban sosial dan ekonomi.
Lebih dari sekadar bantuan finansial, sedekah juga menumbuhkan jiwa kedermawanan dalam masyarakat. Ketika orang terbiasa memberi, mereka tidak akan terikat berlebihan pada harta duniawi. Harta menjadi sarana untuk berbuat kebaikan, bukan tujuan utama kehidupan.
Dalam konteks yang lebih luas, sedekah menciptakan stabilitas sosial. Ketika kesenjangan berkurang, konflik sosial pun dapat diminimalisir. Oleh sebab itu, sedekah merupakan pilar penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Cara Mengamalkan Sedekah dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak orang berpikir bahwa sedekah harus dalam jumlah besar, padahal Islam mengajarkan bahwa sekecil apapun sedekah tetap bernilai di sisi Allah. Memberikan sepotong roti kepada yang lapar atau segelas air kepada yang haus sudah termasuk sedekah yang sangat berarti.
Tidak hanya dalam bentuk harta, sedekah juga bisa diwujudkan melalui tenaga dan pikiran. Membantu tetangga yang kesulitan, menolong orang tua menyeberang jalan, atau membersihkan lingkungan sekitar merupakan bentuk sedekah yang sangat bermanfaat.
Selain itu, berbagi ilmu juga termasuk sedekah. Setiap kali seorang muslim mengajarkan kebaikan atau ilmu bermanfaat kepada orang lain, pahala akan terus mengalir meskipun ia sudah meninggal dunia. Dengan demikian, sedekah ilmu menjadi amal jariyah yang tidak pernah terputus.
Hal yang sering dilupakan adalah bahwa senyuman pun merupakan sedekah. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa tersenyum kepada saudara kita adalah bentuk kebaikan yang dicatat sebagai amal. Artinya, sedekah bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa harus menunggu kaya.
Di era modern, sedekah juga bisa disalurkan melalui lembaga resmi seperti BAZNAS atau lembaga amil zakat terpercaya. Dengan cara ini, sedekah yang kita berikan bisa lebih terorganisir, tepat sasaran, dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Dari berbagai uraian di atas, jelaslah bahwa sedekah adalah solusi di tengah kesulitan yang kita hadapi. Ia bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga jalan spiritual yang mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dengan sedekah, rezeki bertambah, hati tenang, bala terhindarkan, dan hubungan antar sesama semakin kuat.
Dalam kondisi apapun, tidak ada alasan untuk menunda sedekah, karena sekecil apapun pemberian akan mendatangkan keberkahan. Mari jadikan sedekah sebagai kebiasaan harian, agar hidup kita dipenuhi rahmat Allah dan kesulitan yang kita hadapi dapat berubah menjadi kemudahan.
BERITA17/09/2025 | admin
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Dalam ajaran Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Selain zakat fitrah dan zakat mal, kini semakin banyak kaum muslimin yang mulai memahami kewajiban zakat penghasilan. Zakat ini dikenakan terhadap pendapatan atau gaji yang diperoleh dari pekerjaan maupun profesi. Dengan membayar zakat penghasilan, seorang muslim bukan hanya membersihkan hartanya, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membantu sesama yang membutuhkan.
Di era modern, di mana banyak orang bekerja sebagai pegawai, profesional, maupun wirausaha, pembahasan mengenai zakat penghasilan menjadi semakin penting. Hal ini agar umat Islam memahami bagaimana tata cara, nisab, dan perhitungannya sesuai tuntunan syariat.
Artikel ini akan menguraikan secara lengkap mengenai pengertian, dalil, syarat wajib, cara menghitung, hingga hikmah ditunaikannya zakat penghasilan. Semoga tulisan ini bisa menjadi pedoman praktis bagi umat Islam untuk mengamalkan salah satu kewajiban penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian dan Dalil Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil pendapatan atau penghasilan rutin, baik bulanan maupun tahunan, dari pekerjaan yang halal. Penghasilan tersebut bisa berupa gaji, upah, honor, fee, maupun hasil profesi lain. Konsep ini diambil dari pemahaman zakat mal yang mencakup segala bentuk harta yang berkembang.
Dalil kewajiban zakat penghasilan dapat ditelusuri dari Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 267:
"Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik..."
Ayat ini menjadi dasar bahwa setiap hasil usaha atau pendapatan yang diperoleh seorang muslim wajib disisihkan sebagian untuk ditunaikan sebagai zakat. Selain itu, hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga menegaskan bahwa setiap harta yang berkembang wajib dizakati.
Dalam konteks kontemporer, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai kewajiban zakat penghasilan, sehingga menjadi pegangan umat Islam di Indonesia.
Syarat Wajib Zakat Penghasilan
Agar seseorang diwajibkan membayar zakat penghasilan, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi. Penghasilan tersebut harus diperoleh dari pekerjaan atau usaha yang halal. Harta yang didapatkan dari jalan yang haram tentu tidak sah untuk dijadikan dasar zakat.
Syarat berikutnya adalah penghasilan yang diperoleh harus mencapai nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakati. Nisab zakat penghasilan biasanya disamakan dengan nisab zakat emas, yaitu senilai 85 gram emas. Jika penghasilan yang diterima dalam setahun telah setara atau lebih dari nilai tersebut, maka wajib dikeluarkan zakatnya.
Selain itu, penghasilan tersebut harus penuh milik dan berada dalam kekuasaan penerimanya. Artinya, seorang muslim baru berkewajiban mengeluarkan zakat penghasilan setelah benar-benar menerima pendapatan itu.
Ada juga ketentuan haul atau masa satu tahun hijriah dalam zakat. Namun, ulama membolehkan pembayaran zakat penghasilan secara langsung setiap bulan, agar lebih ringan dan sesuai dengan kebiasaan menerima gaji.
Dengan memahami syarat-syarat ini, seorang muslim bisa lebih yakin dalam menunaikan zakat penghasilan, sehingga ibadahnya sah di sisi Allah SWT.
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Menghitung zakat penghasilan sebenarnya sederhana, yaitu sebesar 2,5 persen dari penghasilan yang diperoleh. Rumus ini diambil dari ketentuan zakat mal. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungannya.
Sebagian ulama berpendapat bahwa zakat penghasilan dihitung dari gaji kotor yang diterima sebelum dikurangi kebutuhan pokok. Misalnya, jika gaji seseorang Rp10.000.000 per bulan, maka zakatnya adalah 2,5 persen x Rp10.000.000 = Rp250.000.
Ada juga pendapat lain yang membolehkan menghitung zakat penghasilan dari gaji bersih setelah dikurangi kebutuhan pokok yang wajar, seperti biaya makan, tempat tinggal, dan transportasi. Dalam hal ini, jika dari gaji Rp10.000.000 kebutuhan pokoknya Rp6.000.000, maka sisanya Rp4.000.000, dan zakatnya adalah 2,5 persen x Rp4.000.000 = Rp100.000.
Pilihan pembayaran bisa dilakukan bulanan atau tahunan. Jika memilih tahunan, maka total penghasilan setahun dikalkulasikan. Bila mencapai nisab senilai 85 gram emas, maka zakatnya wajib dikeluarkan 2,5 persen. Namun jika dibayar bulanan, maka lebih ringan dan tidak terasa berat.
Contoh lainnya, jika gaji bulanan Rp5.000.000, maka zakatnya 2,5 persen x Rp5.000.000 = Rp125.000 per bulan. Dengan membiasakan menunaikan zakat penghasilan setiap bulan, seorang muslim bisa lebih disiplin sekaligus membantu mustahik secara berkesinambungan.
Hikmah Menunaikan Zakat Penghasilan
Menunaikan zakat penghasilan bukan hanya kewajiban, tetapi juga membawa banyak hikmah. Zakat berfungsi membersihkan harta. Dengan menyisihkan sebagian penghasilan, seorang muslim menjaga rezekinya tetap berkah.
Zakat penghasilan juga menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Harta yang disalurkan akan membantu kaum fakir, miskin, yatim, maupun orang-orang yang membutuhkan. Hal ini selaras dengan tujuan zakat, yaitu pemerataan ekonomi dan keadilan sosial.
Selain itu, menunaikan zakat penghasilan memperkuat iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Ketika seseorang rela mengeluarkan sebagian hartanya, itu menjadi bukti keikhlasan dan rasa syukur atas nikmat rezeki.
Zakat juga menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial. Dalam masyarakat modern, perbedaan ekonomi sering kali menimbulkan masalah. Dengan zakat penghasilan, harta yang berlebih bisa membantu mereka yang kekurangan, sehingga tercipta harmoni.
Hikmah terbesar dari zakat penghasilan adalah janji pahala dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda bahwa harta tidak akan berkurang karena disedekahkan. Artinya, justru dengan menunaikan zakat, rezeki akan bertambah dan diberkahi.
Menunaikan zakat penghasilan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT sekaligus wujud kepedulian terhadap sesama. Dengan memahami pengertian, dalil, syarat, cara menghitung, hingga hikmahnya, umat Islam bisa lebih yakin dalam melaksanakan kewajiban ini.
Di tengah kehidupan modern, di mana banyak orang bergantung pada gaji dan pendapatan bulanan, kesadaran menunaikan zakat penghasilan sangatlah penting. Selain membersihkan harta, zakat juga menjadi jalan keberkahan dan solusi bagi kesejahteraan umat.
Marilah kita disiplin dalam menunaikan zakat penghasilan. Sisihkanlah sebagian dari rezeki yang Allah titipkan untuk membantu saudara kita yang membutuhkan. Dengan begitu, kita bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga turut serta membangun masyarakat yang adil, makmur, dan penuh keberkahan.
Mari salurkan zakat terbaik Anda, melalui link berikut: https://diy.baznas.go.id/bayarzakat
BERITA17/09/2025 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
